Melepas Dahaga dengan Es Tape Ketan Hitam Legendaris Kota Malang

Es tape ketan hitam di Malang sudah ada sejak puluhan tahun silam.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jul 2022, 04:00 WIB
Es tape ketan hitam Kota Malang. (Liputan6.com/ ist)

Liputan6.com, Malang - Ketika berkunjung ke Kota Malang, Jawa Timur, Anda tak hanya bisa berburu makanan khasnya yang legendarir, namun juga wajib menyicipi minuman tradisional yang masih terjaga hingga kini.

Salah satunya ialah es tape ketan hitam nan melegendaris dan eksis sejak puluhan tahun silam. Seperti es tape ketan hitam yang dijual di Jalan Tanimbar atau yang sering juga disebut dengan nama Es Grafika. 

Penjual es tape ketan hitam ini, Joni, menyebutkan bahwa es ini punya banyak nama. Mulai dari es pink, es tanimbar, es campur, namun memang lebih sering disebut es grafika.

Joni merupakan generasi kedua yang meneruskan usaha ini. Awalnya, orang tuanya berjualan es tradisional ini dengan berkeliling kota pada tahun 1959.

"Dulu belum menetap di sini, bapak masih keliling dengan gerobak. Baru pada tahun 90-an, mulai di sini, awalnya masih masuk ke dalam sekolah setiap jam istirahat. Tapi lama-lama akhirnya ya di luar sini," katanya dilasir dari https://malangkota.go.id/.

Dalam segelas es ini, terdapat tape ketan hitam, dawet merah, dan kemudian es santan yang terbuat dari santan asli yang dibekukan. Es kemudian akan disiramkan dengan sirup berwarna merah, yang membuat warnanya menjadi cantik.

Terakhir sebagai tambahannya, di atas gelas akan tersaji selembar roti tawar hitam yang juga disiramkan sirup merah tadi.

Rasa dingin dan gurih dari es santan, lalu bercampur dengan rasa manis dari sirup gula murni, tentunya mampu menghilangkan rasa dahaga.

 


Resep Turun Temurun

Menurut Joni, sejak tahun 1959 hingga saat ini, resep es tape ketan hitam ini tidak pernah mengalami perubahan. Dia juga tetap mempertahankan keaslian semua bahan yang digunakan dalam pembuatan esnya.

Seperti misalnya gula yang digunakan, hingga saat ini Ia bisa memastikan bahwa gula yang digunakan hanyalah gula murni.

Jika Anda berkunjung ke lapak es tape ketan hitam ini, Anda akan menemui banyak lebah di sekitar gerobak, yang menandakan bahwa gula yang digunakan memang gula asli.

Selain gula, ia juga memproduksi sendiri tape ketan hitam dan juga cendol merah yang jadi topping esnya. Hal itu juga menjadi keistimewaan dagangannya, karena semua ia produksi sendiri. Dalam setiap harinya Joni mengaku bisa menjual hampir 500-an gelas es.

Walau konsumennya sudah banyak dan sudah dicap sebagai salah satu es legendaris di Kota Malang, Joni mengaku belum ada keinginan untuk membuka cabang di lokasi lain.

Hal itu dilakukan demi menjaga kualitas penjualan es keluarganya tersebut. Harga es ini hanya Rp5.000,00 per gelasnya dan dibuka mulai pukul 09.00-15.00 WIB.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya