Liputan6.com, Jakarta - Wacana adanya Piagam Deklarasi Koalisi Gerindra dan PKB dipandang sebagai langkah maju dalam iklim demokratisasi di Indonesia. Dengan adanya Piagam Deklarasi ini, Gerindra dan PKB dinilai memberikan ruang bagi publik untuk mengetahui gagasan dua partai tersebut saat memutuskan bekerja sama dalam menghadapi Pemilu 2024.
“Munculnya wacana Piagam Deklarasi Koalisi ini merupakan hal positif di tengah menguat pesimisme terhadap demokratisasi di Indonesia. Dengan adanya Piagam Deklarasi Koalisi ini nantinya publik bisa mengetahui apa latar belakang dan visi misi Gerindra dan PKB saat menutuskan bekerja sama,” ujar Pengamat Politik Universitas Trunojoyo, Mohamad Afifudin, Jumat (29/7/2022).
Pria yang akrab disapa Afif ini menilai langkah Gerindra dan PKB untuk membuat Piagam Deklarasi seolah menunjukkan kepada publik jika kerja sama mereka didasarkan pada ide, gagasan, wacana dan diskursus yang jelas. Saat ini tinggal publik menanti saja, apa butir-butir kesepakatan yang dituangkan dalam Piagam Deklarasi Koalisi tersebut sehingga bisa menilai apakah memang persekutuan politik Gerindra dan PKB memang ditujukan untuk kepentingan transaksional atau memang untuk kepentingan rakyat banyak.
“Dengan demikian hal ini juga menjadi uji publik apakah Koalisi Gerindra dan PKB layak untuk didukung atau tidak dalam Pemilu 2024,” katanya.
Baca Juga
Advertisement
Dia menjelaskan sudah menjadi aksioma jika semua gerakan politik harusnya diawali dengan ide dan gagasan. Jika gagasan ini runtuh, maka gerakan politik juga bakal runtuh.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Banyak yang Pesimistis
“Kita bisa melihat sejarah gerakan Kemerdekaan Indonesia diawali dari runtuhnya gagasan kolonialisme dan berkembangnya gagasan bahwa kemerdekaan adalah hak dari semua bangsa,” katanya.
Saat ini, kata Afif, banyak yang pesimistis dalam memandang masa depan demokratisasi di Indonesia. Menurutnya terjadi reduksi luar biasa dari banyak kalangan terkait pemahaman mereka terhadap demokrasi. Demokrasi di Indonesia hanya dipahami secara sempit dengan sekadar ada Pemilu.
“Demokrasi yang harusnya menjadi forum pertaruhan ide dan gagasan dari berbagai entitas politik akhirnya berujung pada politik wani piro. Maka wacana Piagam Deklarasi Koalisi ini merupakan upaya Gerindra dan PKB untuk kembali menggelorakan pertarungan ide dan gagasan sebagai ciri demokrasi yang sehat,” katanya.
Kerja sama Gerindra dan PKB terus menunjukkan langkah maju. Kedua elit partai politik tersebut kembali bertemu untuk membahas butir-butir Piagam Deklarasi Koalisi yang akan diresmikan dalam waktu dekat.
“Alhamdulillah, kami kembali bertemu untuk membahas butir-butir Piagam Deklarasi Koalisi yang memuat visi, misi, dan latar belakang kenapa kami harus bekerja sama dalam menghadapi Pemilu 2024. Ini penting karena kami tidak ingin Kerjasama kami ini hanya sekadar pragmatism politik, tetapi lebih dari itu, kami ingin koalisi kami benar-benar untuk memberi opsi kemanfaatan lebih besar bagi Indonesia,” ujar Wakil Sekjen DPP PKB Syaiful Huda, Selasa (26/7/2022).
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Dihadiri Petinggi Partai
Dari informasi yang dihimpun, pertemuan tersebut digelar di salah ssatu tempat di kawasan Jakarta Selatan. Dari pihak Gerindra hadir Sekjen DPP Gerindra Ahmad Muzani, Ketua Harian DPP Gerindra Sufi Dasco Ahmad, Wakil Ketua Umum Sugiono dan Ketua DPP Gerindra Prasetyo.
Sedangkan dari PKB hadir Ketua DPP PKB Cucun Ahmad Syamsurijal, Ketua DPP PKB Fathan Subchi, Bendahara DPP PKB Bambang Susanto dan Wakil Sekjen DPP PKB Syaiful Huda.
Huda mengatakan Piagam Deklarasi ini penting karena menjadi pondasi kerjasama bagi Gerindra dan PKB. Dalam Piagam Deklarasi tersebut juga akan disinggung langkah-langkah Kerjasama politik yang akan dilakukan oleh kedua belah pihak.
“Piagam Deklarasi ini seperti konstitusi yang menjadi landasan kerja sama para pihak yang nantinya akan diterjemahkan dalam kesepakatan lebih detail di kemudian hari,” katanya.
Dia juga mengungkapkan dalam pertemuan tersebut dibahas tentang waktu peresmian deklarasi. Sesuai budaya nusantara, pemilihan waktu ini dihitung dengan cermat sehingga memenuhi unsur kebaikan baik dari sisi spiritual maupun sisi taktis politisnya.
“Kami benar-benar meniatkan kerja sama ini sebagai hal baik sehingga kita hitung secara cermat dari berbagi dimensi sehingga nantinya hasilnya juga baik untuk Indonesia,” kata Syaiful Huda.