6 Merek Laptop Buatan Dalam Negeri yang Diborong Pemerintah

Pemerintah akan membeli laptop untuk keperluan administrasi perkantoran serta TIK dan media pendidikan langsung ke produsen untuk menghemat belanja.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jul 2022, 19:05 WIB
Laptop Acer Aspire Vero. Credit: Dok. Acer

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah akan membeli laptop untuk keperluan administrasi perkantoran serta TIK dan media pendidikan langsung ke produsen untuk menghemat belanja. Adapun laptop yang akan diborong pemerintah merupakan hasil produksi dalam negeri.

Ada 6 merek yang akan dibeli pemerintah, antara lain Acer, Axioo, Advan, SPC, Evercoss dan Zyrex. Merek-merek tersebut dipilih karena telah memiliki sertifikat TKD 25 persen ke atas.

"Kriteria laptopnya ini yang mempunyai sertifikat TKDN 25 persen ke atas," kata Deputi Bidang Hukum dan Penyelesaian Sanggah, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP), Setya Budi Arijanta dalam konferensi pers, Jakarta, Jumat (29/7/2022).

Keenam merek itu akan dibeli untuk keperluan laptop TIK dan media pendidikan. Sedangkan untuk keperluan administrasi perkantoran pemerintah akan membeli dari merek Acer, Axioo dan Zyrex.

Setya menyebut, selain memiliki sertifikat TKDN, keenam produsen tersebut memiliki kapasitas produksi yang besar setiap bulannya.

"Produksinya sebulan bisa sampai 60 ribu unit," kata dia.

Sehingga mampu menyediakan kebutuhan pemerintah. Sebab untuk keperluan TIK dan media pembelajaran saja kebutuhan tahun ini mencapai 408.375 unit.

 


Batu Loncatan Kuasai Pasar Asing

Vendor laptop lokal Zyrex merilis dua tipe Chromebook untuk mendukung kegiatan belajar siswa siswi di Indonesia (Foto: Zyrex).

Staf Ahli Bidang Organisasi, Birokrasi dan Teknologi Informasi, Kementerian Keuangan Sudarto mengatakan pemilihan 6 merek laptop itu dilakukan dalam rangka mempromosikan produksi dalam negeri.

"Tidak ada negara lain yang mempromosikan merek produk dalam negerinya selain bangsanya," kata dia.

Selain untuk penghematan anggaran, strategi ini ditempuh agar produk Indonesia bisa menguasai pasar dalam negeri dan tembus ke pasar asing. Maka, hal ini harus dimulai dengan penggunaan secara masif oleh penduduknya.

"Jadi ini bisa jadi batu loncatan bagi produsen-produsen dalam negeri. Bukan hanya untuk kuasai pasar dalam negeri tetapi juga pasar asing," katanya mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Pemerintah Beli Laptop Langsung dari Produsen, Hemat Biaya Rp 1,8 Triliun

Ilustrasi Laptop Windows 10. Kredit: Photo Mix from Pixabay

Pemerintah akan melakukan pengadaan laptop langsung dari produsen. Pengadaan laptop dengan membeli langsung dari produsen ini bisa menghemat anggaran Rp 1,8 triliun.

Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) Abdullah Azwar Anas menjelaskan, nilai total pengadaan laptop ini mencapai Rp 6,33 triliun. Ini dibagi menjadi dua kategori, laptop untuk administrasi perkantoran, dan laptop TIK Pendidikan.

Penghematan anggaran ini berkat adanya SE Kepala LKPP Nomor 9 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan E-Purchasing Laptop Produk Dalam Negeri Hasil KonsolidasiPengadaan Laptop produk Dalam Negeri secara Nasional Tahun Anggaran 2022.

"Setelah konsolidasi ini maka kita langsung (membeli) ke produsen, tak lagi ke reseller sehingga dengan demikian kita dapatkan efisiensi sekitar Rp 1,8 triliun," kata dia dalam konferensi pers, Jumat (29/7/2022).

 


Anggaran

Ilustrasi laptop | Burst dari Pexels

Anas merinci, pengadaan laptop TIK dan media pendidikan Chromebook senilai Rp 4,31 triliun dan laptop administrasi sebesar Rp 2,92 triliun. Masing-masing mencatat efisiensi anggaran sebesar 27,9 persen dan 29,7 persen.

"Jika cara ini ternyata efisien, dan harga menyesuaikan, kalau lebih efisien lagi mungkin bisa diatas 30 persen (penghematannya)," terang dia.

Penghematan itu terjadi berkat adanya pengurangan biaya yang dikeluarkan untuk satu unit laptop. Dengan adanya konsolidasi tadi, biaya pembelian laptop kategori TIK pendidikan semula Rp 7,1 juta menjadi hanya Rp 5,5 juta.

Sementara untuk laptop kategori administrasi perkantoran dari semula Rp 15,3 juta menjadi hanya Rp 11,8 juta.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya