Liputan6.com, Jakarta PT Mega Eltra, perusahaan perdagangan anggota holding PT Pupuk Indonesia (Persero), penuhi kebutuhan pupuk NPK untuk PT LG Plantation Grup. Sebelumnya, Mega Eltra berhasil memenangkan pengadapaan pupuk NPK di perusahaan perkebunan swasta tersebut.
Direktur Komersil & Operasi Mega Eltra, Indrajaya, menyebutkan bahwa perusahaan menjalankan bisnisnya dengan memasarkan berbagai jenis pupuk yang diproduksi oleh Pupuk Indonesia grup. Adapun jenis pupuk NPK yang dipasok kepada LG Plantation Grup adalah NPK 13-6-27-4+0,65 B.
Advertisement
“Mega Eltra saat ini tengah meningkatkan skala perdagangannya untuk mendukung aktivitas pemasaran holding Pupuk Indonesia,” ujar Indrajaya di Jakarta, Kamis (28/7/2022).
Lebih lanjut Indrajaya menjelaskan bahwa pendistribusian pupuk NPK untuk LG Plantation Grup akan dilakukan dengan mekanisme pengiriman bertahap dalam tiga shipment. Shipment pertama telah diterima oleh LG Plantation di Kalimantan Barat pada akhir Juni 2022 sebanyak 1.350 Ton.
Sedangkan shipment kedua dan ketiga saat ini sedang dalam proses pengiriman sebanyak 6.471 Ton. Proses pengiriman ini terus dilakukan secara optimal hingga diterima oleh Gudang Kebun yang ditargetkan akan selesai di bulan Agustus 2022.
“Pupuk yang kami pasok adalah NPK Pelangi yang diproduksi oleh PT Pupuk Kaltim,” jelas Indrajaya.
Kerja sama antara Mega Eltra dengan LG Plantation Grup merupakan kerja sama yang akan memberikan dampak positif. Dengan adanya kerja sama dalam penyediaan pupuk NPK ini diharapkan dapat menjadi sinergi yang baik dan berkelanjutan antara Mega Eltra dengan LG Plantation Grup.
Pupuk NPK merupakan jenis pupuk majemuk yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Karena kandungannya sudah dapat memenuhi kebutuhan unsur hara makro seperti Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K).
Pupuk Indonesia sendiri dapat memproduksi pupuk jenis NPK yang kandungan unsur hara makro dan mikronya dapat disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jawab Kritik Jokowi, Pupuk Indonesia Kenalkan Aplikasi Rekan
PT Pupuk Indonesia (Persero) mengadakan soft launching implementasi Retail Management System (RMS) atau aplikasi Rekan. Aplikasi ini digunakan untuk penebusan pupuk bersubsidi oleh para petani.
Peluncuran dilakukan di Bali dan untuk sementara baru bisa untuk para petani di Bali. Pupuk Indonesia juga menetapkan beberapa kios pupuk lengkap (KPL) di Bali sebagai pilot project.
Direktur Transformasi Bisnis Pupuk Indonesia Panji Winanteya Ruky mengatakan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai klaster pupuk dan pangan mencoba membantu pemerintah untuk meningkatkan efisiensi dan tata kelola dari penyaluran pupuk subsidi.
Panji mengungkapkan bahwa banyak kritik yang disampaikan banyak pihak soal penyaluran pupuk subsidi baik dari masyarakat hingga pemerintah. Salah satunya kritik datang dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut dampak dari subsidi tidak terlihat nyata.
"Kita semua tahu banyak kritik yang telah disampaikan baik dari masyarakat maupun banyak pihak terhadap penyaluran pupuk bersubsidi. Salah satunya adalah memastikan ketepatan penyalurannya, tepat jumlah, tepat mutu, tepat harga, tepat kualitas, tepat waktu dan tepat sasaran," kata Panji di Kantor Dinas Pertanian dan Pangan, Denpasar Bali, Senin (18/7/2022).
Panji menjelaskan bahwa RMS sudah diujicoba pada banyak Kabupaten dan Kota di Indonesia untuk penyaluran pupuk nonsubsidi. Namun, untuk penyaluran dan penebusan pupuk bersubsidi, Bali dipilih menjadi Provinsi pertama.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Bisa Diaudit dan Ditelusur
Menurut Panji, digitalisasi ini memberikan kemudahan bagi banyak pihak, mulai dari kios pupuk, petani, dan pemerintah. Total ada 28 ribu kios yang bermitra dengan pemerintah dan PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk menyalurkan pupuk bersubsidi.
"Karena semua penyalurannya tercatat secara digital, terekam secara online, real time dan bisa diaudit dan bisa ditelusur. Jadi baik dari sisi kios yang merupakan ujung tombak dari penyaluran pupuk bersubsidi kami berdayakan, kami bantu sehingga dia bisa melaksanakan tugasnya dengan baik," jelas Panji.
Dari sisi petani dia menjelaskan dengan RMS atau aplikasi Rekan petani tidak akan diberatkan untuk menebus pupuk bersubsidi. Pasalnya, petani cukup datang ke kios mitra dengan membawa dokumen yang tercantum Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan direkam secara digital.
"Sebelumnya mungkin petani harus pakai kartu yang mungkin lupa pin atau banyak masalah di operasional lapangan tidak ada sinyal, kemudian kartunya mungkin tidak valid dan sebagainya," kata dia
"Kami mudahkan dengan meminta petani cukup datang ke kios dengan membawa dokumen yang ada NIK, itu bisa pakai KTP atau dokumen-dokumen lain," lanjut dia.