Liputan6.com, Jakarta - Latihan Garuda Shield 2022 yang merupakan gabungan tentara dari beberapa negara sudah dimulai. Momen tersebut berlangsung dari tanggal 1 hingga 14 Agustus 2022. Berlokasi di Baturaja, Amborawang, dan Pulau Batam.
Menurut informasi dari Kedubes AS di Jakarta, yang dikutip Selasa (2/8/2022), Latihan Garuda Shield 2022 melibatkan sekitar 2.000 tentara AS, 2.000 personel TNI AD. Atau dengan kata lain 4.000 personel gabungan AS dan Indonesia. Selain itu ada tambahan peserta dari negara mitra.
Advertisement
Latihan ini akan meningkatkan kemampuan interoperabilitas gabungan melalui pelatihan dan pertukaran budaya. Latihan ini memperkuat Kemitraan Strategis AS-Indonesia dan memajukan kerja sama regional dalam mendukung Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Latihan ini akan meliputi pertukaran profesional dan budaya yang memperkuat kemitraan AS-Indonesia melalui pembelajaran dan pelatihan bersama.
Pelatihan, pertukaran akademik, dan lokakarya pengembangan profesional yang ditujukan untuk anggota di tingkat korps dan di bawahnya akan berfokus pada bidang-bidang seperti bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana alam, serta memerangi ancaman konvensional, nonkonvensional, dan hibrida.
Latihan pos komando (CPX) akan berpusat pada tugas staf operasi penjaga perdamaian PBB dalam sebuah seting militer gabungan. Gladi lapangan (FTX) akan melibatkan elemen kekuatan kompi dari setiap negara yang ikut dalam latihan gabungan, keterampilan perang fundamental untuk meningkatkan interoperabilitas dan kapasitas operasi gabungan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Cakupan Lebih Luas Tahun Ini
Tahun ini anggota militer dari Indonesia dan Amerika Serikat akan bergabung dengan personel militer dari Australia, Jepang, dan Singapura.
Latihan Garuda Shield 2022 akan jauh lebih besar cakupan dan skalanya dibandingkan latihan sebelumnya dengan banyak negara untuk pertama kalinya ikut berpartisipasi atau hadir sebagai pengamat. Selain negara-negara yang berpartisipasi aktif, Kanada, Prancis, India, Malaysia, Korea Selatan, Papua Nugini, Timor Leste, dan Inggris diharapkan bergabung sebagai negara pengamat.
"Saya bangga melihat bagaimana Garuda Shield telah berkembang dibandingkan tahun lalu – dalam musim panas ini dikembangkan menjadi latihan gabungan multinasional yang mencakup semua komponen militer kita," kata Jenderal Charles Flynn, Komandan Jenderal Angkatan Darat AS untuk Pasifik seperti dikutip dalam pernyataan tertulis dari Kedutaan Besar AS di Jakarta, Rabu (27/7/2022).
"Ini merupakan simbol ikatan AS-Indonesia dan hubungan yang berkembang antara kekuatan darat di wilayah yang sangat penting ini… karena kekuatan darat adalah perekat yang menyatukan arsitektur keamanan kawasan. Kami melakukannya bersama dengan membangun kesiapan, membangun hubungan, dan membangun kepercayaan. Menyatukan pasukan kita seperti ini, kita menjahit jalinan keamanan regional menjadi sesuatu yang langgeng."
Garuda Shield adalah latihan bersama dan gabungan tahunan antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Komando Indo-Pasifik AS (INDOPACOM), yang dirancang untuk memperkuat interoperabilitas, kemampuan, rasa saling percaya, dan kerja sama yang telah dibangun dari pengalaman bersama selama beberapa dekade.
Advertisement
Tentara Indonesia Latihan Militer Perdana Bareng Australia-AS di Northern Territory
Sebelumnya, untuk pertama kalinya, tentara Indonesia bergabung latihan militer dengan Australia dan AS di Northern Territory.
Di sebuah pulau tidak bernama yang dilanda badai topan tropis, prajurit TNI AD bergabung dengan tentara Australia dan Amerika Serikat dalam latihan militer bagi misi kemanusiaan.
Mengutip ABC Australia, Minggu (22/5/2022), lebih dari 600 kilometer dari Darwin, di sebuah komunitas terpencil di Nhulunbuy, East Arnhem Land, 130 personel militer dari ketiga negara tersebut pekan ini mengadakan latihan militer bersama.
Para tentara tersebut sedang terlibat membantu sebuah negara bernama Belesia yang sedang dilanda Badai Tropis Sophia.
Tentara dari ketiga negara; Indonesia, Australia dan AS diturunkan untuk membantu komunitas yang tidak memiliki persediaan air bersih, jalan yang terputus, landasan pacu yang tidak bisa digunakan dan warga yang mengungsi, sebagai bagian dari latihan yang diberi nama Crocodile Response.
"Dalam latihan, badai melanda, dan terjadi kerusakan berat di mana-mana," kata Mayor Tim Murphy dari Angkatan Darat Australia.
"Banyak terjadi kerusakan pada sistem layanan rumah sakit, kerusakan pada pasokan air ke komunitas, kerusakan rumah dan berbagai prasarana, ini menjadi masalah besar bagi masyarakat setempat, sehingga kami diterjunkan untuk menolong mereka."
Usai Latihan Garuda Shield XV di Indonesia, Tentara AS Diberi TNI AD Suvenir Mandau
Sebelumnya, tentara Amerika Serikat dan Indonesia pernah melakukan latihan gabungan bersama di Tanah Air. Kegiatan Garuda Shield XV 2021 tersebut berlangsung selama dua pekan sejak awal Agustus 2021.
Laporan Antara yang dikutip Minggu (15/8/2021) menyebut, Mandau, senjata tajam tebas khas suku Dayak menjadi suvenir dari Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto kepada komandan pasukan darat Amerika Serikat dalam Garuda Shield XV, latihan bersama TNI AD-US Army Kapten David Moets.
Penyerahan suvenir ini juga menjadi tanda penutup latihan yang berlangsung antara 4-14 Agustus 2021.
"It’s beautiful weapon. Thank you very much, Sir," kata Kapten Moets.
Sehari sebelumnya saat kegiatan seni, budaya, dan olahraga, dalam tarian massal di halaman upacara markas Batalyon 600 Raiders di Manggar, Kapten David Moets sempat menari tarian enggang dengan mandau yang dipinjamkan para penari Dayak Kenyah.
Sebelum penyerahan suvenir mandau, Irjenad Letjen TNI Benny Susianto dan Kapten David Moets menjadi inspektur upacara dalam upacara penutupan latihan.
Baca Juga
Advertisement