Liputan6.com, Jakarta - Fans dari game Grand Theft Auto (GTA) kembali mendapatkan bocoran terkait judul terbaru dari serial tersebut yaitu Grand Theft Auto VI. Kabarnya, GTA VI akan menghadirkan tokoh utama berkarakter perempuan.
Seperti diketahui, sejak GTA pertama kali dirilis di PlayStation pertama hingga yang terbaru GTA V, semua tokoh yang dimainkan oleh player adalah pria. Sebut saja CJ, Tommy Vercetti, Trevor Philips hingga Franklin Clinton.
Advertisement
Mengutip The Verge, Minggu (31/7/2022), hal itu terungkap dalam sebuah laporan Bloomberg, tentang progres pengembangan game action open-world besutan Rockstar ini.
Sumber Bloomberg juga mengklaim, kemungkinan Grand Theft Auto VI baru akan rilis setidaknya dua tahun lagi.
Rockstar pun kabarnya juga melakukan upaya perombakan budaya internal perusahaan, sejak Red Dead Redemption 2 di 2018, diwarnai oleh laporan buruknya kondisi kerja di studio.
Bloomberg pun menyebut, perusahaan berusaha meningkatkan moral sejak saat itu. Pengembangan GTA VI juga dikelola sedemikian rupa, demi meminimalkan krisis yang dialami karyawan seperti yang pernah terjadi sebelumnya.
Meski begitu, tokoh protagonis wanita ini dirumorkan tak akan jadi satu-satunya karakter yang akan dimainkan oleh pemain dalam mode single player atau bermain sendiri.
Bloomberg juga menyebut, GTA VI akan memiliki dua tokoh protagonis yang terinspirasi pasangan kriminal di dunia nyata, Bonnie dan Clyde. Kabarnya, satu tokoh wanita adalah karakter Latina.
Selama ini, pemain hanya bisa memainkan karakter perempuan di GTA Online, namun tidak untuk mode single player atau dalam cerita utamanya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Berlatar di Versi Fiksi Miami
Dikutip dari IGN, Dan Houser, salah satu pendiri Rockstar yang sudah cabut dari perusahaan, memang sempat mengatakan mereka sedang memikirkan tokoh utama wanita sejak tahun 2013.
Kabar lainnya, latar belakang dari game ini adalah versi fiksi dari Miami. Ini tentu mengingatkan kita akan latar game GTA: Vice City di tahun 2002. Namun, latarnya akan diperbarui seiring berjalannya misi dan munculnya kota baru.
Menurut laporan Bloomberg, game ini diberi kode Project Americas, karena awalnya ingin memasukkan wilayah berdasarkan yang diangkat dari Amerika Utara dan Selatan.
Namun, rencana tersebut batal sebagian demi mengurangi krisis karyawan. Sumber juga menyebut, pengembang skeptis tentang prediksi peluncuran antara April 2023 dan Maret 2024, karena banyak perubahan di tim dan hambatan produksi.
Rockstar Games menolak memberikan komentar soal laporan Bloomberg. Meski mereka mengonfirmasi sedang mengerjakan GTA VI, namun perusahaan juga belum memberikan informasi lanjutan soal tanggal rilis, latar, atau protagonis.
Beberapa waktu lalu, Rockstar dilaporkan telah memindahkan lebih banyak pengembang ke GTA VI, setelah membatalkan proyek remaster untuk Red Dead Redemption dan GTA IV.
Seri terakhir dari GTA sendiri adalah GTA V, yang awalnya dirilis di 2013. Game itu lalu dikembangkan menjadi GTA Online, di mana pemain bisa memainkan GTA V secara multiplayer, dan berisi microtransaction.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Take Two Interactive Resmi Akuisisi Zynga
Sebelumnya, Take-Two Interactive Software, induk dari developer Grand Theft Auto (GTA), Rockstar Games, pada Senin awal pekan ini mengumumkan telah secara resmi mengakuisisi pengembang gim seluler dan media sosial, Zynga.
Strauss Zelnick, CEO Take-Two dalam pengumumannya, mengutip laman resmi, Kamis (26/5/2022), menyebut segmen seluler saat ini tumbuh paling cepat dalam hiburan interaktif.
"Saat kami menyatukan bakat luar biasa kami, saluran permainan yang menarik, serta teknologi dan kemampuan terdepan di industri, kami percaya dapat membawa portofolio kami ke tingkat kreativitas, inovasi, dan kualitas yang lebih tinggi," kata Zelnick.
Menurutnya, tim mereka memiliki sejarah operasional yang kuat sehingga bersama-sama, dirasa bisa berharap meningkatkan "profil keuangan kami melalui skala dan profitabilitas yang lebih besar."
Sementara Frank Gibeau, CEO Zynga juga menyambut baik bergabungnya Zynga ke developer di balik gim-gim seperti 2K Series, Red Dead Redemption, hingga GTA tersebut.
"Kami sangat ingin terus membangun portofolio game yang tak tertandingi yang akan menjangkau pasar yang lebih luas dan mengarah pada pertumbuhan berkelanjutan untuk babak selanjutnya dari sejarah Zynga ini," kata Gibeau menambahkan.
Akses ke Judul-Judul Game Populer
Mengutip The Verge, nilai dari kesepakatan ini sendiri sebesar USD 12,7 miliar (sekitar Rp 186 triliun).
Dengan kesepakatan ini, kedua belah pihak pun bakal memiliki akses ke portfolio judul gim yang besar. Take-Two misalnya, bakal memiliki waralaba dari Zynga seperti FarmVille.
Selain itu, Take-Two juga akan bisa memanfaatkan akses Zynga untuk membangun gim seluler gratis yang populer.
Di satu sisi, Zynga, juga akan memiliki akses ke judul-judul besar seperti GTA, BioShock, hingga Civilization apabila berniat memboyong waralaba-waralaba itu ke platform mobile.
Take-Two, dalam presentasinya ke para investor, juga menyebut dengan kesepakatan ini, mereka berencana membawa lebih banyak waralaba populernya ke platform seluler dengan bantuan Zynga.
(Dio/Ysl)
Advertisement