Liputan6.com, Polewali Mandar - Briket tempurung yang diproduksi di Desa Parappe, Kecamatan Campalagian, Polewali Mandar ternyata sudah memiliki market atau pasar luar negeri. Briket itu sudah diekspor kesejumlah negara, seperti Jordania, Aran Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan China.
Namun, semenjak pandemi Covid-19 menghantam dua tahun yang lalu produksi briket itu terkendala. Usaha itu terkendala pada modal produksi, dimana biaya angkut kontainer meningkat hingga enam kali lipat sehingga menghambat produksi.
Baca Juga
Advertisement
"Dulu sebelum Covid-19 ada beberapa buyer dari beberapa negara yang deposit ke kita, tapi setelah pendemi ini, gara-gara kontainer mulai naik sehingga buyer tidak berani deposit ke kita," kata Pengusaha Briket, Sudirman di Parappe, Sabtu (30/07/22).
Sudriman menyebutkan, untuk menutupi kekurangan modal produksi briket tempurung dia berusaha untuk mengajukan kredit ke bank. Namun, usahanya itu tidak berhasil, dia masih dalam masa relaksasi restrukturisasi kredit karena berpotensi mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya.
"Dulu setelah mengirim karyawan kembali masuk memproduksi briket. Saat ini karyawan masuk setelah build-up welding di Surabaya," jelas Sudirman.
Menanggapi kendala itu, Penjabat Gubernur Sulawesi Barat, Akmal Malik mengatakan, pihaknya akan berusaha membantu setiap produk UMKM termasuk produksi briket di Parappe. Dia akan mendoroang Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bekerjasama dengan para pelaku usaha.
"Kendala yang dihadapi merupakan masalah klasik dalam berusaha. Selain mendorong kerjasama dengn BUMD kita juga akan mempertemukan pelaku usaha dengan pihak perbankan," kata Akmal.
Akmal menyebutkan, Sulawesi Barat memiliki potensi yang sangat luar biasa berupa produk UMKM yang sangat bagus dan berkualitas. Sebab itu, dia akan membantu memasarkan produk UMKM Sulawesi Barat di market online milik Kementerian Koperasi dan UMKM.
"Briket ini bukan lagi produk lokal, Sulbar, tapi produk Indonesia karena sudah diekspor ke luar negeri. Kita akan menaruh produk ini di market online di Jakarta, begitu juga produk lainnya yang memiliki potensi," tutup Akmal.