Liputan6.com, Banyuwangi - Ratusan warga Kelurahan Boyolangu Banyuwangi, menggelar pawai obor menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 Hijriah pada Jumat malam, (29/7/2022).
Warga mulai anak- anak, remaja hingga orang dewasa memegang obor dari bambu ukuran satu meter, berkeliling di sejumlah ruas jalan yang setiap tahunya dilalui pawai obor.
Advertisement
Dalam taradisi pawai obor ini, sembari diiringi dengan pembacaan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW Masyarakat antusias mengikutinya. Di setiap sudut atau pojokan kampung, dikumandangkan Azan.
Kordinator pawai obor malam 1 Suro Kelurahan Boyolangu Selamet Habibi mengatakan, pawai obor meriahkan tahun baru Islam Kembali bisa dilaksanakan setelah dua tahun vakum lantaran pandemi Covid-19.
“Alhamdulillah tahun ini, kami bisa pawai obor memeriahkan datangnya tahun Baru Islam. Dua tahun kemarin kita tidak bisa pawai obor karena pandemi Covid-19,”ujar Selamet Habibi.
Kata Habibi, pawai obor ini diikuti kurang lebih 300 orang mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Sedangkan pesertanya berasal dari seluruh TPQ di Kelurahan Boyolangu, dan masyarakat umum. Pawai obor ini mengambil rute mengelilingi kampung.
“Ini pesertanya ada sekitar 300 orang ya, masyarakat sangat antusias karena mungkin sudah rindu dengan kegiatan pawai obor ini. Untuk rute kita mengelilingi kampung. Setiap sudut kampung kita kumandangkan azan,”tambah Habibi.
Menurut Habibi, tujuan diadakanya pawai obor pada malam 1 Muharram atau yang biasa dikenal 1 suro ini. Selain untuk memeriahkan malam pergantian tahun, juga berdoa untuk memohon keselamatan, keamanan kepada Allah SWT.
Diakhiri dengan Selamatan Kampung
Selain di Kelurahan Boyolangu, Pawai Obor juga dilaksanakan warga Desa Gitik Banyuwangi. Mereka antusias mengikuti pawai obor ini. Bahkan jarak dua Kilometer rela ditempuh berjalan kaki untuk menuju penjuru kampung.
“Momen ini sebagai wujud syukur kepada sang pencipta atas berkah yang diberikan selama ini kepada masyarakat,” kata Sudarto warga setempat.
Terlebih lagi kata Sudarto 1 Muharam atau malam 1 Suro ini identik dengan bersih desa atau dusun. Hal ini dilakukan agar kampung dijauhkan dari marabahaya.
Advertisement