Harga Tiket Masuk Tahunan Taman Nasional Komodo Rp 3,75 Juta Mulai 1 Agustus 2022

Harga tiket masuk ke Taman Nasional Komodo akan naik mulai 1 Agustus 2022.

oleh Tira Santia diperbarui 31 Jul 2022, 18:03 WIB
Pulau Komodo (shutterstock)

Liputan6.com, Jakarta Harga tiket masuk Taman Nasional Komodo akan naik mulai 1 Agustus 2022. Hal itu ditegaskan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Menparekraf Sandiaga Uno, tiket terusan ke Pulau Komodo dan Pulau Padar, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) akan diberlakukan.

Sebelumnya, harga tiket masuk Taman Nasional komodo awalnya sebesar Rp150.000 per kunjungan, akan naik menjadi Rp3,75 juta dan berlaku setahun penuh.

Tarif baru ini berlaku untuk kunjungan ke Pulau Komodo dan juga Pulau Padar, sedangkan ke Pulau Rinca tarifnya tetap sama.

Sandiaga Uno, menjelaskan alasan kenaikan ini diberlakukan demi aspek konservasi lingkungan di Pulau Komodo dan Pulau Padar.  Menurutnya, faktor ekonomi tidak berarti jika konservasi lingkungan tidak diperhatikan.

Kenaikan tiket ini sendiri juga dimaksudkan agar mengurangi jumlah kunjungan di Pulau Komodo dan Pulau Padar.

"Dampak yang ingin dicapai yaitu pembatasan ke Pulau Komodo dan Pulau Padar untuk akses konservasi. Jadi konservasi dan ekonomi harus berjalan beriringan, salah satunya dengan pembatasan pengunjung," kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing, Senin, 25 Juli 2022.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pulau Rinca

Komodo berkeliaran di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, NTT, Minggu (14/10). Pulau Rinca dapat dijangkau selama dua jam dari Labuan Bajo dengan menggunakan perahu kayu. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Kendati begitu, wisatawan tetap dapat melihat hewan endemik yang satu ini di Pulau Rinca.  Pulau Rinca sendiri sudah tertata dengan baik, dan pulau ini juga termasuk habitat komodo, sama halnya dengan Pulau Komodo dan Pulau Padar.

"Kunjungan melihat komodo dengan harga yang sama masih bisa dilihat di Pulau Rinca. Namun, kalau tetap ingin ke Pulau Komodo, ya diminta kontribusi untuk konservasi dengan harga tiket yang ada," ucap pria yang akrab disapa Sandi ini.

Menurut Sandiaga, ketika mengunjungi Labuan Bajo masih banyak tempat wisata lainnya sehingga tidak selalu harus ke Pulau Komodo. 

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Jokowi Setujui Kenaikan Harga Tiket Masuk Pulau Komodo dan Padar Rp3,75 Juta, Begini Alasannya

Pemandangan sebuah teluk di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, NTT, Minggu (14/10). Selain terkenal dengan komodonya, Pulau Rinca memiliki pemandangan alam yang indah dan memikat wisatawan. (Merdeka.com/Arie basuki)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memuji keindahan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) Kepala negara menilai, Labuan Bajo punya daya tarik tersendiri. Wilayah ini juga satu satunya di dunia yang memiliki komodo.

"Labuan Bajo ini komplit, budaya ada, pemandangan-pemandangan bagus, pantainya cantik dan di dunia yang enggak ada, enggak ada di tempat lain itu ada yaitu Komodo yang ada di Pulau Komodo dan Pulau Rinca," ucapnya saat meresmikan perluasan Bandar Udara Komodo di NTT, Kamis (21/7/2022), melansir kanal News Liputan6.com.

Dalam kesempatan itu, Jokowi angkat bicara mengenai rencana wacana kenaikan harga tiket masuk Pulau Komodo menjadi Rp 3,7 juta mulai 1 Agustus 2022 yang diprotes masyarakat.

