UMP Rendah, Penyerapan Tenaga Kerja di Jawa Tengah Tertinggi Kedua

Penyerapan tenaga kerja dari hasil investasi di Jawa Tengah (Jateng) tertinggi kedua di Indonesia sepanjang Semester I 2022.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jul 2022, 14:30 WIB
Presiden Jokowi meninjau pengembangan Kawasan Industri Batang.

Liputan6.com, Jakarta - Penyerapan tenaga kerja dari hasil investasi di Jawa Tengah (Jateng) tertinggi kedua di Indonesia sepanjang Semester I 2022. Posisi Jateng ini berada di bawah Jawa Barat (Jabar). Menariknya, posisi Jawa Tengah berada di urutan ke-9 dalam daftar provinsi penerima investasi dalam periode yang sama.

"Dari realisasi investasi terbesar di Pulau Jawa ada di Jawa Barat, Jakarta dan Jawa Timur. Tapi kalau urusan penciptaan lapangan kerja, yang justru paling banyak menyerap tenaga kerja ini di Jawa Tengah, jadi kedua terbesar," tutur Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Teguh Dartanto dalam Diskusi Dampak Realisasi Investasi terhadap Perekonomian Nasional dan Daerah, Jakarta, Jumat (29/7/2022).

Tingginya penyerapan tenaga kerja di Jawa Tengah didukung sejumlah faktor yang saling mendukung. Mulai dari tingkat UMP yang relatif rendah, industri yang dibangun padat karya dan tenaga kerja yang mendukung.

"Jateng ini industrinya padat karya, UMP cukup relatif rendah dan orangnya kompeten buat mendukung itu. Makanya investasi yang masuk ini berdampak langsung ke masyarakat," kata Teguh.

Ketiga faktor tersebut saling mendukung sehingga per semester I-2022, jumlah tenaga kerja yang diserap mencapai 400 ribu pekerja.

Hal senada juga diungkapkan Deputi Perencanaan Penanaman Modal, Kementerian Investasi, Indra Darmawan. Indra menyebut fenomen ini tidak terlepas dari isu UMR per provinsi.

Berdasarkan SK Gubernur Jawa Tengah, No 56/37 tentang Upah Minimum Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp 1.812.935.

"Yang kita tahu Jateng ini terendah di Pulau Jawa, jadi lebih kompetitif untuk menarik industri yang bersifat padat karya," kata Indra.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Realisasi Investasi

Presiden Joko Widodo, beserta Menteri BUMN, para Menteri terkait serta Kepala BKPM meninjau Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah pada Selasa, 30 Juni 2020. Dok BUMN

Sementara itu, realisasi investasi separuh awal tahun 2022 ini di wilayah lainnya digunakan bukan lagi untuk menyerap tenaga kerja. Melainkan masuk ke industri-industri padat modal atau berteknologi tinggi, khususnya otomotif yang ada di sepanjang Bekasi hingga Karawang.

"Jadi realisasinya ini lebih ke padat modal seperti otomotif dan turunannya," kata Indra.

Setiap wilayah memiliki karakteristik yang berbeda. Di Jawa Barat industrinya berteknologi tinggi seperti alas kaki, otomotif dan turunannya. Sedangkan di Jawa Tengah cenderung industri padat karya.

Indra mengatakan kekhasan itu yang membuat konsep tersebut bisa direplikasi atau tidak. Namun sejauh ini, pola yang ada di Jawa Tengah belum bisa digunakan di wilayah lain, utamanya di luar jawa. Mengingat industri yang dibangun di luar biasanya berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam.

"Jadi ini tergantung nature dari investasinya. Di luar jawa ini SDA dan prosesnya, kita belum lihat ada pabrik tekstil di luar jawa," pungkasnya.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Oleh-Oleh Jokowi dari Jepang, Komitmen Investasi Rp 75,4 Triliun

Presiden Jokowi bertemu dengan sejumlah CEO perusahaan Jepang (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan sejumlah perusahaan Jepang menyampaikan minat dan rencana perluasan investasi di Indonesia senilai total USD 5,2 miliar (sekitar Rp75,4 triliun).

Komitmen itu disampaikan dalam kegiatan The Japan CEO Meeting 2022 di Tokyo, Jepang, Rabu (27/7), yang dipimpin langsung Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan dihadiri oleh 10 perusahaan besar Jepang yang memiliki rencana perluasan investasinya di Indonesia maupun yang sedang dalam tahap merealisasikan investasinya.

"Hari ini saya menjadi moderator di The Japan CEO Meeting 2022, agenda pertemuan yang dihadiri oleh 10 CEO dan pimpinan perusahaan asal Jepang bersama Pak Presiden @jokowi. Alhamdulillah perusahaan-perusahaan tersebut telah menyampaikan minat dan rencana perluasan investasinya mencapai 5,2 miliar dolar AS atau setara Rp75,4 triliun," katanya dikutip dari akun Instagram pribadinya @bahlillahdalia, dikutip dari Antara, Kamis (28/7/2022).

Terpisah, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, Bahlil menyatakan kesiapannya untuk mengawal investasi dari Jepang ini.

Bahlil berharap agar investasi perusahaan asal Jepang dapat berjalan dengan lancar sekaligus dapat berjalan beriringan dengan pengusaha Indonesia secara harmonis dan saling menguntungkan kedua belah pihak.

"Kami menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kehadiran dan penyampaian minat investasi dari CEO dan pimpinan perusahaan Jepang yang saya yakin berharga bagi hubungan kedua negara. Kami tawarkan peluang emas bagi para investor Jepang untuk berinvestasi di Indonesia guna meningkatkan ketahanan rantai pasok bagi masyarakat Indonesia dan Jepang di masa depan," ungkap Bahlil.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Peringkat Investasi Indonesia Naik (Liputan6.com/Triyas)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya