Liputan6.com, Jakarta - PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) menargetkan pendapatan hingga akhir tahun bisa mencapai USD 1 miliar atau sekitar Rp 14,86 triliun (asumsi kurs Rp 14.860 per dolar AS).
Keyakinan itu merujuk pada kinerja Samudera Indonesia pada paruh pertama 2022 yang mampu mengantongi pendapatan senilai USD 551,2 juta, naik 101 persen dibanding periode sama tahun lalu.
Advertisement
Direktur Utama PT Samudera Indonesia Tbk, Bani Maulana Mulia mengatakan, dengan asumsi aktivitas perdagangan yang dilayani Samudera Indonesia sama dengan semester I, pendapatan yang diperoleh sudah lebih dari USD 1 miliar.
"Tren perdagangan yang kami layani selama ini, di semester kedua biasanya lebih tinggi dibandingkan semester pertama. Sehingga kalau saja Kita juga membukukan revenue yang sama dengan semester I, maka USD 1 miliar sangat realistis bisa dicapai,” kata Bani dalam paparan kinerja perseroan, Senin (1/8/2022).
Bani mengakui, perseroan sempat terdampak kebijakan larangan ekspor sejumlah komoditas beberapa waktu lalu. Namun, mengingat wilayah operasional perseroan tidak hanya di dalam negeri, dampak tersebut masih bisa diatasi. Terbukti dari pendapatan yang tetap mencatatkan pertumbuhan.
Pada saat bersamaan, juga terjadi ketegangan geopolitik Rusia—Ukraina yang menyebabkan gangguan logistik dan ketersediaan komoditas global. Mulanya, hal ini dinilai jadi hambatan bagi perseroan. Nyatanya, perseroan bisa menangkap peluang dari situasi yang terjadi.
"Kadang ada perkembangan global yang awalnya adalah risiko tapi jadi peluang. Contoh, wilayah konflik yang selain memang ada risiko operasional tapi tumbuh peluang bisnis yang bisa kami ambil alih,” imbuh Bani.
Pada penutupan perdagangan saham Senin, 1 Agustus 2022, saham SMDR melonjak 13,13 persen ke posisi Rp 2.930 per saham.
Saham SMDR dibuka stagnan Rp 2.590 per saham. Saham SMDR berada di level tertinggi Rp 2.980 dan terendah Rp 2.590 per saham. Total frekuensi perdagangan 14.900 kali dengan volume perdagangan 405.251 saham. Nilai transaksi Rp 115,5 miliar.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dirut Samudera Indonesia Beli 46.900 Saham SMDR
Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) Bani Maulana Mulia sebanyak 46.900 lembar saham SMDR di kisaran harga Rp 1.815 - Rp 1.895.
Hal tersebut disampaikan disampaikan oleh Direktur Kepatuhan dan Sekretaris Perusahaan Samudera Indonesia Farida Helianti Sastrosatomo melalui keterbukaan informasinya ke regulator Pasar Modal Indonesia, Bursa Efek Indonesia, BEI, dikutip Selasa, 3 Mei 2022.
Pembelian saham tersebut dilakukan pada Kamis, 28 April 2022. Hal tersebut disampaikan dalam laporan itu. Sebelum pembelian saham ini, Bani Maulana Mulia memiliki sebanyak 5.555.300 saham (0,16 persen dari total saham SDMR).
Setelah pembelian saham tersebut, kepemilikan saham Bani Maulana Mulia bertambah menjadi sebanyak 5.602.200 saham (0,17 persen).
Bani Maulana Mulia membeli saham sebanyak tiga kali, yaitu sebanyak 20.000 lembar saham, kemudian 23.500 lembar saham dan terakhir 3.400 lembar saham.
Ketiga transaksi pembelian tersebut dilakukan pada hari yang sama.Berdasarkan data BEI, selain oleh Bani Maulana Mulia, saham SDMR dimiliki oleh PT Ngrumat Bondo Utomo Lebih sebanyak 470.329.960 saham (setara 14,36 persen).
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Selanjutnya
Selanjutnya PT Samudera Indonesia Tangguh sebanyak 1.898.800.000 saham (setara 57,98 persen), Publik sebanyak 905.990.040 (setara 27,66 persen), dan Komisaris SDMR Masli Mulia sebanyak 13.170.000 (setara 0,4 persen).Saham Jasa Pelayaran Angkutan Laut ini pada Kamis, 28 April 2022, sempat ada di level tertinggi di Rp 2.030 per saham, terendah di Rp 1.865 per saham, dan ditutup di Rp 2.000 per saham.
Dibanding sehari sebelumnya, Rabu, 27 April 2022, saham SDMR saat penutupan menguat sebesar Rp 120 (setara 6,38 persen) dari Rp 1.880 per saham. Total volume perdagangan 21.815.400 saham. Nilai transaksi Rp 42,9 miliar. Total frekuensi perdagangan 6.799 kali.
Sepanjang 2022, saham SMDR melambung 101,01 persen ke posisi Rp 2.000 per saham. Saham SMDR berada di level tertinggi Rp 2.030 dan terendah Rp 890 per saham. Total volume perdagangan 977.827.901 saham. Nilai transaksi Rp 1,3 triliun. Total frekuensi perdagangan 294.198 kali.
Kinerja 2021
Sebelumnya, di tengah gejolak dunia pelayaran global sepanjang tahun 2021, PT Samudera Indonesia Tbk berhasil mencapai pendapatan sebesar USD 673 juta, tumbuh 37 persen dari pencapaian tahun sebelumnya.
Pengelolaan kegiatan operasional yang efektif, diiringi dengan utilisasi sumber daya perusahaan yang cermat mampu menghasilkan peningkatan laba operasional sebesar hampir 500 persen.
Dengan hasil tersebut, Samudera Indonesia berhasil mencatatkan laba sebesar USD 93 juta.
"Kami bersyukur dapat melewati tahun 2021 dengan sangat baik dan berada di posisi saat ini,” ungkap Direktur Utama Samudera Indonesia Bani M. Mulia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (1/4/2022)
Dia mengatakan, pasar pelayaran global saat ini seperti lautan yang penuh dengan ombak, banyak tantangan, kesempatan, dan keseruan di dalamnya.
“Kami bersemangat dan optimis dalam menjalani bisnis di tahun ini dengan banyaknya potensi dan kesempatan yang ada. Tantangan selalu ada dan bisa datang kapan saja seperti gelombang," tuturnya.
"Dengan demikian penting untuk selalu berhati-hati, menjaga keseimbangan, supaya bisa mempertahankan kinerja di posisi yang berkelanjutan, ibarat riding the wave dengan papan selancar,” Bani menambahkan.
Dari sisi kinerja, sampai dengan Februari 2022 Samudera Indonesia telah menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi dari periode yang sama pada tahun lalu.
Didukung oleh persiapan dan strategi yang telah dilakukan, laba bersih perusahaan hingga Februari 2022 naik hampir 400 persen dibandingkan Februari 2021.
Advertisement