Harga Cabai dan Bawang Meroket, Kok Indonesia Enggak Impor?

Harga cabai dan bawang merah sejak musim Ramadan terus melonjak. Namun pemerintah tetap menahan keran ekspor untuk stabilisasi harganya.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Jul 2022, 17:30 WIB
Pedagangan menata cabai di Pasar Senin, Jakarta, Rabu (22/6/2022). Inflasi Indonesia disebut masih termasuk paling rendah di dunia, karena ada 20 negara lebih yang memboikot, tidak boleh jual pangannya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Harga cabai dan bawang merah sejak musim Ramadan terus melonjak. Namun pemerintah tetap menahan keran impor untuk stabilisasi harganya.

Kepala Badan Pangan Nasional (BPN) Arief Prasetyo Adi mengaku pemerintah sengaja tidak melakukan impor di tengah kenaikan harganya yang naik berbulan-bulan.

"Kita bertahan tidak impor walau harga tinggi," kata Arief dalam HUT Ke-1 Badan Pangan Nasional (NFA) di Komplek Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (31/7).

Lantas, kata Arief langka yang diambil pemerintah dengan mendistribusikan hasil produk pertanian dari wilayah yang berlebihan ke wilayah yang kekurangan. Seperti mendatangkan cabai dari Sulawesi Selatan ke pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur lebih dari 1 ton.

"Kita memobilisasi dari sentra yang surplus ke Jakarta dan Bandung Raya," kata dia.

Strategi ini pun dianggap berhasil karena sudah menurunkan harganya. Arief mengatakan cara ini harus dilakukan dari hulu ke hilir, tidak bisa bekerja sendiri.

"Cabai udah turun yah, bawang udah turun. Alhamdulillah," katanya.

Berdasarkan informasi Pangan Jakarta, harga aneka cabai dan bawang di Pasar Kramat Jati telah mengalami penurunan.

Per 31 Juli 2022 harga cabai keriting Rp 56.000 per kg, cabai merah besar Rp 75.000 per kg, cabai rawit Rp 52.000 per kg dan cabai rawit hijau Rp 36.000 per kg. Sedangkan harga bawang merah dijual Rp 25.000 per kg dan bawang putih Rp 19.000 per kg.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Sabar Ya Bun, Harga Cabai Rawit Merah Tembus Rp 121 Ribu per Kg

Pedagang kebutuhan pokok khususnya cabai merapikan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu, (13/7/2022). Untuk harga setengah kilogramnya kisaran Rp 70.000, untuk harga cabai rawit Rp 120.000 per kilogram. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Harga bahan pangan terpantau masih bertengger di harga yang cukup tinggi. Diantaranya harga cabai rawit merah dan minyak goreng bermerek atau premium.

Mengutip Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), Jumat (29/7/2022), harga cabai rawit merah paling tinggi Rp 121.000 per kilogram di Papua.

Sementara itu, harga terendah ada di Sulawesi Selatan dengan Rp 46.600 per kilogram. Di DKI Jakarta, harga cabai rawit merah bertengger di Rp 81.650 per kilogram. Secara rata-rata nasional, harha cabai rawit merah sebesar Rp 73.800 per kilogram.

Sementara, harga cabai rawit hijau paling tinggi Rp 120.000 per kilogram di Kalimantan Utara. Paling rendah Rp 23.800 per kilogram di Sulawesi Selatan. Sementara, di DKI Jakarta harganya dipatok Rp 59.190 per kilogram. Harga rata-rata nasional berada di Rp 57.400 per kilogram.

Disamping itu, harga minyak goreng kemasan premium berada di Rp 34.000 per kikogram di Gorontalo. Paling rendah Rp 14.400 di Kepulauan Bangka Belitung. Di DKI Jakarta harganya Rp 25.000 per kilogram. Harga rata-rata nasional berada di Rp 22.700 per kilogram.

Keadaan cukup berbeda terjadi di minyak goreng curah. Dari beberapa daerah, harga minyak goreng curah terpantau mulai stabil, meski masih berada di atas harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah.

Rinciannya, harga tertinggi ada di Papua dengan Rp 25.200 per kilogram, diikuti Maluku dengan Rp 24.000 kilogram. Sementara, paling rendah ada di Sulawesi Utara dengan Rp 12.400 per kilogram.

Di DKI Jakarta, harga minyak goreng curah bertengger di Rp 15.600 per kilogram. Sementara, secara rata-rata nasional, harganya Rp 15.600 per kilogram.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Harga Pangan Lainnya

Warga memilih harga cabai merah keriting di pasar tradisional. (Liputan6.com/M Syukur)

Lebih lanjut, secara umum, harga telur ayam ras segar mengalami kenaikan harga menjadi Rp 29.450 per kiligram secara rata-rata nasional. Paling tinggi di Papua dengan Rp 43.000 per kilogram.

Kemudian, daging ayam ras secara rata-rata nasional Rp 36.150 per kilogram. Paling tinggi berada di Nusa Tenggara Timur dengan Rp 46.400 per kilogram.

Selanjutnya, daging sapi berkisar antara Rp 128.000-137.650 per kilogram. Ini masuk dalam kategori daging sapi kualitas I dan kualitas II.

Dalam kategori bawang-bawangan, harga bawang merah ukuran sedang rata-rata Rp 55.950 per kilogram. Sementara, bawang putih Rp 29.400 per kilogram.

Cabai merah besar berada di Rp 74.900 per kilogram. Cabai merah keriting berada di Rp 73.200 per kilogram. Keduanya adalah harga rata-rata nasional.

Gula pasir masih berkisar Rp 14.500-15.950 per kilogram. Beras berbagai kualitas berkisar Rp 10.000-13.050 per kilogram.

Di balik harga cabai Jakarta yang melambung (liputan6.com/Deisy)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya