Kominfo Blokir Steam, Media Dunia Sorot Gamers Indonesia

Kementerian Kominfo melakukan aksi blokir pada layanan Steam, serta layanan lain seperti Paypal. Netizen bereaksi.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 10 Agu 2022, 18:08 WIB
Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny Plate di Hotel Sultan, Jakarta. (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta - Pada Sabtu pagi (30/7/2022), para gamers di Indonesia mendapatkan kejutan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Kementerian itu memblokir layanan Steam hingga Paypal. 

Steam merupakan layanan penyedia game yang populer di Indonesia. Para pemain game di Indonesia dapat membeli secara legal, sehingga bisa mendukung para developer. 

Netizen langsung kompak menyerang Kominfo yang dipimpin oleh politikus Partai Nasional Demokrat (Nasdem): Johnny G. Plate. Akun Instagram Kominfo juga kena rasio oleh netizen yang marah, serta muncul tagar #BlokirKominfo di Twitter.

Nasib gamers di Indonesia juga disorot media-media asing. Situs talkesport menyorot bahwa kabar ini pertama mencuat karena twit akun esport Team Secret bahwa Steam kena blokir. 

"Segera saja kabar pencekalan ini menyebar bagai api dan masyarakat Indonesia mengekspresikan ketidakpercayaan mereka dan kebingungan mereka pada pencekalan yang mendadak ini," tulis situs talkesport.

Situs GamerBraves menyebut Epic Games juga kena blokir.

Sementara situs game GN24 menyebut belum ada konfirmasi dari pihak Valve (pengembang Steam) dan Epic Games untuk mengikuti permintaan Kementerian Kominfo agar mendaftar.

Pengguna Paypal menyesalkan tindakan Kementerian Kominfo karena mereka mencari nafkah dengan mengandalkan platform tersebut, sehingga keuangan mereka terganggu. 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kominfo Pastikan 8 Platform Digital Telah Diblokir

Ilustrasi kominfo (Liputan6.com/Istimewa)

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memastikan ada delapan layanan digital atau Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat yang telah diblokir.

Per hari ini, Sabtu (30/7/2022), Steam, Dota, Epic Games, hingga Yahoo tidak bisa diakses pengguna.

 "Iya, benar ada delapan PSE yang sudah kami blokir," ungkap Dirjen Aptika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan melalui pesan singkat.

Adapun delapan PSE yang sudah diblokir antara lain Yahoo search engine, Steam, Dota2, Counter-Strike, Epic Games, Origin.com, Xandr.com, dan Paypal.

Sebelumnya, Kemkominfo menegaskan bakal memblokir sejumlah layanan penyedia platform yang sudah menerima surat peringatan, tapi belum melakukan pendaftaran hingga batas terakhir, yakni Jumat (29/7/2022), pukul 23:59 WIB.

Platform atau PSE ini merupakan penyedia layanan dalam daftar 100 trafik terbesar yang sudah diumumkan Kemkominfo pada pekan lalu.

Ketika itu, Direktur Jenderal Aptika Kemkominfo, Semuel A. Pangerapan menyebutkan pihaknya akan mengirimkan surat peringatan pada platform-platfom tersebut.

Bersama surat peringatan tersebut, Kemkominfo memberikan tenggat waktu lima hari kerja bagi platform memberikan tanggapan. Apabila dalam lima hari kerja setelah surat dikirimkan dan tidak ada respons, Kemkominfo akan mulai melakukan pemblokiran.

Untuk itu, Semuel kini mengungkap daftar layanan berpotensi diblokir, apabila masih belum mengurus pendaftaran hingga batas yang ditentukan.

"Nah, dari 12 yang kemarin yang sudah disurati, ada 10 yang masih kami menunggu dan dua sudah mendaftar," tuturnya dalam konferensi pers, Jumat (29/7/2022).


Pemblokiran Dilakukan Mesin

Ketua Tim Panja RUU PDP Pemerintah sekaligus Dirjen Aplikasi Informatika Kemkominfo Semuel Abrijani Pangerapan (Foto: Kemkominfo).

Lebih lanjut, Semuel menuturkan, pemblokiran akan dimulai setelahnya dan proses tersebut dilakukan oleh mesin, bukan manusia. Kendati demikian, mengingat masih ada waktu hingga tengah malam, ada kemungkinan terjadi perubahan hingga batas waktu tersebut.

Ia juga memastikan, apabila penyedia platform sudah mengajukan dan melakukan pendaftaran, Kemkominfo akan melakukan normalisasi dan bisa digunakan kembali di Indonesia. 

Sementara untuk dua layanan lain, seperti LinkedIn dan Alibaba yang sebelumnya sudah mendapatkan surat peringatan, Semuel menyatakan keduanya telah melakukan pendaftaran.

Selain dua platform tersebut, PSE lain yang sebelumnya sempat mendapatkan surat peringatan, dan telah melakukan pendaftaran adalah Opera serta Roblox. Berdasarkan data terkini, ada 8.962 PES terdaftar yang terdiri dari 8.680 domestik dan 282 asing.


Google Terdaftar di PSE Kemkominfo

Suasana kantor pusat Google di Googleplex, Mountain View, Palo Alto, California. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza

Lebih lanjut, Google telah dipastikan terdaftar di PSE asing Kemkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika).

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Aptika Kemkominfo, Semuel A. Pangerapan, dalam konferensi pers, Kamis (21/7).

Ia menuturkan, Google sudah mendaftarkan empat layanan tambahan untuk di Indonesia setelah sebelumnya perusahaan itu mendaftarkan Google Cloud dan Google Ads.

"Google itu mendapatkan empat lagi tambahan, setelah Cloud dan Ads, sekarang YouTube, Search Engine, Maps, dan Google Play Store," tutur Semuel menjelaskan.

Google sendiri menambah deretan PSE asing yang bergabung di hari ini. Selain Google, ada pula Twitter, Snapchat, dan Line yang diketahui telah mendaftarkan layanannya di Indonesia.

Kendati demikian, hingga berita ini ditayangkan, daftar layanan Google tersebut memang belum muncul di laman resmi PSE Kemkominfo. Ada kemungkinan hal ini terjadi karena memang masih dilakukan pembaruan secara berkala.

Sejumlah PSE asing yang juga diketahui sudah terdaftar adalah aplikasi kencan Tinder, aplikasi chatting WeChat, Zoom, iCloud, hingga HBO Go.

Infografis Tiongkok Blokir Aplikasi Populer

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya