Estee Gold Feet Tetapkan Harga IPO Rp 70 per Saham

Saham yang dilepas Estee Gold Feet sebanyak 500 juta saham baru yang merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 5 dalam rangka IPO.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 08 Agu 2022, 07:55 WIB
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Estee Gold Feet Tbk, bergerak dalam bidang industri pengisian jasa aerosol kosmetik dan bahan pembersih keperluan rumah tangga melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Perusahaan tersebut menetapkan harga perdana Rp 70 per saham.

Mengutip laman e-ipo, Selasa (2/8/2022), jumlah saham yang dilepas Estee Gold Feet sebanyak 500 juta saham baru yang merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 5. Jumlah saham yang ditawarkan setara dengan setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

Dalam aksi tersebut, perseroan membidik dana Rp 35 miliar melalui IPO. Dana hasil IPO tersebut akan digunakan untuk modal kerja dan kegiatan operasional Perseroan (operating expenditure) antara lain gaji karyawan, pembelian bahan penunjang, kebutuhan kantor, bahan bakar, biaya listrik, air, dan kebutuhan pabrik lainnya.

Bersamaan dengan penerbitan saham baru, Perseroan juga menawarkan Waran Seri I sebesar sebanyak 50 juta Waran Seri I, yang mewakili sebanyak 2,5 persen dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran disampaikan kepada OJK. 

Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham biasa atas nama yang bernilai nominal Rp5 setiap sahamnya dengan harga pelaksanaan sebesar Rp100, sehingga seluruhnya adalah sebanyak Rp5 miliar, yang dapat dilaksanakan dimulai pada 6 bulan terhitung sejak Waran Seri I diterbitkan oleh Perseroan, yaitu mulai 9 Februari 2023 sampai dengan 9 Maret 2023

Sedangkan, dana yang diperoleh Perseroan dari pelaksanaan Waran Seri I juga akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja perseroan.

Dalam rangka pelaksanaan penawaran umum perdana saham ini, Perseroan telah menunjuk PT Danatama Makmur Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. 

Jadwal:

Tanggal Efektif : 29 Juli 2022

Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 1 Agustus 2022 – 4 Agustus 2022

Tanggal Penjatahan : 4 Agustus 2022

Tanggal Distribusi Saham dan Refund Secara Elektronik : 5 Agustus 2022

Tanggal Pencatatan Saham dan Waran Seri I Pada Bursa Efek Indonesia : 8 Agustus 2022

Periode Perdagangan Waran Seri I : 8 Agustus 2022 – 8 Maret 2023

Periode Pelaksanaan Waran Seri I : 9 Februari 2023 – 9 Maret 2023

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


IPO Perseroan

Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, berdasarkan prospektusnya, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 500 juta saham baru atau sebanyak-banyaknya 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan dengan nilai nominal Rp 5 per saham.

Saham-saham itu akan ditawarkan pada rentang harga Rp 60—Rp 70 per saham. Dengan demikian, perseroan berpotensi menghimpun dana IPO sebesar Rp 30 miliar hingga Rp 35 miliar.

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO akan digunakan perseroan untuk modal kerja dan kegiatan operasional perseroan. Antara lain untuk gaji karyawan, pembelian bahan penunjang, kebutuhan kantor, bahan bakar, biaya listrik dan air, hingga kebutuhan pabrik lainnya.

Perkiraan Jadwal:

Masa penawaran awal: 20–28 Juli 2022

Perkiraan tanggal efektif: 29 Juli 2022

Perkiraan masa penawaran umum perdana saham: 1—4 Agustus 2022

Perkiraan tanggal penjatahan: 4 Agustus 2022

Perkiraan tanggal distribusi secara elektronik: 4 Juli 2022

Perkiraan tanggal pencatatan pada BEI: 8 Agustus 2022

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


36 Perusahaan Jalani Proses IPO, Dominan Sektor Konsumer Nonsiklikal

Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat masih ada 36 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI hingga kini. Dari 36 perusahaan itu, sektor saham nonsiklikal yang mendominasi.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menuturkan, hingga 27 Juli 2022, terdapat 29 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI.  Di samping itu, terdapat 55 perusahaan yang telah mencatatkan 73 emisi efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) dan masih ada 19 perusahaan yang berada dalam pipeline pencatatan EBUS.

“Hingga saat ini, terdapat 36 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI,” kata dia, ditulis Jumat, 29 Juli 2022.

Adapun rincian sektornya sebagai berikut:

-2 perusahaan dari sektor basic materials

-8 perusahaan dari sektor consumer siklikal

-9 perusahaan dari sektor consumer non siklikal

-2 perusahaan dari sektor energi

-2 perusahaan dari sektor healthcare

-3 perusahaan dari sektor industri

-2 perusahaan dari sektor infrastruktur

-2 perusahaan dari sektor properti dan real estate

-2 perusahaan dari sektor teknologi

-4 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya