Dijuluki Manusia Mangga, Pria Ini Sulap Satu Pohon Mangga Hasilkan 300 Varietas

Mangga berumur 120 tahun punya 300 varietas.

oleh Ibrahim Hasan diperbarui 31 Jul 2022, 17:30 WIB
Dijuluki Manusia Mangga, Pria Ini Sulap Satu Pohon Mangga Hasilkan 300 Varietas (Sumber: Maryke VERMAAK AFP)

Liputan6.com, Jakarta Cara mudah untuk mendapatkan jenis buah lain dalam satu pohon ialah dengan sambung pucuk. Teknik yang dikenal dengan grafting ini sudah lama dan terbukti efektif mendapatkan varietas bermacam-macam dalam satu pohon. Seperti yang dilakukan kakek asal India yang jadi sorotan dengan pohon mangganya yang berusia 120 tahun.

Sebuah pohon mangga disulap oleh Kaleem Ullah Khan punya 300 jenis varietas di setiap pucuk tangkainya. Tak heran, berkat keuletannya, pria asal Malihabad ini dijuluki sebagai “Manusia Mangga”. Bayangkan saja, dalam sebuah pohon mangga, ada 300 jenis mangga yang tertanam baik di setiap tangkainya. 

"Jika dilihat dengan mata telanjang, itu hanya sebatang pohon. Tetapi jika Anda melihat melalui hati dan pikiran Anda, itu adalah pohon, kebun buah-buahan, dan jadi mangga terbesar dan terlengkap di dunia,” kata Kaleem Ullah Khan mengutip dari France24. 

Bukan waktu yang sebentar menjadikan sebuah pohon mangga biasa jadi punya 300 jenis di dalamnya. Berikut Liputan6.com merangkum kisah “Manusia Mangga” ini melansir dari berbagai sumber, Minggu (31/7/2022).


Menyambung Pucuk Sejak Remaja

Dijuluki Manusia Mangga, Pria Ini Sulap Satu Pohon Mangga Hasilkan 300 Varietas (Sumber: Maryke VERMAAK AFP)

Setiap hari, Kaleem Ullah Khan bangun saat fajar, lantas ia berdoa, lalu berjalan sekitar satu mil ke pohon mangganya yang fenomenal itu. Mulanya Kaleem Ullah menggunakan teknik cangkok  mencangkok untuk membuat varietas mangga baru namun pohon itu tak bisa bertahan lama usai terkena badai. 

Hingga pada tahun 1987, ia beralih menggunakan teknik sambung pucuk untuk memperkaya jenis mangga dalam satu pohon. Siapa sangka, ketelatenannya ini membuahkan hasil. Kaleem yang saat itu berusia remaja hingga kini berhasil menyambung pucuk sejumlah 300 varietas dalam satu pohon mangga. 

"Ini adalah hadiah saya bekerja keras di bawah terik matahari selama beberapa dekade," kata pria berusia 82 tahun itu di kebun mangganya. 

Salah satu varietas paling awal yang dia beri nama "Aishwarya" setelah bintang Bollywood dan pemenang kontes kecantikan Miss World 1994 Aishwarya Rai Bachchan jadi sorotan. Sampai hari ini, varietas itu tetap menjadi salah satu kreasi terbaiknya.


Jadi Pohon Terkenal

Dijuluki Manusia Mangga, Pria Ini Sulap Satu Pohon Mangga Hasilkan 300 Varietas (Sumber: Maryke VERMAAK AFP)

Kreasi Kaleem Ullah pada pohon mangganya itu sukses mencuri perhatian masyarakat dunia. Tak heran, hingga kini dirinyalah satu-satunya orang yang berhasil menyambung pucuk pohon mangga dengan 300 jenis varietas mangga dari penjuru dunia. 

Berdiri setinggi sembilan meter (30 kaki), pohonnya yang berharga memiliki batang yang kokoh dengan cabang-cabang tebal. Dedaunannya menyebar luas yang menghasilkan naungan yang menyenangkan terhadap matahari musim panas India. 

Keberagaman ini juga nampak dari warna daun pada pohon berusia 120 tahun itu. Di beberapa tempat, warnanya kuning dan mengkilap, dan di tempat lain, hijau tua dan kusam. Tak sedikit pengunjung yang ingin melihat langsung penampakan pohon mangga unik ini. 

Keterampilan Khan telah memberinya banyak penghargaan, di antaranya salah satu penghargaan sipil tertinggi di India pada 2008, serta undangan ke Iran dan Uni Emirat Arab.


Ancaman Perubahan Iklim

Dijuluki Manusia Mangga, Pria Ini Sulap Satu Pohon Mangga Hasilkan 300 Varietas (Sumber: Maryke VERMAAK AFP)

Malihabad merupakan negara bagian utara Uttar Pradesh yang memiliki lebih dari 30.000 hektar kebun dan menyumbang hampir 25 persen dari tanaman nasional. Sebagian besar kebun dimiliki oleh keluarga selama beberapa generasi. Di sinilah varietas mangga paling terkenal seperti Dasheri yang meleleh di mulut, dinamai untuk desa terdekat tempat asalnya pada abad ke-18.

Bagi Kaleem Ullah Khan, mangganya kini mendapat ancaman perubahan iklim yang tidak stabil. Jumlah varietas juga menurun, yang menurut Khan disebabkan oleh teknik pertanian intensif dan meluasnya penggunaan pupuk dan insektisida murah. Khawatir dengan hal ini, Kaleem Ullah bahkan rela pindah rumah untuk menjangkau pohon mangganya lebih dekat. 

"Saya baru saja pindah ke rumah baru di dalam pertanian agar lebih dekat dengan pohon kesayangan saya, yang akan terus saya kerjakan sampai nafas terakhir saya,” pungkas Kaleem Ullah Khan. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya