Liputan6.com, Jakarta Tak sampai lima bulan lagi, Piala Dunia 2022 akan berlangsung di Qatar pada 21 November hingga 18 Desember.
Piala Dunia 2022 Qatar bakal tercatat dalam sejarah sebagai Piala Dunia pertama yang berlangsung pada musim dingin, dan yang pertama berlangsung di kawasan Timur Tengah.
Advertisement
Piala Dunia 2022, adalah turnamen edisi yang ke-22 sejak bergulir pada 1930 silam. Sepanjang perhelatannya, banyak momen menarik terjadi.
Salah satunya laga hujan gol antara Portugal menghadapi Spanyol di Piala Dunia 2018 Rusia. Dua raksasa Eropa ini tergabung di Grup B bersama Iran dan Maroko.
Portugal dan Spanyol harus saling jegal di laga perdana Grup B. Pertandingan berlangsung di Stadion Olimpiade Fisht, Sochi (15/6/2018).
Bagi pecinta sepak bola, pertandingan antara Portugal vs Spanyol ini menjadi salah satu yang paling menarik. Bagaimana tidak, kedua tim bermain terbuka dan tercipta enam gol dalam laga ini.
Bahkan, ketika laga baru berjalan empat menit, gol sudah tercipta untuk Portugal. Adalah Cristiano Ronaldo yang mencatatkan namaya di papan skor.
Penyerang yang saat ini membela Manchester United tersebut mencetak gol melalui tendangan penalti.
Timna Portugal mendapatkan tendangan penalti saat laga baru berjalan tiga menit. Nacho Fernandez menjatuhkan Cristiano Ronaldo melakukan pelanggaran di kotak penalti.
Ronaldo sendiri bertindak seabgai algojo menjalankan tugasnya dengan baik dengan menaklukkan David De Gea. Portugal pun memimpin atas Spanyol.
Jalannya Pertandingan
Duel langsung berjalan sengit sejak awal pertandingan. Ronaldo membuka keunggulan bagi Portugal melalui penalti pada menit keempat.
Tertinggal satu gol, Spanyol berusaha bangkit. Setelah beberapa peluang gagal dituntaskan degan baik, Spanyol akhirnya mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-24 melalui Diego Costa.
Diego Costa tampil ciamik dengan mengelabui barisan pertahanan Portugal dan mencetak gol penyeimbang.
Namun, menejalang babak pertama berakhir, Ronaldo kembali membawa Portugal unggul. Tendangan Ronaldo tidak dapat diamankan dengan sempurna oleh David De Gea.
Upaya Ronaldo sejatinya mampu dibaca dengan baik oleh De Gea. Hanya, penjaga gawang milik Man United ini justru gagal mengamankan bola yang sudah dalam jangkauannya dan berakibat blunder dan menjadi gol.
Aksi ini kemudian membikin De Gea disorot. Namanya seketika menjadi perbincangan di jagat media sosial dunia.
Di babak kedua, duel berjaln lebih menarik. Diego Costa kembali mencetak gol dan membuat La Furia Roja menyamakan kedudukan padamenit ke-55. Dia mencetak gol setelah berhasil melanjutkan operan Sergio Busquets.
Spanyol berbalik unggul tiga menit kemudian melalui gol Nacho Fernandez. Ia melakuan tendangan first time yang tidak dapat dihalau Rui Patricio pada menit ke-58.
Cristiano Ronaldo tampil menjadi pahlawan Portugal. Pada menit ke-88, dia melengkapi hattricknya setelah membobol gawang Spanyol melalui eksekusi tendangan bebas. Pertandingan berakhir dengan skor 3-3. Kedua tim harus berbagi poin di laga perdana.
Advertisement
Performa Terbaik Ronaldo
Usai laga melawan Spanyol, Ronaldo mengungkapkan bahwa itu adalah penampilan terbaiknya selama mentas di Piala Dunia.
"Saya senang. Ini adalah performa terbaik saya di Piala Dunia," kata Ronaldo seperti dilansir dari situs web resmi FIFA.
"Saya senang karena tim bermain baik. Hasil imbang ini menurut saya rasa adil," tutur bintang Real Madrid itu.
Trigol paa laga tersebut juga membuat Ronaldo masuk ke dalam sejarah Piala Dunia yakni pencetak hat-trick tertua sepanjang sejarah Piala Dunia pada usia 33 tahun 130 hari.
Bagi Ronaldo, tiga gol melawan Spanyol merupakan hattricknya yang ke-51. Dan saat ini, pemain 37 tahun tersebut sudah mencatatkan 60 kali hattrick di level negara dan klub, yang membuatnya sebagai raja hattrick di abad ke-21.
Isco Marah Besar, Costa Iri
Kehebatan Ronaldo yang mencetak hattrick ke gawang Spanyol pada laga pertama penyisihan grup B Piala Dunia itu membekas buat gelandang Tim Matador, Isco.
Dia mengaku tak mau membahas tentang Ronaldo dan berbicara dengannya.
"Jangan bicara soal Ronaldo di depan saya. Saya tak akan mau bicara lagi dengan dia setelah apa yang dia lakukan di pertandingan itu," ujar Isco seperti dikutip Goal.com.
"Ronaldo tak punya rata-rata gol yang bagus dari tendangan bebas, tapi saat dia on fire... Dua gol pertamanya memberi dia kepercayaan diri untuk cetak gol ketiga," ucapnya.
Sementara penyerang Spanyol, Diego Costa meraa iri dengan Ronaldo. Sebagai seorang penyerang, dia mengaku ingin menjadi seperti Ronaldo.
"Anda harus memberi selamat kepada Cristiano. Kritik dia dan lihat apa yang terjadi. Lebih baik meninggalkannya sendirian. Saya berharap saya seperti dia," kata Costa dikutip Football Espana.
Advertisement
Piala Dunia Kelima dan Terakhir untuk Ronaldo
Lolosnya Portugal ke Qatar, akan membuat Ronaldo tampil di Piala Dunia untuk kelima kalinya secara beruntun sejak edisi 2006 silam.
Sebelumnya, Ronaldo sudah tampil dalam empat Piala Dunia beruntun, yakni 2006, 2010, 2014 dan 2018.
Dalam sepanjang mengikuti Piala Dunia, Ronaldo sudah memainkan 17 pertandingan. Dia berhasil mencetak tujuh gol dari penampilannya tersebut.
Secara total, Portugal menang enam kali, kalah lima kali dan seri enam kali di Piala Dunia dengan Ronaldo ada di tim.
Mungkin ini akan menjadi Piala Dunia terakhir bagi Ronaldo, mengingat usianya saat ini sudah menginjak 37 tahun.