Liputan6.com, Jakarta - Dalam beberapa tahun terakhir, retinol menjadi salah satu bahan aktif yang akrab bagi pecinta skincare. Kendati memiliki segudang manfaat, seperti bahan aktif lainnya, penggunaan retinol juga bukan tanpa risiko.
Melansir Healthline, Selasa (2/8/2022), retinol adalah salah satu turunan vitamin A, yang dikenal sebagai retinoid. Beberapa retinoid, termasuk retinol berkekuatan rendah, dapat dibeli tanpa resep dokter. Lainnya, seperti tretinoin, cenderung lebih kuat dan hanya dapat diresepkan oleh dokter.
Baca Juga
Advertisement
Pada dasarnya, retinol memiliki banyak kegunaan, termasuk untuk memerangi kondisi, seperti jerawat, dan dapat menargetkan area pigmentasi. Penggunaannya juga dapat mengurangi tanda-tanda penuaan dan kerusakan akibat paparan sinar matahari.
"Seiring bertambahnya usia, pergantian sel kulit dan produksi kolagen melambat," jelas Christopher Panzica, ahli kecantikan berlisensi dari Brentwood, Tennessee, Amerika Serikat.
Ia menyambung, "Ketika dioleskan, retinol membantu mengembalikan sel-sel kulit Anda ke keadaan yang lebih muda. Peningkatan daya ini membantu mempercepat pergantian sel untuk menjaga pori-pori tidak tersumbat, mengurangi jerawat.
Selain, penggunaan produk skincare mengandung retinol juga dapat menyamarkan garis-garis halus dan mencerahkan kulit. Plus, Panzica mengatakan, "Retinol meningkatkan produksi kolagen di dermis sebagai (bahan) anti-penuaan."
Retinol juga dapat membantu menghilangkan sel-sel kulit mati. Tanpa proses itu, kulit Anda akan lebih kering karena kulit sulit terhidrasi. Bahan aktif skincare ini pun dapat membantu mengobati keratosis pilaris dengan menghaluskan tekstur kulit yang kasar dan bergelombang.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kemungkinan Efek Samping
Setelah mulai menggunakan retinol, Anda mungkin melihat beberapa tanda iritasi saat pergantian sel meningkat, seperti kekeringan, kemerahan, dan rasa gatal. Efek ini cenderung lebih buruk dengan retinoid yang lebih kuat. Tapi, Anda pasti bisa mengalaminya dengan retinol juga, terutama jika menggunakan lebih dari satu produk yang mengandung retinoid.
Efek samping ini biasanya akan hilang dalam beberapa minggu penggunaan. Jika tidak melihat peningkatan apa pun, Anda sebaiknya berhenti menggunakan produk dan berbicara dengan dokter kulit Anda.
Jika memiliki kulit lebih gelap, perlu diingat bahwa iritasi dapat menyebabkan hiperpigmentasi. Saat menggunakan produk retinoid apa pun, hindari terkena sinar matahari secara langsung dalam waktu yang lama, dan selalu kenakan tabir surya setiap hari, dengan minimal SPF 30.
Jika merasa tidak nyaman dengan efek samping atau merasa mengalami iritasi parah, segera periksakan kondisi kulit Anda pada dokter kulit. Memulai mencoba retinol, Anda disarankan untuk memakainya secara perlahan, dan gunakan persentase rendah lebih dulu. Konsentrasi 0,05 persen adalah angka terbaik untuk memulai pakai retinol.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Rekomendasi Penggunaan
Bila ingin meningkatkan penggunaan retinol, Anda disarankan mulai menerapkan produk seukuran kacang polong dua atau tiga kali per minggu. Sebagai tips tambahan, gunakan retinol di malam hari jika Anda khawatir tentang peningkatan sensitivitas terhadap sinar matahari.
Jika kulit Anda tampaknya dapat menoleransi retinol dengan baik setelah satu atau dua minggu, Anda dapat meningkatkan penggunaan produk setiap malam. Bila tidak melihat efek samping setelah dua minggu atau lebih, Anda dapat mulai menerapkannya setiap malam, jika diperlukan.
Anda benar-benar dapat berpegang pada frekuensi dua atau tiga malam per minggu jika Anda mau. Aplikasi produk yang lebih jarang masih dapat memberikan manfaat, dengan risiko efek samping lebih rendah.
Beberapa tips meminimalkan iritasi penggunaan retinol antara lain cobalah menunggu setidaknya 30 menit setelah membersihkan wajah sebelum mengaplikasikan retinol. Lalu, selalu pakai pelembap sebelum atau sesudahnya. Anda bahkan dapat memilih teknik sandwich: mengoleskan satu lapis pelembap, lalu retinol, dan lapisan pelembap lain di atasnya.
Siapa yang Tidak Dianjurkan Memakai Produk Retinol?
Ingatlah bahan-bahan dalam rutinitas perawatan kulit Anda. Anda biasanya ingin melewatkan perawatan jerawat dan asam pada malam mengaplikasikan produk retinol. Juga, memakai hanya satu produk vitamin A dapat membantu menghindari iritasi dan efek samping lain yang tidak diinginkan.
Dokter kulit bersertifikat Zenovia Gabriel mencatat bahwa orang dengan kondisi kulit sensitif, seperti rosacea, tidak dapat mentolerir topikal yang sangat kuat seperti retinol. Hindari juga pemakaian produk retinol jika Anda akan menghabiskan banyak waktu di bawah sinar matahari langsung tanpa perlindungan yang tepat.
Beberapa retinoid juga tidak dianjurkan bagi mereka yang sedang hamil atau menyusui. Selalu berkonsultasi dengan dokter kulit sebelum memulai retinol berkonsentrasi tinggi atau jika Anda khawatir tentang efek retinol.
"Meski Anda mungkin pernah mendengar beberapa cerita horor retinol di masa lalu, mereka dapat dengan aman dimasukkan ke dalam rutinitas perawatan kulit yang lengkap," kata Panzica. "Ingatlah bahwa memulai dengan rendah dan lambat memenangkan perlombaan ini."
Advertisement