Liputan6.com, Jakarta Kerajaan Majapahit yang pusatnya terletak di Jawa Timur meninggalkan rekam jejak sejarah panjang. Wilayah jajahan Kerajaan Majapahit hingga ke Asia Tenggara.
Runtuhnya Kerajaan Majapahit sejak Islam masuk ke Jawa dengan berdirinya Kesultanan Demak tertulis di buku Hikayat Majapahit berjudul Kebangkitan dan Keruntuhan Kerajaan Terbesar di Nusantara oleh Nino Oktorino.
Dalam Kitab Negarakertagama oleh Prabu Prapanca 1365, Kerajaan Majapahit memiliki 80 kerajaan bawahan dari Sumatera hingga Papua. Namun hingga kini hal ini masih menjadi perdebatan oleh sejarawan modern.
Baca Juga
Advertisement
Diyakini bahwa masih ada suku keturunan Majapahit yang hidup dan tercatat oleh buku Filsafat dan Kearifan dalam Agama dan Budaya Lokal karya Syarif Hidayatullah.
Mereka meyakini bahwa Suku Tengger adalah keturunan dari Kerajaan Majapahit. Dulunya Tengger merupakan tanah yang disebut hila-hila atau diyakini sebagai tanah suci.
Tengger adalah tempat bagi warga religius mempercayai adanya roh gaib, dan meyakini kekuatan tenaga dalam akan mendatangkan keberkahan. Penghuninya diyakini sebagai abdi dalam bidang kerohanian Sang Hyang Widi Daya. Suku ini dikenal sangat taat beragama.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Upacara Kasada
Tengger termasuk dalam wilayah Kabupaten Malang, Lumajang, Pasuruan dan Probolinggo. Pada buku Filsafat diatas, dijelaskan bahwa Kerajaan Majapahit terdesak runtuh akibat adanya penyebaran agama Islam dan Kesultanan Demak.
Hal ini membuat anggota kerajaan melarikan diri, ada Sebagian yang menetap di Bali sebagai penganut Hindu, dan ada juga yang melarikan diri bersembunyi di kawah Semeru dan Bromo.
Dalam sejarahnya juga diceritakan bahwa Tengger merupakan singkatan dari anak Raja Brawijaya, Roro Anteng yang menikah dengan brahmana Bernama Joko Seger.
Suku Tengger juga masih aktif melakukan upacara kasada. Diyakini sebagai bentuk penghormatan kepada Roro Anteng dan Joko Seger yang menyerahkan putra bungsu mereka kepada para dewa, Raden Kusuma.
Begitulah sosok dari Suku Tengger yang diyakini sebagai keturunan langsung dari Kerajaan Mojopahit. Semakin diyakini bahwa mereka keturunan langsung dari Kerajaan Majapahit adalah suku tersebut masih melaksanakan beberapa upacara adat istiadat turun temurun dan mayoritas menganut agama Hindu.
Penulis: Aisyah Salma Izzatunnisa
Advertisement