Ketua DPRD Berang Transjakarta Sering Kecelakaan, Minta Operator Bus Lalai Diputus Kontrak

Prasetio menilai, Transjakarta seharusnya bisa memilah mana saja operator bus yang sering mengalami kecelakaan. Selain itu, ia juga menyinggung soal sikap sopir yang kerap ugal-ugalan di jalan.

oleh Winda Nelfira diperbarui 01 Agu 2022, 19:31 WIB
Pejalan kaki melintas di depan bus listrik Transjakarta rute Kampung Melayu-Tanah Abang via Cikini (5M) saat uji coba di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Selasa (26/7/2022). PT Transjakarta mengubah rute uji coba bus listrik yang sebelumnya jurusan Kampung Melayu-Tanah Abang (5F) agar masyarakat dapat menjajal secara merata sekaligus memperkenalkan jalur bus yang melayani mulai pukul 05.00-21.00 WIB. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi memberikan peringatan tegas kepada jajaran direksi PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) imbas dari rentetan kecelakaan yang terjadi belakangan ini.

Prasetyo menilai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI itu perlu memutus kerja sama dengan operator bus yang kerap kecelakaan. 

Hal tersebut diungkapkan Prasetyo saat rapat Komisi B DPRD DKI Jakarta bersama PT Transjakarta terkait rekomendasi evaluasi Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk PT Transjakarta. 

"Kalau bicara teori, papar hebat, tapi implementasi lapangan, saya melihat para operator tuh pada enggak bener," kata Prasetio di Gedung DPRD DKI Jakarta,s Senin (1/8/2022).

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menyatakan Transjakarta seharusnya bisa memilah mana saja operator bus yang sering mengalami kecelakaan. Selain itu, ia juga menyinggung soal sikap sopir yang kerap ugal-ugalan di jalan.

"Jadi jangan sudah ada busway-nya (jalur), sudah ada mobilnya, tapi di dalam trayek itu ugal-ugalan. Ini saya melihat seperti itu. Ini juga catatan buat Dirut Transjakarta dan Direktur Operasional,” katanya.

Dia mendesak agar Transjakarta sebagai regulator tegas dalam memberikan sanksi terhadap operator bus. Bahkan, Prasetio meminta pihak Transjakarta untuk memutus kerjasama dengan operator yang sering terlibat kecelakaan.

"Kita sebagai pemerintah sudah memberikan kerja sama yang baik, tapi kalau dia nggak baik buat apa kita pakai?," kata Prasetio.


Pastikan Sopir Transjakarta Terlatih

Polisi memeriksa kondisi Bus Transjakarta yang mengalami ringsek usai menabrak Pos Lantas PGC Cililitan, Jakarta Timur, Kamis (2/12/2021). Kecelakaan melukai seorang petugas. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

 

Wakil Gubernur (Wagub DKI) Jakarta Ahmad Riza Patria sebelumnya memastikan, pramudi atau sopir transjakarta sudah melalui pelatihan dan pendidikan dengan baik dan teliti.

Hal ini disampaikannya imbas kembali terjadinya kecelakaan Transjakarta hingga menelan korban pada Sabtu, 16 Juli 2022.

"Kami sendiri terus menyusun, mengimplementasikan berbagai SOP pencegahan, bahkan sopir-sopir Transjakarta itu dilatih dan dididik sedemikan ya supaya lebih hati-hati, lebih teliti," kata Riza, saat diwawancarai, di Kantor Balai Kota DKI Jakarta, Senin (18/7/2022).

Tak hanya itu, Riza menyampaikan, untuk mencegah terjadinya kecelakaan diperlukan sosialisasi kepada masyarakat. Sebab, peristiwa yang baru saja terjadi karena tidak hati-hati saat menyeberang.

"Memang kejadiannya seperti yang kita ketahui bersama, yang bersangkutan memang turun dari bus, kemudian dia menyebrang di depan bus itu sendiri. Jadi memang sekali lagi bagi seluruh warga hati-hati kalau menyeberang," ucapnya.

"Jadi penting ke depan kita sosialisasikan terus kepada warga, pada masyarakat jangan menyeberang sembarangan, apalagi di depan bus Transjakarta," sambung Riza.

Lebih lanjut, Riza menjelaskan, saat ini pihaknya tengah melakukan perbaikan dan pembenahan terhadap semua halte yang ada di Jakarta, agar semakin nyaman dan aman bagi para penumpang.

"Ini kan semuanya halte sedang diintegrasikan, dirapikan ya. TLiat idak hanya fungsinya, bentuknya, desainnya, lebih menarik, lebih cantik, lebih luas, lebih besar, itu semuanya. Kalian tahu kita menganggarkan cukup besar untuk peremajaan untuk perapian halte-halte di Jakarta secara bertahap," imbuhnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya