Martina Berto Optimistis Raih Target Penjualan Rp 416 Miliar pada 2022

PT Martina Berto Tbk yakin capai target penjualan seiring anak usaha perseroan Cedefindo mendapatkan kontrak Rp 97 miliar.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 29 Jul 2022, 23:02 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Liputan6.com, Jakarta - PT Martina Berto Tbk (MBTO) optimistis raih target penjualan bersih hingga akhir 2022. Perseroan menargetkan penjualan bersih pada 2022 mencapai Rp 416 miliar.

PT Martina Berto Tbk yakin capai target penjualan seiring anak usaha perseroan Cedefindo mendapatkan kontrak Rp 97 miliar. Selain itu, kontribusi penjualan dari online juga akan mendukung kinerja Martina Berto.

"Seberapa optimis? Cukup optimis di 2022 satu di PT Martina Berto Tbk sendiri dan bagaimana kita memanage TPSMTG dan mengelola Martha Tilaar Shop dan mengelola online shop dan marketplace dan juga tentunya performance Cedefindo mendapatkan kontrak Rp 97 miliar itu tambahan,” kata Direktur Utama Martina Berto, Bryan David Emil dalam paparan publik MBTO, Jumat (29/7/2022).

Ia menambahkan, secara umum prospek kinerja dapat membaik pada 2022 seiring perbaikan dari penjualan dan laba sebelum pajak.

Bahkan, manajemen Martina Berto akan terus berupaya meningkatkan kualitas dan image brand antara lain Sariayu Martha Tilaar, Biokos, dan Rudy Hadisuwarno Cosmetics, rejuvinasi pada desain kemasan, inovasi, dan reformulasi produk, investasi pada media digital dan meningkatkan penjualan online, perbaikan di bagian manufaktur, rantai pasok, purchasing, hingga konsolidasi akuntansi keuangan.

Selain itu, perseroan juga mempertajam strategi untuk pemasaran dan multi distributor yakni dengan Tiga Raksa, dan Penta Valent, serta yang terbaru dengan Dos Ni Roha (DNR). MBTO juga berusaha memperkuat penjualan melalui PT Tara Parama Semesta (TPS) yang mengelola gerai Martha Tilaar Shop (MTS) dan penjualan online, serta unit usaha PT Cedefindo (anak perusahaan MBTO) yang bergerak di bidang contract manufacturing.

MTS merupakan gerai yang menargetkan pasar kelas menengah atas dengan varian produk Perseroan yang lebih banyak dibanding gerai-gerai independen sekaligus berfungsi sebagai customer experience centre bagi para konsumen. Hingga saat ini Perseroan memiliki 9 gerai MTS dan 4 shop in shop.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Target 2022

(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Carlos Muza)

Sementara PT Cedefindo merupakan perusahaan toll manufacturing dengan mekanisme resource sharing yang memproduksi kurang lebih 80 persen peredaran indie brand di pasar Indonesia. Tak hanya indie brand, beberapa perusahaan nasional dan multinasional. juga mempercayakan produksi produk-produknya kepada PT Cedefindo.

Berpengalaman sejak 1981, PT Cedefindo terus mempertahankan dan meningkatkan existing client maupun klien baru baik lokal ataupun multinasional.

Dengan strategi-strategi tersebut, MBTO merencanakan untuk mencapai target penjualan bersih 2022 sebesar Rp 416 miliar yaitu bertumbuh sebesar 97,15 persen dibanding 2021 dengan antara lain melakukan efisiensi di COGS dari 68,33 persen pada 2021 menjadi 63,23 persen pada 2022.

Kemudian biaya pemasaran dan penjualan dari 38,21 persen di 2021 menjadi 22,78 persen pada 2022, sehingga Earning Before Interest Depreciation (EBITDA) dari minus Rp 66 miliar pada 2021 menjadi positif Rp 28 miliar pada 2022.

Selanjutnya operating profit Rp 7 miliar pada 2022 dari minus Rp 99 miliar pada 2021, sementara profit after tax dari minus Rp148 miliar pada 2021 menjadi minus Rp15,353 miliar pada 2022 sehingga hampir semua rasio keuangan 2022 jauh membaik dibandingkan 2021.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Absen Bagi Dividen

Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Martina Berto Tbk (MBTO) absen membagikan dividen untuk tahun buku 2021. Hal tersebut karena perseroan masih mengalami kerugian.

Direktur Utama Martina Berto, Bryan David Emil mengatakan, perseroan tidak membagikan dividen karena perusahaan masih rugi pada 2021.

"Yang pasti dengan rugi kita tidak membagikan dividen,” kata Bryan dalam paparan publik MBTO, Jumat (29/7/2022).

Keputusan tersebut telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) MBTO yang diselenggarakan pada Jumat, 29 Juli 2022.

Sementara itu, pada kuartal I 2022, perseroan mampu mencatatkan pertumbuhan penjualan sekaligus menekan rugi yaitu mencetak pertumbuhan penjualan sebesar 47,71 persen secara tahunan menjadi Rp 74 miliar. 

Sedangkan, kontribusi terbesar berasal dari segmen kosmetik yang menyumbang penjualan paling besar, tumbuh 73,51 persen secara tahunan menjadi Rp 51,21 miliar. 

Lalu, segmen jamu naik 71,24 persen secara tahunan  menjadi Rp 595,23 miliar, lain-lain bertumbuh 25,58 persen ke Rp 35,52 miliar.

Kenaikan penjualan ini juga seiring dengan meningkatnya beban pokok penjualan perseroan yang naik 20,64 persen menjadi Rp 43,17 miliar pada kuartal I 2022. Pada periode yang sama di tahun lalu beban pokok penjualan perseroan sebesar Rp 35,78 miliar. 

Selain itu, penyusutan beban juga terjadi pada beban penjualan dan pemasaran yang turun 18,03 persen yoy menjadi Rp 16,48 miliar. Beban umum dan administrasi juga turun dari Rp 19,13 miliar menjadi Rp 16,78 miliar.

 


Penutupan IHSG Jumat 29 Juli 2022

Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada penutupan perdagangan saham Jumat, (29/7/2022).  Indeks sektor saham industri topang penguatan IHSG, dan catat penguatan terbesar.

Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan, IHSG melemah tipis 0,08 persen ke posisi 6.951,12. Indeks LQ45 susut 0,17 persen ke posisi 978,62. Sebagian besar indeks acuan melemah. Jelang akhir pekan, IHSG berada di level tertinggi 7.032,35 dan terendah 6.951,12. Sebanyak 215 saham menguat dan 282 saham melemah. 193 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.355.225 kali dengan volume perdagangan 32,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 17 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.795.

Sebagian besar sektor saham melemah. Indeks sektor saham IDXhealth susut 2,66 persen, dan catat koreksi terbesar.

Diikuti indeks sektor saham IDXbasic turun 1,18 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal melemah 0,79 persen, indeks sektor saham IDXtechno merosot 0,71 persen. Selain itu, indeks sektor saham IDXtransportasi tergelincir 0,35 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur melemah 0,14 persen dan indeks sektor saham IDXproperty merosot 0,10 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXindustry melonjak 3,9 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXenergy bertambah 1,02 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal mendaki 0,60 persen dan indeks sektor saham IDXfinance menanjak 0,05 persen.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya