Sempat Turun Gegara Pandemi, Kini Stok Darah PMI Kembali Normal

Kolaborasi PMI dengan instansi pemerintah seperti TNI, Polri, dan para ASN jadi salah satu faktor pasokan darah kembali meningkat.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jul 2022, 09:01 WIB
Sejumlah kantong darah berada di kantor PMI DKI Jakarta (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) kembali normal. Hal ini tentu kabar baik mengingat saat di awal-awal pandemi COVID-19 pasokan darah yang dimiliki PMI turun drastis. 

Sekretaris Jenderal PMI Pusat, Sudirman Said mengatakan bahwa di awal-awal pandemi di kota-kota besar jumlah orang yang mendonorkan darah berkurang 50 persen.

"Itu akibat COVID-19 orang tidak berani keluar rumah dan tidak berani berinteraksi ke tempat-tempat donor maka pasokan darah berkurang," kata Sudirman Said.

Namun, ia bersyukur karena dalam waktu tidak terlalu lama pasokan darah di PMI kembali normal. Kolaborasi PMI dengan instansi pemerintah seperti TNI, Polri, dan para ASN menjadi salah satu faktor pasokan darah kembali meningkat.

"Kita bersyukur dalam waktu tidak terlalu lama persediaan kembali normal, apalagi sekarang orang sudah mulai melakukan kegiatan," tuturnya mengutip Antara.

 


Stok Darah Ideal: 5 Juta Kantong Darah

Warga mendonorkan darahnya di PMI Kota Tangerang, Sabtu (12/3/2022). PMI Kota Tangerang terus berupaya melakukan kegiatan donor darah, untuk memenuhi stok yang saat ini masih belum stabil menjelang bulan puasa atau Ramadhan . (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sudirman Said mengatakan ketersediaan darah untuk donor secara ideal adalah dua persen dari jumlah penduduk. Jika jumlah penduduk Indonesia sebanyak 260 juta maka idealnya dibutuhkan darah sekitar 5,2 juta kantung darah.

"Alhamdulillah bisa kita penuhi 95 persen, selebihnya adalah donor pengganti," tuturnya.

Donor darah pengganti itu biasanya pendonor adalah anggota keluarga atau kerabat pasien.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan bahwa pihaknya akan memperketat pengawasan kualitas darah dari pedonor untuk mengantisipasi darah terkontaminasi penyakit seperti yang ditemukan di Surabaya, Jawa Timur.

"Itu temuan PMI, sebagai bagian kontrol dari kualitas," katanya.


Manfaat Donor Darah

Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) mengambil darah pendonor di mobil donor darah keliling, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (17/7/2020). PMI mengintensifkan pengoperasian mobil donor darah keliling untuk memenuhi persediaan stok darah saat pandemi COVID-19. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Melakukan donor darah ada banyak manfaatnya, lho.

"Saat donor darah, yang diambil sekitar 250-300 cc, itu hanya sedikit dari total darah di tubuh kita sekitar 6-9 liter. Jadi enggak apa-apa," kata dokter Gina Adhnia Huda yang bertugas dalam donor darah YOT Lovedonation beberapa waktu lalu.

Malahan setelah donor darah, tubuh jadi lebih fit karena produksi darah diperbaharui. Selain itu, tekanan darah jadi lebih stabil seperti dikatakan Gina.

"Keuntungan juga bisa didapat bagi mereka yang kelebihan sel darah merah. Karena dengan donor darah, tubuh jadi menyeimbangkan dengan kebutuhan," kata Gina lagi.

Selain itu pada saat donor darah juga bisa diketahui keadaan tubuhnya, misalnya ada hepatitis maupun HIV atau tidak. "Jika ada, sesuai SOP, orang tersebut akan kami beritahu untuk menjalani pemeriksaan lanjutan," katanya.

Jadi tak perlu takut donor darah, ya. Asalkan berusia 17-60 tahun, berat badan di atas 47 kg,  kondisi sehat, tidak sedang menstruasi atau hamil bisa mendonasikan darah bagi orang yang membutuhkan.

Infografis Donor Darah Aman Saat Pandemi Corona. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya