Liputan6.com, Jakarta - Siapa sangka bahwa permasalahan tulang bersifat silent disease, dalam arti bila dibiarkan dapat menimbulkan risiko yang dapat disesali di kemudian hari.
Apalagi tulang manusia mengalami kemunduran atau kerapuhan seiring usia yang terus bertambah. Oleh sebab itu, dokter spesialis bedah ortopedi, Dr Isa An Nagib SpOT(K) FICS menyarankan untuk bergerak aktif atau olahraga agar tulang tetap padat.
Advertisement
Selain olahraga dan tentu saja makan makanan bergizi, suplemen kalsium diperlukan untuk merawat tulang.
Isa menegaskan bahwa sebenarnya suplemen itu sama seperti makanan, tapi dalam bentuk yang berbeda.
"Istilahnya, suplemen itu ada ekstak dari makanan yang kita konsumsi," kata Isa dalam sebuah webinar baru-baru itu.
Terkait dengan dosis harian kalsium, Isa, mengatakan, beda umur beda pula jumlahnya.
Usia satu s/d tiga = Hanya butuh 700 mg kalsium/hari
Usia empat s/d delapan = 1.000 mg per hari
Usia sembilan s/d 18 = 1.300 mg per hari
Dosis yang sama juga berlaku pada seorang wanita yang hamil.
"Kita tidak bisa memastikan apakah dari makanan, susu, dan sebagainya bisa mendapatkan kalsium dengan kadar sebesar itu," katanya.
Namun, Isa mengingatkan bahwa mengonsumsi kalsium dan vitamin D3 juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan.
"Bayangkan, pada saat pandemi, kita banyak minum vitamin D3 dengan kandungan kalsium tinggi. Jika kalsium tersebut itu tidak masuk pada tempatnya, misalnya ke usus, itu akan berbahaya," Kata Isa.
"Bahkan, kalsium juga bisa numpuk ke ginjal, kalau tidak ada yang mengarahkan. Bila kalsiumnya banyak ada di pembuluh darah, maka berpotensi membentuk plak yang membuat risiko serangan jantung," Isa menekankan.
Tips Jaga Kesehatan Tulang
Isa lalu memberikan sejumlah tips untuk menjaga kesehatan tulang. Menurut Isa, kuncinya adalah harus preventif, dalam arti pencegahan yang lebih baik dibandingkan pengobatan.
1. Mengonsumsi makanan-makanan dengan kandungan kalsium yang cukup untuk kebutuhan harian
2. Melakukan aktivitas dan olahraga yang mampu menjaga kepadatan tulang, seperti bersepeda, lari, atau jalan.
3. Hindari aktivitas dan kebiasaan yang mendorong percepatan dari pengeroposan tulang. Contohnya, merokok dan rutin minum alkohol rutin.
4. Tambahkan suplemen yang mengandung kalsium dan pastikan mengonsumsi suplemen kalsium yang mengandung vitamin K2 dan magnesium sebagai pencegahan.
"Rutin mengonsumsi suplemen setiap hari baik dilakukan," katanya.
5. Saat seorang wanita sedang hamil dan menyusui, kebutuhan kalsium meningkat sehingga harus ditambahkan dengan suplemen.
6. Cek massa tulang secara rutin tiap enam bulan sekali.
Advertisement
Suplemen Tulang
Pada kesempatan yang sama, VP Research and Development SOHO Global Health, DR Raphael Aswin Susilowidodo MSi mengatakan bahwa PT Soho Global Health terus berinovasi untuk dapat memberikan produk-produk kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia, salah satunya lewat kehadiran Imboost Bone ini.
"PT Soho Global Health adalah perusahaan farmasi yang merupakan market leader di kategori suplemen kesehatan dan multivitamin. Kami melihat bahwa kepedulian masyarakat Indonesia terhadap kesehatan tulang sudah semakin baik saat ini. Sayangnya, masih kurang informasi tentang pentingnya vitamin dan mineral yang dapat membantu penyerapan konsumsi kalsium dosis tinggi dengan lebih baik," kata Aswin.
Lebih lanjut dia, mengatakan, PT Soho Global Health melihat pentingnya peranan Vitamin D3, vitamin K2, dan magnesium untuk membantu penyerapan kalsium lebih optimal ke dalam tulang.
"Di sinilah awal mula tercetus ide kami untuk mengembangkan dan meluncurkan produk Imboost Bone ini. Jangan sampai niat kita untuk menjaga Kesehatan tulang malah nanti menjadi penambah risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, karena penyerapan kalsium yang tidak optimal ke dalam tulang," dia menjelaskan.
Imboost Bone mempunyai sediaan effervescent, yang menurut Aswin, dibuat dengan tujuan agar konsumsi suplemen dibuat lebih mudah, menyenangkan, dan tidak berkesan seperti mengonsumsi obat. Ditambah lagi, dengan adanya tambahan vitamin C 500 mg