Presiden Jokowi mendukung kenaikan tarif tiket masuk ke Taman Nasional Komodo dari Rp150 ribu per kunjungan menjadi Rp3,75 juta per tahun. Diamenyebut kenaikan tarif itu menjadi upaya menjaga kelestarian kawasan konservasi sekaligus meningkatkan ekonomi pemerintah setempat lewat pariwisata.

"Jadi kita ingin konservasi, tapi kita juga ingin ada peningkatan ekonomi lewat tourism, lewat wisatawan, ini harus seimbang," ucap Jokowi dalam keterangan lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (21/7/2022).

Jokowi mengatakan komodo tersebar di Pulau Komodo, Pulau Rinca, serta Pulau Padar. Program konservasi hewan reptil itu akan dilakukan secara khusus di Pulau Komodo dan Pulau Padar.

Jokowi menambahkan, wisatawan masih bisa melihat komodo di Pulau Rinca dengan tarif yang masih sama. Ia pun mengingatkan komodo yang tersebar di beberapa pulau itu sama, tak ada yang beda.

"Jadi kalau mau melihat komodo, silakan ke Pulau Rinca, di sini ada komodo. Mengenai bayarannya berapa? Tetap. Tapi kalau mau 'wah pak, saya ingin sekali pak lihat yang di Pulau Komodo,' ya silakan tidak apa-apa juga, tapi ada tarifnya yang berbeda, simpel aja kan," ujarnya.

"Jadi jangan dibawa ke mana-mana. Karena apa? Lingkungan ada bagian-bagiannya, konservasi juga ada bagiannya, wisata juga ada bagiannya, semua ini adalah masukan mereka dan harus kita hargai masukan mereka," sambungnya.


Tarif Diskriminatif

Guide taman nasional berinteraksi dengan seekor komodo di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, NTT, Minggu (14/10). Pulau Rinca yang merupakan zona inti Taman Nasional Komodo. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Masyarakat lokal yang hidup di Pulau Komodo, menolak wacana Pemerintah Provinsi NTT dan Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) menaikkan harga tiket masuk menjadi Rp 3,75 juta yang mulai diterapkan pada 1 Agustus 2022. Sejumlah warga Pulau Komodo menggelar aksi di halaman Kantor Balai Taman Nasional Komodo, pada 18 Juli 2022.

Rencana kenaikan ini juga mendapat kritik dari Ahli Strategi Pariwisata Nasional Taufan Rahmadi.  Menurutnya, kebijakan penyesuaian tarif tiket ini diskriminatif. Mengingat, besaran tarif yang diputuskan hanya akan mengakomodir kelompok wisatawan menegah ke atas dan menyulitkan kelompok ekonomi miskin untuk mengunjungi TN Komodo.

"Bagi saya setiap destinasi wisata sangat terbuka untuk dikunjungi oleh siapapun. Wisata Komodo bukan mendiskriminasi sebagai wisatawan kaya atau wisatawan miskin," ujarnya pada Merdeka.com, Minggu (17/7/2022), dilansir dari kanal Bisnis Liputan6.com.

Selain bersifat diskriminasi, Taufan mengatakan penyesuaian tarif tiket tersebut akan mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan. Sehingga, dapat mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat sekitar yang bergantung pada aktivitas pariwisata. "Selain mempertimbangkan sisi konservasi juga harus mempertimbangkan sisi kesejahteraan masyarakat yg bergantung hidup dari sektor pariwisata," terangnya.

Karena itu, Taufan meminta pemerintah untuk mengkaji ulang kebijakan penyesuaian tarif masuk TN Komodo menjadi sebesar Rp3,75 juta per orang. Hal ini demi melindungi kesejahteraan masyarakat yang bergantung hidup dari sektor pariwisata. 

Infografis Rencana Pembatasan Jumlah Pengunjung Pulau Komodo. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya