Liputan6.com, Jakarta Saling cocok mencocokan pasangan untuk Pemilu 2024 terus dilakukan semua pihak, termasuk memasangkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan Menparekraf Sandiaga Uno untuk maju di Pilpres 2024.
Wacana tersebut terlontar dalam Diskusi bertajuk 'Kawula Muda Jawa Tengah Holopis Kuntul Baris' dengan topik pembahasan seputar percepatan pemulihan ekonomi nasional melalui sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pada Sabtu 30 Juli 2022.
Baca Juga
Advertisement
Dianggapnya, baik Ganjar maupun Sandiaga memberikan banyak perhatian terhadap tumbuh kembangnya ekonomi kreatif, terlebih di Jateng. "Beberapa event lalu seperti SIPA 2021 Festival Seni Pertunjukan, Creavest 2.0 Solo Creative Fest 2021, Solo Keroncong Festival 2021," kata salah satu perserta yang berasal dari komunitas otomotif di Solo, Rizaldy, dalam keterangan yang diterima, Minggu (31/7/2022).
Tak hanya Ganjar, Sandiaga pun juga perlahan-lahan menghidupkan ekosistem ekonomi kreatif di Jawa Tengah melalui 17 sub sektor. Bahkan, sempat mengadakan Festival Film Bulanan, yang membuat para kaum sineas muda mendapat angin segar.
"Pak Ganjar dan Pak Sandi sangat cocok sekali apalagi mereka peduli banget sama UMKM, anak muda. Buat Indonesia kayanya keren deh kalo mereka berdua menjadi pemimpin suatu saat nanti," tutur salah satu peserta lain, Abdul.
Karena dianggapnya serasi, puluhan peserta dari berbagai bidang usaha, pelajar dan mahasiswa di Kota Solo yang hadir pun sepakat mendeklarasikan Gagasan (Gabungan Ganjar Sandi) untuk bisa maju dalam ajang Pemilu 2024 ke depan, dengan tagar #2024 'Holopis Kuntul Baris'.
Little Jokowi
Pendiri lembaga survei Cyrus Network, Hasan Nasbi, menilai Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merupakan 'little Jokowi' untuk Pemilu 2024 nanti. Namun, ia menganggap Ganjar tak sebaik Jokowi.
"Littel Jokowi itu artinya dia dianggap sangat mirip dengan Jokowi tapi tidak sebaik Jokowi," kata Hasan Nasbi, dalam diskusi tema 'Dilema Politik Tunda Pemilu, Koalisi Jokowi dan Penantangannya', di Jakarta, Sabtu (30/7/2022).
Kendati dianggap sebagai perawakan Presiden Joko Widodo, Hasan Nasbi menyampaikan, alangkah lebih baiknya jika Ganjar tak dimajukan dalam kontestasi pemilu 2024.
Sebab, ia menyebut akan memicu polarisasi, apalagi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga maju sebagai capres di pemilu 2024.
"Kita harus paham realitas politik, ketika Pak Anies dimajukan, dia akan menjadi korban politik identitas. Ini kan pasti slek dengan pendukung Ganjar. Statement dari pendukungnya Ganjar rasis," paparnya.
"Mas Ganjar ini mungkin tak ada persoalan dengan itu, tapi kan dia little Jokowi. Jadi semua kebencian dari orang-orang yang mendukung Anies ini, semua kebencian pada Jokowi, itu copy paste," sambung Hasan Nasbi.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Masih Abu-abu
Sebelumnya, menurut analisa James Guild dalam tulisannya yang berjudul Promotion or Punishment? Sandiaga Uno Named Indonesia’s New Tourism Minister, merapatnya Sandiaga ke pemerintah merupakan bentuk permainan cerdik Jokowi yang dinilai dapat memainkan peran penting Sandi dalam pemilu 2024, terlebih Sandi merupakan tokoh muda dan kharismatik. dilansir dari thediplomat.com
Terlepas dari hal tersebut, karir politik Sandi ke depan sepertinya masih abu-abu. Mengingat, apabila ia maju menjadi capres, hal ini akan bertolak pada restu Partai Gerindra yang mungkin lebih memprioritaskan Prabowo sebagai capres di 2024 nanti.
Menurut penuturan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani, Gerindra akan segera mendeklarasikan Prabowo sebagai Capres 2024. Saat ini, Gerindra sedang mencari waktu dan lokasi yang tepat untuk secara resmi mendeklarasikan pencalonan Prabowo untuk Pilpres 2024.
Jika melihat kans kandiat capres 2024 di tubuh Gerindra, tentu Prabowo Subianto masih memiliki presentasi lebih besar dibandingkan dengan Sandi. Mengingat, posisi sebagai ketua partai masih lebih digemari dibandingkan dengan posisi lainnya. Terlebih Prabowo sudah beberapa kali ikut dalam ajang kontestasi lima tahunan tersebut.