Liputan6.com, Jakarta Harga emas hari ini yang dijual PT Pegadaian (Persero) kompak naik untuk jenis Emas Retro dan Emas UBS. Sedangkan Emas Antam Batik dan harga emas Antam hari ini stabil.
Pegadaian menjual emas Antam, Emas Antam Batik, Emas Retro dan Emas UBS. Sedangkan untuk ukuran dari 0,5 gram sampai dengan 1.000 gram atau 1 kg.
Advertisement
Melansir laman Pegadaian, Minggu (31/7/2022), harga emas Antam ukuran 1 gram masih dipatok Rp 1.017.000. Sedangkan harga Emas Antam Batik dibanderol Rp 1.172.000 untuk ukuran 1 gram.
Sementara harga emas Retro dilego Rp 966.000 ukuran 1 gram, naik jika dibanding perdagangan kemarin yang di angka Rp 961.000.
Harga emas yang dijual oleh Pegadaian ini setiap harinya menyesuaikan dengan harga pasar emas dunia dan lokal.
Produk emas antam dan UBS selain ada di Pegadaian, juga tersedia di toko emas, butik masing-masing perusahaan. Dijual secara online maupun offline.
Berikut rangkuman harga emas Pegadaian hari ini:
Harga Emas Antam
- 0,5 gram = Rp 561.000
- 1 gram = Rp 1.017.000
- 2 gram = Rp 1.970.000
- 3 gram = Rp 2.929.000
- 5 gram = Rp 4.847.000
- 10 gram = Rp 9.636.000
- 25 gram = Rp 23.958.000
- 50 gram = Rp 47.833.000
- 100 gram = Rp 95.585.000
- 250 gram = Rp 238.685.000
- 500 gram = Rp 477.153.000
- 1000 gram = Rp 954.263.000
Harga Emas Retro
- 0,5 gram = Rp 516.000
- 1 gram = Rp 966.000
- 2 gram = Rp 1.912.000
- 3 gram = Rp 2.841.000
- 5 gram = Rp 4.719.000
- 10 gram = Rp 9.380.000
- 25 gram = Rp 23.316.000
- 50 gram = Rp 46.548.000
- 100 gram = Rp 93.011.000
- 250 gram = Rp 232.247.000
- 500 gram = Rp 464.270.000
- 1000 gram = Rp 928.496.000
Harga Emas Antam Batik
- 0,5 gram = Rp 633.000
- 1 gram = Rp 1.172.000
- 8 gram = Rp 8.872.000
Harga Emas UBS
- 0,5 gram = Rp 511.000
- 1 gram = Rp 957.000
- 2 gram = Rp 1.899.000
- 5 gram = Rp 4.690.000
- 10 gram = Rp 9.329.000
- 25 gram = Rp 23.274.000
- 50 gram = Rp 46.452.000
- 100 gram = Rp 92.866.000
- 250 gram = Rp 232.096.000
- 500 gram = Rp 463.644.000
- 1000 gram = -
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dolar AS Terkapar, Harga Emas Mulai Kinclong Lagi
Kemarin, Harga emas kembali melambung ke level baru sepanjang pekan ini pada perdagangan Jumat. Kenaikan harga emas hari ini karena emas kembali memikat investor usai pelemahan dolar AS.
Mengutip CNBC, Sabtu (30/7/2022), harga emas di pasar spot naik 0,4 persen menjadi USD 1.761,59 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,7 persen menjadi USD 1.762,9 per ounce.
Pengeluaran konsumen AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan Juni 2022, dengan inflasi bulanan melonjak paling besar sejak 2005.
Data-data ini membuat penguatan dolar AS terhenti. Mata uang AS tersebut menyerahkan dan mengalami penurunan 0,3 persen terhadap beberapa mata uang utama lain. Dengan pelemahan dolar AS ini menjadi peluang bagi emas untuk memperluas kenaikannya.
Analis senior RJO Futures Daniel Pavilonis mengatakan, pembalikan dolar AS dari semula terus menguat dan menjadi tertekan pada perdagangan Jumat ini membuat logam mulia menjadi diminati dan berdampak ke harga.
Alasan lain investor memborong emas menurut Daniel adalah karena memang harga saat ini sudah cukup murah. Logam mulia sudah kembali menjadi instrumen safe haven untuk saat ini.
Kenaikan harga emas ini masih belum stabil saat ini. Harga emas telah mengalami penurunan bulanan keempat berturut-turut selama ini.
Harga emas merosot lebih dari USD 300 sejak naik melewati level USD 2.000 per ounce pada bulan Maret 2022 karena The Fed memulai jalur kenaikan suku bunga yang cepat sementara dolar AS juga muncul sebagai instrumen safe haven di tengah meningkatnya risiko resesi.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Harga Emas Dunia Menguat di Tengah Laporan PDB AS
Pada Perdagangan sehari sebelumnya, pasar emas, memegang keuntungan yang solid menyusul laporan ekonomi terbaru. Harga emas hari ini di pasar berjangka diperdagangkan pada USD 1.741,50 per ounce, naik 1,32 persen untuk Agustus.
Meski mungkin belum resesi resmi terjadi, tetapi nyatanya ekonomi AS mengalami kontraksi untuk kuartal kedua berturut-turut.
Melansir laman Kitco, Jumat (29/7/2022), Departemen Perdagangan mengatakan jika Produk Domestik Bruto AS turun 0,9 persen pada kuartal kedua, meleset dari perkiraan pasar untuk kenaikan 0,4 persen.
“Penurunan PDB riil mencerminkan penurunan investasi inventaris swasta, investasi tetap perumahan, pengeluaran pemerintah federal, pengeluaran pemerintah negara bagian dan lokal, dan investasi tetap non-perumahan yang sebagian diimbangi oleh peningkatan ekspor dan pengeluaran konsumsi pribadi,” kata laporan itu.
Penurunan aktivitas ekonomi terjadi karena PDB AS berkontraksi 1,6 persen pada kuartal pertama.
Secara resmi, Biro Riset Ekonomi Nasional (NBER) adalah lembaga yang secara resmi menyatakan resesi, yang biasanya terjadi setelah berbulan-bulan penelitian dan perdebatan; namun definisi tradisional adalah ketika ekonomi berkontraksi selama dua kuartal berturut-turut.
Analis mengatakan bahwa resesi di AS akan positif untuk emas karena dapat memaksa Federal Reserve untuk memperlambat laju kenaikan suku bunganya pada saat inflasi tetap terus meningkat.
Namun, tidak semua ekonom mengharapkan Federal Reserve untuk mengurangi sikap kenaikan suku bunga yang agresif.