Penurunan Pengapalan PC Global pada Q2 2022 Terbesar Sejak Q2 2013

Perusahaan riset pasar Counterpoint melaporkan, pengapalan PC global turun 11,1 persen secara tahunan pada kuartal kedua 2022 (Q2 2022) dengan volume 71,2 juta unit.

oleh M Hidayat diperbarui 31 Jul 2022, 17:00 WIB
Ilustrasi personal computer (PC) Photo by iStockPhoto

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan riset pasar Counterpoint melaporkan, pengapalan PC global turun 11,1 persen secara tahunan pada kuartal kedua 2022 (Q2 2022) dengan volume 71,2 juta unit.

Menurut Counterpoint, itu adalah penurunan tahunan terbesar sejak Q2 2013. Penurunan Q2 2022 sebagian besar disebabkan oleh kebijakan lockdown di Shanghai dan Kunshan, yang menghantam rantai pasokan PC.

Namun, karena persediaan OEM terus menumpuk di tengah permintaan konsumen yang lesu secara global, Counterpoint meyakini masalah pasokan kemungkinan akan teratasi pada paruh kedua tahun ini.

Konflik regional serta inflasi global telah mengakibatkan permintaan dan belanja konsumen menurun. Perusahaan juga menunda pembelian baru dan peningkatan perangkat, meskipun pesanan dari segmen komersial tetap lebih solid dibandingkan dengan segmen konsumen.

Berdasarkan wilayah, Amerika Serikat dan Uni Eropa mengalami penurunan dua digit tahunan yang relatif besar pada periode Q2 2022.

Itu terutama karena koreksi permintaan Chromebook dan permintaan konsumen yang lemah, serta wilayah tersebut mulai melihat pertumbuhan pengapalan di depan wilayah lain per tahun lalu.

Di sisi lain, lockdown di China selama kuartal itu memukul keras rantai pasokan laptop, karena ODM laptop utama, termasuk Quanta, Compal dan Wistron, mengalami gangguan manufaktur.

Dampak paling 'berbahaya' terjadi pada bulan April dan Mei ketika ada melihat penurunan masing-masing sekitar 40 dan 20 persen secara tahunan untuk ODM utama.

Jalur produksi kembali beroperasi normal pada paruh kedua bulan Mei dan mencoba untuk menyelesaikan backlog pesanan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Meskipun tiga merek teratas menunjukkan penurunan tahunan dalam pengapalan di periode Q2 2022, mereka semua tetap mempertahankan peringkat mereka.

Lenovo

Lenovo berada di puncak pasar PC global dengan pangsa 24,4 persen di Q2 2022. Total pengapalan merek tersebut turun 12,7 persen secara tahunan menjadi 17,4 juta unit terutama karena permintaan konsumen yang lemah, sebagian diimbangi oleh pesanan komersial yang moderat.

HP

Di tempat kedua, HP melaporkan penurunan pengapalan 27 persen secara tahunan di periode Q2 2022. Penurunan tajam terutama disebabkan oleh lemahnya momentum untuk produk konsumen dan Chromebook.

Dell

Kemudian, Dell di peringkat ketiga mengalami perubahan terkecil pada kinerja pengapalan tahunan mereka, berkat strategi produk yang berfokus pada komersial/premium.

 


Acer dan Apple

Acer

Lalu di tempat keempat, Acer mengalami penurunan pengapalan 14,8 persen secara tahunan dari basis yang relatif tinggi pada Q2 2021.

Meskipun kelemahan Chromebook terus membatasi momentum pertumbuhan Acer, eksposur pasarnya pada laptop entry-to-main level membantu Acer mengamankan posisi keempat dalam pengapalan PC global pada Q2 2022.

Apple

Berikutnya di peringkat kelima Apple melaporkan penurunan tajam 20 persen secara tahunan dalam pengapalan Q2 sebagian besar karena gangguan rantai pasokan di lini manufaktur Quanta di China.

Konsumen juga sedang menunggu seri MacBook baru yang dilengkapi dengan chip M2. Akibatnya, perusahaan tergeser dari posisi keempat ke peringkat kelima dalam peringkat pengapalan PC global untuk periode Q2 2022.


Perkiraan Paruh Kedua 2022

Dengan tekanan inflasi yang terus-menerus dan pengeluaran perusahaan yang jenuh, Counterpoint memperkirakan penyesuaian pengiriman masih akan terus berlanjut.

Bahkan, itu juga berlaku ketika harga jual rata-rata stabil karena berkurangnya kendala pasokan.

Oleh karena itu, Counterpoint merevisi perkiraan mereka untuk pengiriman PC 2022 mengalami penurunan 9 persen secara tahunan.

Selain itu, menurut Counterpoint, MacBook M2 dari Apple sangat berpotensi menjadi titik terang dan permintaan atas perangkat desktop pulih kembali setelah kebijakan work from office kembali diterapkan oleh sebagian perusahaan.


Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya