Liputan6.com, Depok Satu tahun yang lalu. Pandemi Covid-19 membuat perekonomian Indonesia mengalami stagnansi. Hampir semua sektor industri terkena dampaknya. Mulai dari industri perfilman hingga kuliner.
Tepat pada tanggal 8 Oktober 2021, Rachman Lesmana terinspirasi untuk membuat usaha di bidang kuliner. Ya, ternyata, Pandemi Covid-19 tak hanya berdampak negatif, tapi juga positif. Rachman Lesmana dan istri pun menjadikan pempek sebagai primadona untuk dijajakan kepada pencinta kuliner.
Advertisement
Ia memberanikan diri membuat usaha Pempek Cek Eli, karena sang istri berasal dari 'Bumi Sriwijaya'.
"Saya terinspirasi dari istri. Baik terkait dengan nama usaha atau usaha yang ingin dijalani," kata Rachman.
Pempek Cek Eli, Laris Manis!
Pempek merupakan makanan yang disajikan saat masa Kesultanan Palembang, awalnya bernama Kelesan. Pada masa kolonial Belanda, Kelesan pun mulai diperjualbelikan.
Karena pada saat itu, transaksi perdagangan didominasi oleh Cina, para pembelinya pun memanggil dengan sebutan 'Pek Apek'. Sebagai informasi, Pek Apek adalah panggilan untuk pria tua yang berkebangsaan Cina.
Makanan khas Palembang ini dibuat dari ikan tenggiri dan tepung kanji, kemudian disajikan dengan siraman kuah cuka yang segar dan pedas. Kamu bisa menikmati sajian khas Palembang itu lewat Pempek Cek Eli.
Pempek Cek Eli menawarkan sajian menu pempek yang menggugah lidah para pencinta kuliner. Menu yang jadi andalan di sini ada pempek kapal selam, lenjer besar, dan adaan.
Rachman dan istri pun selalu menjaga kualitas bahan pempek yang dibuatnya. Karena itu, pempek yang disajikan selalu fresh dan lezat. Bahkan, Pempek Cek Eli laris manis dalam waktu kurang dari seminggu.
"Mungkin banyak yang cocok banget sama rasanya, jadi nggak sampai seminggu sudah habis," kata Rachman.
Advertisement
Tahan hingga 3 Bulan
Pempek Cek Eli menawarkan dua jenis pempek. Siap saji dan frozen. Dan, asyiknya, menu yang siap saji ready setiap hari dan bisa kalian pesan setiap saat!
"Kalau untuk yang frozen, bisa dipesan dua hari sebelumnya. Itu semua lengkap dengan cukonya," tutur Rachman.
Untuk menu pempek yang siap saji, bisa bertahan hingga satu bulan jika dimasukkan ke dalam kulkas dan dua hari di luar kulkas. Dan jika dimasukkan ke dalam frezzer, Pempek Cek Eli bisa bertahan hingga tiga bulan lamanya.
Dan untuk range harga dari Pempek Cek Eli ini, kalian bisa menikmati kelezatan pempek Palembang mulai dari harga Rp6 ribu per potong hingga Rp110 ribu untuk pempek campur.
Memperluas Pangsa Pasar
Rachman dan istri pun berharap, Pempek Cek Eli ini bisa membuka cabang yang banyak di luar Depok dan bisa mempekerjakan banyak orang untuk membuat usaha ini besar. Terkait dengan bahan baku, ia pun berharap agar harga bisa normal atau turun.
"Saya berharap, bahan baku pempek, seperti ikan, sagu gula, dan lain-lain pada turun," imbuhnya.
Yang terpenting dari semua itu, Pempek Cek Eli diharapkan bisa besar, sukses, dan semakin meluaskan pangsa pasar konsumennya. Harapan tersebut, terjawab dengan adanya manisdansedap.com. Ya, ini adalah platform yang merupakan bagian dari KLY (KapanLagi Youniverse) sebagai Digital Media Network ini membantu penggemar kuliner untuk menemukan dan memesan beragam pre-order menu kuliner dari seluruh Nusantara.
Bukan hanya itu saja, ManisdanSedap.com juga membantu pemilik UMKM untuk menampilkan jualan mereka, sekaligus memudahkan seller untuk berinteraksi dan bertransaksi lewat fitur praktis. Memasarkan semakin luas dan potensi gaet banyak pembeli, tunggu apalagi gabung sekarang juga ke ManisdanSedap.com.
Yuk PO Sekarang di ManisdanSedap!
(*)
Advertisement