Jokowi dan Presiden Korsel Bahas Kerja Sama Pembangunan Smart City di IKN Nusantara

Presiden Jokowi mengatakan Indonesia dan Korsel telah memulai kerja sama pengembangan IKN di Kalimantan Timur. Salah satunya, kerja sama dalam pembangunan smart city di IKN.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 28 Jul 2022, 20:39 WIB
Presiden Jokowi bertemu Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul, Kamis (28/7/2022). (Biro Pers/Setpres)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan Indonesia dan Korea Selatan telah memulai kerja sama pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Salah satunya, kerja sama dalam pembangunan smart city di IKN.

Hal ini disampaikan Jokowi saat menyampaikan pernyataan pers usai melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan atau Korsel Yoon Seok-yeol di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul, Kamis (28/7/2022).

"Kita juga telah memulai kerja sama dalam pengembangan ibu kota baru Nusantara antara lain, kerja sama di bidang pembangunan, sistem penyediaan air minum, dan capacity building di bidang pembangunan smart city," jelas Jokowi sebagaimana disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis.

Dia juga mendorong kerja sama investasi dari Korea Selatan, terutama di bidang percepatan pembangunan ekosistem mobil listrik di Indonesia. Termasuk, proyek industri baterai terintegrasi dengan pertambangan dan industri baja otomotif untuk kendaraan listrik.

Jokowi juga menyambut baik penandatanganan MoU atau nota kesepahaman antara Kementerian Investasi, Posco Korea, dan PT Krakatau Steel Indonesia terkait dengan investasi di bidang industri baja otomotif untuk kendaraan listrik dan partisipasi dalam pengembangan IKN.

"Nilai investasinya keseluruhan mencapai 6,37 miliar US Dollar dan akan menyerap lebih dari 58 ribu tenaga kerja," ujar dia.

Jokowi menyampaikan bahwa Korea Selatan merupakan salah satu Mitra penting Indonesia di Asia Timur. Menurut dia, Indonesia dan Korea Selatan adalah mitra strategis khusus.

Tak hanya itu, Indonesia-Korea Selatan akan memperingati 50 tahun hubungan persahabatan kedua negara pada 2023. Jokowi meyakini kemitraan Indonesia-Korea Selatan akan semakin kokoh dibawah kepemimpinan Presiden Yoon, terutama kemitraan di bidang ekonomi.

"Kita menyambut baik peran perdagangan bilateral yang terus meningkat dan kita sepakat untuk terus membuka akses pasar, mengatasi hambatan-hambatan perdagangan dan mempromosikan produk-produk unggulan kedua negara," tutur Jokowi.

Dia juga mengapresiasi dukungan Korea Selatan bagi Presidensi G20 Indonesia yang akan digelar di Bali pada November 2022 mendatang. Jokowi menyampaikan harapan agar Presiden Yoon bisa hadir di Presidensi G20.

"Saya mengapresiasi dukungan Korea Selatan bagi Presidensi Indonesia di G-20 tahun ini dan menantikan kehadiran presiden Yoon di Bali di bulan November yang akan datang," kata Jokowi.


Bertemu Presiden Korsel, Jokowi: Saya Yakin Kemitraan Semakin Kokoh Terutama Bidang Ekonomi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul, Kamis (28/7/2022). Jokowi meyampaikan bahwa Korsel merupakan mitra penting Indonesia di Asia Timur.

Menurut dia, Indonesia dan Korea Selatan adalah mitra strategis khusus. Jokowi pun meyakini kemitraan Indonesia dan Korsel akan semakin kuat di bawah kepemimpinan Presiden Yoon, khususnya di bidang ekonomi.

"Kita juga akan memperingati 50 tahun persahabatan negara kita. Saya yakin di bawah kepemimpinan Presiden Yoon, kemitraan kita akan semakin kokoh ke depan terutama kemitraan di bidang ekonomi," jelas Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis.

Dia menyambut baik tren perdagangan bilateral yang terus meningkat. Jokowi menyampaikan Indonesia-Korea Selatan telah sepakat untuk terus membuka akses pasar, mengatasi hambatan-hambatan perdagangan, dan mempromosikan produk-produk unggulan kedua negara.

"Implementasi konkret dari Indonesia-Korea Economic Partnership Agreement akan mendorong pemenuhan berbagai target ini," tuturnya.

Jokowi menyebut investasi Korea Selatan di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat dan prospek yang baik. Khususnya, di bidang industri baja, petrokimia, baterai kendaraan listrik, industri kabel listrik, dan telekomunikasi, serta garmen, dan energi terbarukan.

Dalam pertemuan ini, Jokowi mendorong kerja sama investasi dari Korea Selatan, terutama di bidang percepatan pembangunan ekosistem mobil listrik di Indonesia. Indonesia-Korea Selatan juga telah memulai kerjansama dalam pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Antara lain kerja sama di bidang pembangunan, sistem penyediaan air minum dan capacity building di bidang pembangunan smart city," pungkas Jokowi.

 


Bahlil Sebut Hyundai hingga LG Berminat Investasi di IKN Nusantara

Hyundai Stargazer (Amal/Liputan6.com)

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan saat ini sudah ada tiga perusahaan asal Korea Selatan yang menyatakan minatnya untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN). Tiga perusahaan itu antara lain, POSCO, Hyundai, dan LG.

"Jadi enggak benar itu kalau ada persepsi yang orang selalu meragukan apakah ada investasi untuk masuk ke IKN," kata Bahlil dikutip dari siaran pers, Kamis (28/7/2022).

Adapun Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah bertemu dengan Executive Chairman Hyundai Motor Group di Seoul, Korea Selatan, Kamis hari ini. Bahlil menuturkan bahwa Hyundai menyampaikan ketertarikannya untuk turut mengambil bagian dalam investasi di IKN Nusantara.

"(Hyundai) juga akan ikut mengambil bagian dalam investasi di IKN, ini sesuatu hal yang positif," kata Bahlil.

Sebelumnya, Bahlil menegaskan bahwa pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara adalah harga mati dan harus terus berjalan. Dia pun menegaskan sudah banyak negara yang menyampaikan minat untuk berinvestasi di proyek IKN Nusantara.

"Saya ingin mengatakan bahwa investasi yang akan masuk ke IKN, negara-negaranya itu sudah ada. Tapi kami kan tidak mungkin ngomong setiap hari terus negara ini, negara ini (mau investasi). Sudah kayak omong kosong, gitu. Sudah, percaya. Investasi di IKN sudah ada, contoh UEA, Korea, Taiwan, China, banyak," katanya dalam paparan realisasi investasi di Jakarta, Rabu 20 Juli 2022.

Bahlil menyebut, belum lama ini dia pun sempat mendampingi Chairman Foxconn bertemu dengan Presiden Jokowi. Dalam kesempatan itu, Chairman Foxconn pun menyampaikan keinginannya untuk ikut masuk di proyek pengembangan kota pintar IKN.

Bahlil pun mengajak semua pihak agar tetap optimistis terkait pembangunan IKN. Dia juga menegaskan pembangunan IKN tidak akan mundur dan akan dilakukan sebagaimana rencana yang telah ditentukan.

"Jadi menurut saya, tidak ada kata mundur. IKN harga mati, dan harus jalan terus," tuturnya.

Infografis Agenda dan Misi Lawatan Jokowi ke Tiga Negara Asia Timur. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya