1 Agustus 1994: Perpustakaan Norwich Terbakar, 100 Ribu Lebih Koleksi Penting Hangus

Ribuan dokumen bersejarah dan lebih dari 100.000 buku musnah akibat kobaran api yang melanda Perpustakaan Pusat Norwich pada tanggal 1 Agustus 1994.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 01 Agu 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi api (Photo by Rudy and Peter Skitterians on Pixabay)

Liputan6.com, Norwich - Ribuan dokumen bersejarah dan lebih dari 100.000 buku musnah akibat kobaran api yang melanda Perpustakaan Pusat Norwich pada tanggal 1 Agustus 1994.

Laporan awal menunjukkan kebakaran itu disebabkan oleh ledakan gas, dipicu ketika penjaga menyalakan lampu.

Dia terlempar ke belakang akibat kekuatan ledakan tetapi lolos tanpa cedera. Tidak ada orang lain yang terluka dalam insiden itu.

Pengarsip saat itu berusaha untuk menyelamatkan dokumen termasuk Norwich City Charter yang berusia 800 tahun dan manuskrip yang berasal dari tahun 1090, seperti dikutip dari laman BBC, Senin (1/8/2022).

Barang-barang ini termasuk di antara lebih dari dua juta dokumen yang disimpan di brankas tahan api di ruang bawah tanah perpustakaan yang basah kuyup saat petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api.

Perpustakaan Memorial Divisi Udara Amerika, memiliki catatan unik tentang kegiatan prajurit AS yang ditempatkan di Norfolk selama Perang Dunia II, juga dihancurkan.

Upaya Perbaikan

Ketinggian api dan asap bisa terlihat 20 mil jauhnya dan lebih dari 65 petugas pemadam kebakaran terjun ke lokasi kejadian tempat api berkobar.

Menurut keterangan dari pihak yang berada di sana, api menyala selama empat jam.

Perpustakaan, yang dibuka pada tahun 1963 oleh Ratu Elizabeth, diperbaiki dengan dana senilai 380.000 pound sterling.

Pekerja berupaya meningkatkan sistem proteksi kebakaran tetapi sistem sprinkler dikesampingkan karena dianggap air akan menyebabkan kerusakan jika terjadi kebakaran kecil.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Perpustakaan Bersejarah Jerman Terbakar

Ilustrasi api (Gambar oleh Larry White dari Pixabay)

Insiden perpusakaan kebakaran juga pernah terjadi.

Pada tahun 2004, Perpustakaan Anna Amalia di Kota Wiemar, Jerman, Kamis (2/9), hangus terbakar. Si jago merah melalap habis dua pertiga atap di bagian perpustakaan yang dibuka pada 1761 itu. Sejauh ini, jumlah kerugian akibat kebakaran tersebut belum bisa dipastikan.

Anna Amalia menyimpan sekitar satu juta karya sastra antara lain 2.000 manuskrip abad pertengahan dan koleksi kitab suci Kristen mulai abad ke-16. Di gedung itu juga tersimpan titah paus yang dikeluarkan Martin Luther dan surat pertama Kanselir Jerman Otto von Bismarck.

Untung saja, menurut kepolisian setempat, beberapa buku berhasil diselamatkan dari api. Namun tidak sedikit pula karya sastra lainnya ludes terbakar. Seperti diketahui, perpustakaan ini sempat diperluas pada 1803 berdasarkan keputusan Pengadilan Weimar. Itu juga termasuk pembangunan menara gedung.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Bau Durian Picu Evakuasi Pengunjung di Perpustakaan University of Canberra

Ilustrasi durian. (dok. pixabay.com/Asnida Riani)

Gara-gara bau durian, perpustakaan University of Canberra di Australia harus melaksanakan evakuasi total pengunjung pada pekan lalu.

Jumat 10 Mei 2019, tim pemadam kebakaran dan penyelamat di Canberra menanggapi seruan "aroma gas yang kuat" di dalam perpustakaan universitas.

Perpustakaan dievakuasi, dan layanan darurat mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa kru bahan berbahaya sedang menyisir bangunan dan melakukan "pemantauan atmosfer".

Dalam satu jam, sumber bau busuk telah ditemukan.

"Petugas pemadam kebakaran telah menyelesaikan pencarian bangunan dan menemukan sumber bau," bunyi pernyataan bijaksana dari departemen layanan darurat Canberra, seperti dilansir The Guardian, Senin (13/5/2019).

"Perpustakaan sekarang sedang dihuni kembali dan pengelolaan bangunan telah diserahkan kembali kepada staf Universitas," lanjut pernyataan itu.

Pihak layanan darurat tidak merinci jenis sumber bau. Namun, seorang staf perpustakaan akhirnya mengungkap biang keladi aroma: buah durian.

Pernah disebut "raja buah" oleh naturalis Inggris abad ke-19 Alfred Russel Wallace, durian Malaysia dipuja karena rasanya yang manis sekaligus gurih dan menikmati popularitas yang populer di Asia Timur dan Tenggara.

Tapi baunya yang sangat menyengat --dan seringkali dicerca-- menjadikan buah itu sering dilarang dari hotel dan angkutan umum di seluruh Asia dan beberapa wilayah dunia.

Ini adalah kedua kalinya dalam lebih dari setahun bahwa durian telah menyebabkan evakuasi massal perpustakaan universitas di Australia.


Kejadian Serupa Sebelumnya

Ilustrasi buah durian. (Pixabay.com/PublicDomainPictures)

Sebelumnya, pada April 2019, sekitar 600 staf dan mahasiswa di kampus RMIT di CBD Melbourne harus diungsikan karena hampir 40 petugas pemadam kebakaran, termasuk kru spesialis, mencari dugaan kebocoran gas yang dikhawatirkan terjadi di gedung itu.

Dilihat oleh reaksi siswa di Canberra begitu sumber bau tersebut terungkap, staf universitas mungkin perlu membiasakan diri dengan aroma tersebut.

"Saya sangat senang seseorang meninggalkannya di tempat sampah! hahahah karena yummm I LOVE DURIANSSS," tulis seseorang di Facebook.

"Simpan bijinya, tanamlah dan kamu mungkin bisa mengekspornya ke China ... Durian adalah RAJA !!!" kata yang lain.

Infografis Kebakaran Hutan dan Bencana Kabut Asap di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya