Wijaya Karya Lepas Saham Pelabuhan Belawan ke Pelindo

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), bersama dengan PT Hutama Karya dan PT Pelabuhan Indonesia I (Pelindo I) telah membentuk perusahaan patungan yaitu PT Prima Terminal Petikemas (PTP).

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 29 Jul 2022, 11:12 WIB
Logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).

Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) melepas kepemilikannya atas PT Prima Terminal Petikemas (PTP) selaku operator Belawan New Container Terminal (BNCT) kepada PT Pelindo Terminal Petikemas (STPT). Hal itu ditandai dengan penandatanganan akta jual beli saham pada Selasa, 26 Juli 2022 dengan nilai transaksi sebesar Rp 187,95 miliar.

"Perseroan berencana untuk melakukan divestasi atas seluruh kepemilikan sahamnya sebanyak 183.370.000 saham atau sebesar 15 persen dari seluruh saham yang dikeluarkan oleh PTP, dengan nilai Saham Yang Dijual sebesar Rp 187,95 miliar," ungkap Direktur Wijaya Karya, Hananto Aji dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (29/7/2022).

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), bersama dengan PT Hutama Karya dan PT Pelabuhan Indonesia I (Pelindo I) telah membentuk Perusahaan Patungan yaitu PT Prima Terminal Petikemas (PTP).

Maksud dan tujuan didirikannya PTP adalah untuk membangun dan mengelola Jasa Pelayanan Terminal Petikemas Belawan Fase 2 guna mengakomodasi pertumbuhan trafik dan meningkatkan pertumbuhan bisnis.

Selanjutnya, berdasarkan arahan dari Kementerian BUMN atas penggabungan Pelindo I hingga Pelindo IV menjadi satu entitas  PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), maka dilakukan restrukturisasi anak perusahaan dengan mengalihkan kepemilikan saham Pelindo di PTP ke PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) sebagai sub-holding klaster peti kemas.

SPTP selaku pemegang saham mayoritas pada PTP bermaksud untuk mengoptimalkan pelayanan yang terbaik untuk mencapai produktivitas sesuai standar internasional.

Oleh karenanya, SPTP perlu mencari strategic partner yang berpengalaman dalam pengelolaan terminal petikemas yang berstandar internasional. Untuk maksud tersebut, SPTP mengajukan untuk membeli semua saham milik HK dan WIKA di PTP dengan porsi kepemilikan masing-masing sebesar 15 persen dari modal disetor dan ditempatkan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kinerja Kuartal I 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mencatat penurunan pendapatan dan laba bersih selama kuartal I 2022.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (9/7/2022), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) meraih pendapatan Rp 3,16 triliun selama tiga bulan pertama 2022. Pendapatan itu turun 19,39 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,92 triliun.

Beban pokok pendapatan turun 23,27 persen menjadi Rp 2,80 triliun pada kuartal I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 3,65 triliun. Dengan melihat kondisi itu, laba bruto perseroan naik 33,4 persen menjadi Rp 358,12 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 268,45 miliar.

Perseroan mencatat beban penjualan naik 99,9 persen menjadi Rp 3 miliar pada kuartal I 2022. Pada periode sama tahun sebelumnya Rp 1,5 miliar. Beban umum dan administrasi tercatat Rp 202,19 miliar selama tiga bulan pertama 2022. Beban umum dan administrasi itu bertambah 19,7 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 168,83 miliar.

Dengan demikian, PT Wijaya Karya Tbk mencatat laba usaha susut 15,79 persen menajdi Rp 279,30 miliar pada kuartal I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 331,69 miliar. Beban keuangan turun 14,9 persen menjadi Rp 283,32 miliar selama tiga bulan pertama 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 333,29 miliar.

PT Wijaya Karya Tbk pun mencatat laba bersih Rp 9,47 miliar pada kuartal I 2022. Laba bersih tersebut turun 90,98 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 105,1 miliar. Dengan melihat kondisi itu, perseroan membukukan laba per saham dasar turun menjadi Rp 0,15 pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 8,71.

 

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Aset Perseroan

(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Carlos Muza)

Total liabilitas perseroan tercatat Rp 51,72 triliun hingga Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 51,95 triliun.  Total ekuitas perseroan tercatat Rp 17,44 triliun selama kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 17,43 triliun.

Total aset tercatat Rp 69,17 triliun hingga kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 69,38 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 4,33 triliun hingga kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 6,98 triliun.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 8 Juli 2022, saham WIKA turun 0,54 persen ke posisi Rp 920 per saham. Saham WIKA dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 935 per saham.

Saham WIKA berada di level tertinggi Rp 940 dan terendah Rp 915 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.408 kali dengan volume perdagangan 78.917 saham. Nilai transaksi Rp 7,3 miliar.


Kontrak Baru hingga Mei 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Sebelumnya, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mengantongi kontrak baru Rp 12,45 triliun hingga Mei 2022. Kontrak baru itu naik 57,54 persen dibanding periode sama tahun lalu.

Salah satu perolehan kontrak baru PT Wijaya Karya Tbk datang dari pembangunan dan  revitalisasi Terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali dan Preservasi Jalan dan Jembatan Bali sebagai infrastruktur penunjang perhelatan internasional G20 pada Oktober 2022.

"Pekerjaan Terminal VVIP yang ditargetkan selesai pada Agustus 2022 tersebut akan menjadi wajah baru Indonesia di Bali untuk menyambut para kepala negara, delegasi G20 dan tamu kenegaraan,” ujar Direktur Utama Wijaya Karya, Agung Budi Waskito dalam keterangan resmi, Jumat (8/7/2022).

Adapun ruang lingkup WIKA pada proyek tersebut meliputi pekerjaan bangunan VVIP, bangunan pos jaga, bangunan ruang tunggu, bangunan GWT hingga pekerjaan lansekap.

Selain bandara, dukungan WIKA terhadap kesiapan perhelatan G20 juga dibuktikan dengan pekerjaan preservasi jalan dan jembatan Bali.

Meliputi ruas Simpang Pesanggaran – Nusa Dua, Jimbaran – Uluwatu dan Penataan Lansekap Bundaran, Pedestrian, dan Median Ruas Jalan Bandara Ngurah Rai. Lingkup pekerjaan WIKA meliputi beautifikasi taman dan jalan berupa pekerjaan lansekap, perapihan trotoar dan kelengkapan guiding block atau jalan pemandu bagi penyandang disabilitas, hingga pekerjaan pengaspalan dan penyiapan lahan parkir untuk area Garuda Wisnu Kencana.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya