Cuaca Hari Ini Jumat 29 Juli 2022: Jakarta Pagi Cerah Berawan, Siang Turun Hujan

BMKG mengungkap cuaca berawan terjadi di hampir sebagian besar wilayah Jakarta dan sekitarnya pagi hingga malam nanti. Namun sebagian wilayah Jakarta akan hujan pada siang nanti,

oleh Maria Flora diperbarui 29 Jul 2022, 06:35 WIB
Pejalan kaki berjalan saat cuaca cerah di Jakarta, Selasa (1/12/2020). Kota Jakarta dengan langit biru menambah keindahan hutan beton. BMKG bahwa kualitas udara Jakarta jadi baik dalam dua minggu ini, Jakarta mengalami hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan cuaca cerah berawan terjadi pagi hari ini, Jumat (29/7/2022) untuk DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang serta Bekasi (Jabodetabek).

Namun pada siang nanti, ada sebagian wilayah di Ibu Kota yang diprediksi bakal turun hujan ringan, yaitu Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara.

Sementara, daerah penyangga Jakarta seperti Bekasi dan Tangerang dilaporkan BMKG akan berawan. Sedangkan cuaca cerah menyinari wilayah Depok dan Bogor siang nanti.

Malam harinya, BMKG mengungkap cuaca berawan dan cerah berawan terjadi di seluruh wilayah Jabodetabek. 

Berikut informasi prakiraan cuaca untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota  Pagi  Siang  Malam
 Jakarta Barat  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Jakarta Pusat  Cerah Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Selatan  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Jakarta Timur  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Jakarta Utara  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Kepulauan Seribu  Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Bekasi  Cerah Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Depok  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Bogor  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Tangerang  Cerah Berawan  Berawan  Berawan

BMKG Jelaskan Rentetan Gempa yang Getarkan Larantuka NTT

Ilustrasi Gempa (Liputan6.com/Abdillah)

Di sisi lain, Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan dua gempa yang terjadi di Larantuka, NTT, pada Sabtu (23/7/2022). Daryono menyatakan kedua gempa Larantuka terjadi pada Sabtu (23/7/2022) pukul 13.09 WIB dan pukul 14.35 WIB dengan magnitudo (update) 5,4 magnitudo dan 5,4 magnitudo.

Episenter gempa pertama terletak pada koordinat 7,65° LS - 122,43° BT tepatnya di Laut Flores dengan kedalaman 11 km. Sementara Gempa kedua episenter terletak pada koordinat 7,57° LS - 122,45° BT yang juga berpusat di Laut Flores dengan kedalaman 12 km.

"Jarak episenter gempa pertama dan kedua terpaut relatif berdekatan, yaitu hanya sekitar 4,2 km," kata Daryono kepada Liputan6.com, Sabtu (23/7/2022).

Daryono mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kedua gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Flores.  

"Menariknya kedua gempa ini memiliki perbedaan mekanisme sumber. Jika gempa yang pertama memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip) tetapi gempa yang kedua memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," jelas Daryono.

Lebih lanjut Daryono menyebut jika melihat mekanisme yang berbeda antara kedua gempa, tampak kedua gempa memiliki sumber yang berbeda. Sehingga ada dugaan gempa kedua terjadi karena efek picuan statis (static triggering) dari gempa yang bertama yang lamanya terpaut sekitar hampir 1,5 jam.

"Namun demikian, melihat lokasi episenternya, kedua gempa ini tidak terletak pada jalur sumber gempa Sesar Naik Flores (Flores Back-Arc Thrusting), tetapi lebih ke arah utara dari sumber gempa yang sudah banyak dikenal oleh para ahli kebumian ini," terang dia.

  

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Tidak Berpotensi Tsunami

Ilustrasi kerusakan struktur tanah yang retak akibat gempa. Foto: Pixabay

Getaran gempa bumi ini, kata Daryono, tidak hanya dirasakan di Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT) tapi juga berdampak dan dirasakan di Pulau Kalaotoa di Kepulauan Selayar, Ende, Maumere, dan Lewoleba dalam skala intensitas III MMI.

"Di mana getaran dirasakan warga seakan akan truk berlalu. Beberapa warga semua lari berhamburan keluar rumah saking terkejut karena guncangan terjadi secara tiba-tiba," ujarnya.

Daryono mengungkapkan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami karena kekuatannya yang relatif kecil dan belum mampu menimbulkan deformasi dasar laut yang dapat menimbulkan gangguan kolom air laut (tsunami).

Sebelumnya, gempa tiga kali mengguncang Larantuka, Nusa Tenggara Timur pada Sabtu, (23/7/2022). Gempa pertama kali terjadi pada pukul 13.09 WIB dengan magnitudo 5,5 dirasakan di Ende, Maumere, Larantuka, Lewoleba, Adonara dan Mbay-Nagekeo.

Sementara gempa kedua terjadi pukul 13.45 WIB dengan magnitudo 4,6. Kemudian, gempa bumi ketiga kembali mengguncang Larantuka, NTT pada pukul 14.35 bermagnitudo 5,7 atau 5,4 magnitudo (update).

Gempa bumi sebelumnya kembali mengguncang Larantuka, NTT pada Sabtu (23/7/2022). Gempa Larantuka ketiga ini terjadi pada pukul 14.35 bermagnitudo 5,7.

Dalam keterangannya, Badan Meteorologi, Klimatotogi, dan Geofisika (BMKG) menyebut koordinat gempa Larantuka berada pada 7.57 Lintang Selatan, 122.45 Bujur Timur. Atau 100 km Barat Laut Larantuka, NTT.

Infografis Cuaca Ekstrem Ancam 17 Wilayah Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya