Steam Kena Blokir, Pemerintah Siapkan Alternatif Dorong Developer Game Lokal

Kementerian Kominfo menyatakan telah memiliki program alternatif untuk mendorong perkembangan developer game lokal di Indonesia.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 31 Jul 2022, 19:48 WIB
Politisi ini terpaksa dipersidangkan setelah beli gim di Steam. (Google)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kominfo (Komunikasi dan Informatika) telah memblokir salah satu platform game populer Steam di Indonesia. Pemblokiran ini dilakukan karena Steam belum melakukan pendaftaran sebagai PSE.

Pemblokiran ini lantas menuai kritikan karena Steam tidak hanya menjadi platform penjualan game untuk para gamer, tapi sejumlah developer game lokal turut memanfaatkan platform ini untuk mempublikasikan game besutannya.

Terkait hal ini, Dirjen Aptika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan menyatakan, Kominfo telah melakukan korespondensi dengan Steam dan berharap mereka bisa segera melengkapi persyaratan untuk melakukan pendaftaran.

"Sekali lagi, kami mohon maaf, karena aturan ya tetap aturan. Kalau aturan tidak ditegakkan, negara bisa dikatakan tidak tegas, plin plan. Jadi, kami masih berharap sudah terjadi korespondensi dengan Steam, Dota2, dan CS:GO. Mudah-mudahan dalam waktu dekat mereka melengkapi persyaratan pendaftarannya," tuturnya dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Minggu (31/7/2022).

Namun di sisi lain, Semuel juga menuturkan, Kominfo telah memiliki alternatif sekaligus berkomunikasi dengan para developer game terkait hal ini. Menurutnya, ada banyak program di Kominfo dan Kementerian lain, seperti Kemenparekraf yang mendorong tumbuhnya game-game Indonesia.

"Kami mempunyai program khusus dengan game developer, kerja sama dengan AGI. Itu justru kami lagi mendorong. ini kan dampak sementara ya, tapi kalau kita sudah punya alternatifnya, kita akan membangun industri game kita juga. Kalau mereka tidak mau menjadi bagian dari ekosistem kita, ya tidak apa-apa," tuturnya.

Menurut pria yang akrab dipanggil Semmy, hal ini bisa menjadi peluang bagi pebisnis yang ingin menjadi game aggregator atau game publisher yang bisa mengakomodasi game-game Indonesia, supaya mereka bisa mendapatkan peluang yang sama.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Blokir Steam Segera Dibuka, Kominfo: Valve Saat Ini Sedang Lengkapi Berkas

27 Juta Gamer Login ke Steam di Waktu Bersamaan. (Doc: Steam)

Untuk diketahui, Kominfo sendiri baru saja memberikan informasi terkini mengenai pemblokiran terhadap sejumlah platform gaming populer, seperti Steam, Dota 2, dan CS: GO.

Direktur Jenderal Aptika Kemkominfo, Semuel A. Pangerapan, menyebutkan pihak Kominfo dan Valve selaku pemilik platform Steam sudah melakukan korespondensi.

"Kami sudah berkomunikasi intens dengan pihak Valve terkait Kominfo blokir Steam, Dota 2, dan CS:GO. Saat ini mereka sedang dalam proses menyiapkan dokumentasi," tuturnya.

Ia menuturkan, saat ini tim dari Valve tengah menyiapkan dokumentasi untuk melengkapi proses pendaftaran PSE asing Kominfo. "Karena hal tersebut, kami berharap gamer di Indonesia dapat bersabar hingga akses Steam kembali dibuka," ujarnya.

Diketahui, pemblokiran ini memang bersifat sementara, hingga para platform digital tersebut melakukan pendaftaran. Karenanya, jika penyedia platform sudah mengajukan dan melakukan pendaftaran, Kemkominfo akan melakukan normalisasi dan bisa digunakan kembali di Indonesia.

Sementara terkait dua platform lain, seperti Origin (EA) dan Epic Games, Semuel menyatakan, hingga sekarang pihaknya masih belum mendapatkan balasan korespondensi.

"Kami belum mendapatkan balasan korespondensi dari Origin dan Epic Games hingga kini, dan masih membuka peluang agar mereka dapat mendaftarkan PSE asing dan menjadi bagian dari ekosistem digital di Tanah Air," tuturnya.


Pelaku Game Lokal Komentari Terkait Kominfo Blokir Steam

Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Di samping itu, pemblokran Steam dan Epic Games di media sosial Twitter pun menuai berbagai reaksi dari para pelaku industri gaming di Indonesia.

Salah satunya adalah CEO dan Founder Toge Prodution, Kris Antoni. Saat dihubungi tim Tekno Lipuan6.com, dirinya mengaku saat ini sedang membantu Kominfo dan Valve bertemu.

"Saya cuma bisa bilang saat ini Toge Productions telah melakukan mediasi dan mempertemukan Valve dan Kominfo lewat email," kata Kris.

Sayangnya, Kris tidak mengungkap lebih lanjut tentang bagaimana perkembangan dari pertemuan kedua pihak tersebut.

"Proses selanjutnya ditunggu saja, semoga dalam waktu dekat bisa menemukan titik terang," ucap Kris.

Sebelumnya, Asosiasi Game Indonesia (AGI) pun mengimbau para pelaku industri game swasta di Indonesia sebagai PSE Lingkup Privat untuk segera mendaftarkan diri.

"Kami mengimbau mereka untuk mendaftar melalui Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi secara Elektronik Berbasis Risiko/Online Single Submission Risk-Based Approach (OSS RBA) pada laman oss.go.id," tulis AGI dalam situs web resminya, dikutip Sabtu (30/7/2022).

AGI menambahkan pemutusan akses tidak bersifat permanen, dan akan dapat digunakan kembali oleh masyarakat Indonesia seperti sedia kala setelah para PSE yang terpengaruh telah terdaftar.

"Saat ini Kominfo aktif berkomunikasi dengan para PSE yang terpengaruh dan akan ditindaklanjuti setelah PSE melakukan pendaftaran," AGI menuturkan.

Meskipun sanksi saat ini baru dikenakan bagi sejumlah PSE terpopuler, kewajiban pendaftaran berlaku bagi semua PSE yang akan beroperasi di Indonesia. 


Kominfo Buka Akses Sementara PayPal, Pengguna Diberi Kesempatan Migrasi

Tidak hanya itu, Kementerian Kominfo (Komunikasi dan Infomartika) menyatakan telah membuka akses ke layanan PayPal. Pembukaan ini dilakukan sementara, mengingat adanya masukan dari masyarakat.

Dirjen Aptika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan menuturkan, pembukaan sementara ini dilakukan dalam jangka waktu lima hari kerja.

"Mendengarkan masukan dari masyarakat, khususnya untuk aplikasi PayPal yang banyak digunakan di masyarakat. Kami sudah memberikan kebijakan baru, yang mana kami membuka sementara per jam 8 pagi tadi," tuturnya dalam konferensi pers secara virtual, Minggu (31/7/2022).

Lebih lanjut Semuel menuturkan, pembukaan sementara ini pun diharapkan bisa dimanfaatkan masyarakat untuk melakukan migrasi uang yang ada di akun PayPal miliknya ke layanan lain.

"Kami harapkan, pembukaan sementara ini untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat melakukan migrasi, supaya uangnya tidak hilang, karena memang sampai saat ini kami belum berhasil atau PayPal tidak melakukan kontak dengan kami," ujarnya menjelaskan.

Terlebih, menurutnya, saat ini ada beberapa layanan digital lain untuk pembayaran yang sudah tersedia. Pembukaan sementara ini dilakukan dalam waktu lima hari kerja terhitung dari Senin (1/8/2022) hingga Jumat (5/8/2022) pukul 23:59 WIB, sambil menunggu respons dari PayPal.

Berdasarkan pantauan Tekno Liputan6.com, situs PayPal sendiri saat ini memang sudah dapat diakses kembali. Sejak kemarin, PayPal memang menjadi salah satu PSE atau penyedia layanan digital yang diblokir oleh Kominfo karena belum melakukan pendaftaran.

Selain PayPal, layanan digital lain yang juga telah diblokir aksesnya adalah Yahoo Search Engine, Steam, Dota2, Counter Strike GO, Epic Games, Origin dari EA, dan Xandr.com.

(Dam/Ysl)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya