Liputan6.com, Jakarta - Telkom Indonesia melalui payung Leap-Telkom Digital mengumumkan akan segera menciptakan dunia metaverse yang bisa dimanfaatkan masyarakat. Metaverse ini diberi metaNesia yang merupakan akronim dari Metaverse Indonesia.
Menurut Deputy Executive Vice President Digital Technology & Platform Business Telkom Indonesia, Ery Punta Hendraswara, metaNesia tidak hanya sekadar menyuguhkan interaksi dengan visual biasa, tapi juga menawarkan pengalaman yang berbeda di dalam dunianya.
Advertisement
"Sebelumnya, orang punya persepsi kalau metaverse harus pakai VR (virtual reality), padahal metaverse more than that," tuturnya seperti dikutip dari siaran pers yang diterima, Kamis (28/7/2022).
Ery menuturkan, biasanya interaksi metaverse memang bisa menggunakan VR, tapi dikenal juga augmented reality (AR). Bahkan, ada beberapa interaksi yang lebih sederhana, seperti menggunakan handphone atau PC layaknya bermain game.
"Tapi di situ ada bentuk interaksi-interaksi baru yang dimungkinkan dari metaverse ini," tuturnya. Selain itu, metaverse juga bisa menciptakan peluang baru, semisal bagi korporasi untuk memberikan pengalaman baru bagi perusahaan maupun konsumen.
Selama ini, perusahaan hanya bisa menjangkau konsumen secara online dan offline, tapi metaverse bisa hadir berada di antara dua hal tersebut. Maksudnya, metaverse menjadi komponen tambahan bagi korporasi untuk melayani konsumen atau mendapatkan konsumen baru yang selama ini tidak terjangkau.
Oleh sebab itu, Telkom masuk ke teknologi anyar ini untuk menciptakan dunia metaverse yang saling terhubung dan membangun ekositem di Indonesia. Karenanya, metaNesia diharapkan bisa menjadi batu loncatan bagi perekonomian virtual di Indonesia, tidak hanya perusahaan besar, tapi juga UMKM.
"Telkom dalam posisi mengajak, bahwa Telkom menjadi hub dan kita bisa bersama-sama membangun untuk metaverse-nya Indonesia. Kami terbuka untuk terhubung dengan metaverse lain yang sudah ada di Indonesia sehingga pertumbuhan metaverse di Indonesia jauh lebih cepat," tutur Ery.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jadi Hub Metaverse
Dengan infrastruktur yang dimilikinya, Telkom yakin bisa menjadi hub metaverse yang bermanfaat bagi banyak pesaing. Untuk itu, metaNesia ini bukan pesaing, melainkan merangkul dan bersama-sama agar semua bangsa bisa saling berkolaborasi.
Salah satu konsep awal yang dibawa metaNesia adalah menyuguhkan konser virtual. Dalam konser itu, metaNesia menampilkan Pusakata dan Vidi Aldiano dan memungkinkan penonton bisa berinteraksi secara virtual layaknya di dunia nyata.
Selain itu, metaNesia juga menciptakan virtual commerce yang menyuguhkan interaksi berbeda. Dalam metaverse tersebut, metaNesia menyediakan plaza sebagai tempat orang untuk berbelanja, termasuk pelaku bisnis pun bisa berjualan di sana.
"Selain konser dan berbelanja virtual, kami juga menyentuh misalnya gim dan fotografi. Belum lagi kalau sebuah korporasi ingin menciptakan digital twins. Jadi, apa yang ada dari perusahaan di dunia nyata juga ada di metaNesia. Ini menciptakan efisiensi bagi perusahaan juga," kata Ery menjelaskan.
Rencananya, peluncuran metaNesia akan dilakukan pada 31 Juli 2022 pada perhelatan Digiland di Istora Senayan, Jakarta. Peluncuran ini akan dikemas dengan rangkaian acara, seperti eksibisi, hiburan, esports, pameran NFT dan fotografi, termasuk banyak suguhan menarik lainnya.
Advertisement
Bos Facebook Bilang Meta dan Apple Bersaing Ketat Bangun Metaverse
Di sisi lain, bos Facebook Mark Zuckerberg percaya, Apple dan Meta tengah dalam kompetisi filosofis yang sangat dalam untuk membangun metaverse. Kedua raksasa tersebut, menurut Zuckerberg, siap bersaing dalam penjualan hardware untuk augmented reality dan virtual reality.
Menurut komentarnya di pertemuan internal yang dilihat The Verge, CEO Meta ini mengatakan pada karyawan pada awal bulan ini, mereka tengah bersaing dengan Apple untuk menentukan "ke arah mana internet harus masuk di dunia metaverse."
Zuckerberg menyebutkan, Meta akan memposisikan diri sebagai alternatif yang lebih terbuka dan murah dibanding Apple. Apple sendiri diperkirakan akan mengumumkan headset AR pertamanya akhir tahun ini.
"Ini adalah kompetisi filosofi dan ide, di mana mereka percaya, dengan melakukan sendiri dan mengintegrasikannya secara erat, mereka membangun pengalaman konsumen yang lebih baik," kata Mark Zuckerberg tentang persaingan dengan Apple.
Ia melanjutkan, Facebook percaya bahwa ada banyak hal yang perlu dilakukan dalam spesialisasi di berbagai perusahaan. "Hal ini memungkinkan ekosistem yang jauh lebih besar agar bisa eksis," kata Zuck.
Perlu diketahui, sejak mengubah nama perusahaan Facebook menjadi Meta, suami Priscilla Chan ini mendorong konsep interoperabilitas untuk metaverse. Interoperabilitas metaverse mengarah pada fase komputasi berikutnya setelah smartphone.
Sekadar informasi, belum lama ini Meta mendirikan Metaverse Open Standards Group dengan Microsoft, Epic Games, dan lainnya. Idenya adalah untuk memacu pembuatan protokol terbuka yang akan memungkinkan orang bergerak melalui dunia 3D dan virtual.
Apple Tak Ikut dalam Group Metaverse Meta dan Microsoft
Apple absen keluar dari kelompok Metaverse Open Standard Group ini. Menurut Zuckerberg, pendekatan Apple dalam membangun hadware dan software yang dikontrolnya dengan ketat telah bekerja baik untuk iPhone, tapi belum begitu jelas untuk ekosistem lain, apakah terbuka atau tertutup.
Sementara, CEO Apple Tim Cook menegaskan niat Apple tentang minat perusahaan pada AR. Meski begitu, Apple belum memberikan informasi atau bocoran, kapan hardware-nya akan diumumkan.
Meta berencana merilis headset serupa pada akhir tahun 2022 ini. Headset VR tersebut diberi kode nama Cambria. Selain itu, Facebook juga akan menyiapkan kacamata AR pertamanya.
Jika VR dan AR benar-benar melejit seperti yang diharapkan Mark Zuckerberg, ia ingin memposisikan Meta sebagai Android yang merupakan pesaing iOS sebagai milik Apple.
Apple dan Meta tidak pernah benar-benar saling berhadapan. Meta diketahui kehilangan miliaran dolar per tahun dalam pendapatan iklan di iOS karena Apple menghadirkan fitur pencegahan pelacakan iklan.
Pernyataan Zuckerberg di atas memperlihatkan bahwa ia mencoba menemukan jalan untuk keluar dari Apple. Pasalnya, kini kedua raksasa teknologi ini akan jadi pesaing untuk satu sama lain di tahun-tahun yang akan datang.
(Dam/Isk)
Advertisement