Kopda Muslimin Diduga Otak Penembakan Istri TNI Ditemukan Meninggal, Ini 4 Faktanya

Kopda Muslimin ditemukan meninggal dunia di rumah orang tuanya.

oleh Novita Ayuningtyas diperbarui 28 Jul 2022, 14:50 WIB
Ilustrasi Penembakan (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta Penembakan istri anggota TNI membuka babak baru. Sebelumnya, empat tersangka selaku eksekutor berhasil diamankan pihak berwajib.

Pada pengungkapan peristiwa penembakan dari Rina Wulandari selaku istri anggota TNI diketahui, empat pelaku merupakan pembunuh bayaran. Bahkan, salah satu pelaku juga menjadi penyedia senjata api yang digunakan untuk eksekutor. Diduga sang suami yakni Kopda Muslimin juga disebut sebagai otak penembakan istrinya.

Tak hanya itu saja, pihak kepolisian juga turut menyebutkan adanya uang Rp 120 juga yang digunakan oleh Kopda Muslimin untuk memberikan bayaran kepada pembunuh bayaran yang ia sewa. Namun, uang Rp 12 juta tersebut diduga berasal dari mertuanya atau ibu dari Rina Wulandari. Dirinya beralasan uang Rp 120 juta akan digunakan untuk biasa pengobatan rumah sakit.

Diduga menjadi otak pembunuhan istri, pihak TNI dan kepolisian pun membuat tim gabungan untuk mengungkap perkara percobaan pembunuhan tersebut. Bahkan, tim gabungan juga terus bergerak untuk mencari keberadaan Kopda Muslimin.

Namun, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengungkapkan info terbaru soal penembakan istri anggota TNI. KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman menginfokan jika Kopda Muslimin ditemukan meninggal dunia di rumah orang tuanya yang berad di Desa Trompo, Kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal, Kamis (28/7/2022) pagi.

Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, berikut ini beberapa fakta terkait meninggalnya Kopda Muslimin selaku otak penembakan sang istri, Kamis (28/7/2022).


1. Ditemukan meninggal dunia

Kopda Muslimin. Dok: Kodam IV Diponegoro

Oknum anggota TNI, Kopda Muslimin ditemukan meninggal dunia di rumah orang tuanya yang berada di Kendal pada Kamis (28/7/2022) pagi. Hal ini juga turut dikonfirmasi oleh Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi. Tak hanya itu saja KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman juga turut membenarkan hal tersebut.

"Betul (meninggal dunia)," tutur Dudung saat dikonfirmasi, Kamis (28/7/2022).


2. Akan dilakukan autopsi

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman

Tak hanya membenarkan mengani kabar tewasnya Kopda Muslimin, akan tetapi Dudung juga menyebutkan akan melakukan autopsi terhadap jasad dari anggota TNI tersebut. Pasalnya, terdapat dugaan jika Kopda Muslimin telah menenggak racun sebelum ditemukan meninggal dunia.

"Akan dilaksanakan autopsi dan visum et repertum untuk mengetahui penyebab kematiannya," lanjutnya.


3. Sempat meminta maaf kepada orang tua

Ilustrasi foto Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi usai melakukan pengecekan minyak goreng di pasar Bulu Semarang, (Foto : Titoisnau)

Saat ditemui, Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi juga turut membeberkan kronologi meninggalnya anggota TNI tersebut. Ia menjelaskan jika Kopda Muslimin diketahui pulang ke rumah orang tuanya pada pukul 05.30 WIB.

Bahkan, ia sempat menyampaikan permintaan maaf kepada orang tuanya. Tak hanya itu saja, kedua orang tua Kopda Muslimin juga menyarankan sang anak untuk menyerahkan diri ke polisian demi menyelesaikan perkara yang ada.

"Tadi pukul 5.30 WIB bahwa saudara M pulang ke rumah orang tuanya namanya Mustakim. Pada saat pulang beliau sempat minta maaf, bahkan oleh orang tuanya dituturi untuk menyerahkan diri dan sebagainya, dan timbul komunikasi antara M dengan Pak Mustakim," kata Irjen Pol Ahmad Luthfi.


4. Penyebab kematian masih diselidiki

Seorang ibu muda, R (34), yang juga istri anggota Yonarhanud 15/DBY ditembak orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor, di Semarang, Senin (18/7/2022). (Liputan6.com/ Ist)

Usai melakukan perbincanga dengan orang tuanya, Kopda Muslimin justru ditemukan meninggal dunia pada pukul 07.00 WIB di kediaman orang tuanya. Penyebab kematian anggota TNI tersebut pun masih dalam penyelidikkan oleh penyidik kepolisian bersama Polisi Militer Kodam (Pomdam) IV Diponegoro. Akan tetapi ada pula dugaan jika sebelumnya Kopda Muslimin telah meminum racun.

"Kita dari Inafis, kemudian dari POM, kita melakukan olah TKP untuk memastikan meninggalnya korban." ujarnya.

Beberapa barang bukti di TKP juga turut diamankan termasuk adanya alat komunikasi. Tak hanya itu saja, di lokasi kejadian pihak kepolisian juga menemukan adanya muntahan.

"Ada muntah, kemudian alat komunikasi kita amankan" lanjutnya.

Hal ini pula menguatkan dugaan jika Kopda Muslimin melakukan bunuh diri.


KONTAK BANTUAN

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya