Liputan6.com, Jakarta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan National Center of Incident Readiness and Strategy for Cybersecurity (NISC) Jepang menyelenggarakan kegiatan 3rd ASEAN-JAPAN Cybersecurity Working Group Meeting dan 5th ASEAN-JAPAN Critical Information Infrastructure Protection (CIIP) Workshop tahun 2022.
Forum ASEAN-Japan Cybersecurity Meeting merupakan forum yang paling aktif di regional ASEAN dalam hal pembahasan keamanan informasi dan keamanan siber dan telah berjalan sejak tahun 2009.
Advertisement
Pertemuan 3rd ASEAN-Japan Cybersecurity Working Group Meeting itu sendiri bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dalam keamanan siber serta meningkatkan kapasitas keamanan siber antar negara ASEAN dan Jepang.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala BSSN Hinsa Siburian, Konselor untuk Strategi Internasional NISC Jepang Mr. Nobuhiro Watanabe, delegasi dari negara anggota ASEAN, negara Jepang serta Sekretariat ASEAN.
Kepala BSSN Hinsa Siburian memberikan keynote speech serta membuka kegiatan. Hinsa mengungkapkan bahwa Indonesia sebagai negara anggota ASEAN berkomitmen untuk terus berpartisipasi dalam mendukung terciptanya ruang siber yang aman dan damai di kawasan Asia Tenggara dan global.
“Oleh sebab itu, kami terus berupaya melakukan penguatan kapasitas dan kapabilitas keamanan siber di dalam negeri, serta mendorong sinergi dan kolaborasi, baik secara bilateral, regional, maupun global dalam menghadapi ancaman dan serangan siber,” ujar Hinsa.
BSSN menyambut baik kesempatan menjadi tuan rumah 3rd ASEAN-Japan Cybersecurity Working Group Meeting karena forum tersebut sangat bermanfaat bagi Indonesia untuk menegaskan komitmen Indonesia dalam menciptakan keamanan siber serta mendukung terciptanya ruang siber yang aman dan damai di kawasan dan global.
Sebagai informasi, 3rd ASEAN-JAPAN Cybersecurity Working Group Meeting dan 5th ASEAN-JAPAN Critical Information Infrastructure Protection (CIIP) Workshop tahun 2022. dilaksanakan pada tanggal 2-5 Agustus 2022 di Courtyard by Marriott Bali Nusa Dua Resort, Bali.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Langkah Kemnaker Halau Insiden Keamanan Siber
Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mengatakan, untuk meminimalkan ancaman siber serta mencegah kerugian yang ditimbulkan terhadap ruang siber, maka dibutuhkan penguatan keamanan siber. Ia memahami, penyelenggaraan layanan sistem pemerintahan berbasis elektronik yang dilakukan instansi pemerintah sering kali menjadi sasaran serangan siber.
"Untuk itu, penguatan terhadap keamanan siber menjadi prioritas bagi sebuah negara, khususnya kementerian atau lembaga yang ada," kata Menaker Ida Fauziyah ketika meluncurkan Ketenagakerjaan-Computer Security Incident Response Team (CSIRT) 2022, di Jakarta, Kamis (28/7/2022). Pada peluncuran ini juga diserahkan Surat Tanda Registrasi CSIRT dari Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian, kepada Menaker Ida Fauziyah.
Menaker menyatakan, dalam menanggulangi dan memulihkan insiden keamanan siber, Kemnaker perlu menyiapkan langkah-langkah komprehensif mulai dari antisipasi hingga mitigasi.
Menurutnya, insiden keamanan siber tentu berdampak sangat merugikan bukan saja mengganggu layanan publik tetapi dapat menurunkan kredibilitas lembaga secara khusus dan pemerintah secara umum.
Ia mengungkapkan, pembentukan Ketenagakerjaan-Computer Security Incident Response Team (CSIRT) memiliki tujuan penting dalam mewujudkan ketahanan siber yang profesional, melakukan koordinasi dan kolaborasi layanan keamanan, serta membangun kapasitas sumber daya keamanan siber.
"Ketenagakerjaan-CSIRT akan berperan sebagai wadah koordinasi antar unit dan pemangku kepentingan di Kemnaker yang berkaitan dengan keamanan informasi," ucap Menaker.
Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan Kemnaker, Bambang Satrio Lelono, mengemukakan, keamanan informasi merupakan aspek penting yang perlu dibangun dengan baik.
"Memasuki era pembangunan ekosistem digital ketenagakerjaan yang masif, maka kita semua harus siap dengan segala konsekuensinya," ucapnya.
Ia menambahkan, pembentukan Ketenagakerjaan-CSIRT ini untuk menggalang kesiapan tim Kemnaker dalam berkoordinasi antar instansi pemerintah.
"Upaya pengamanan informasi harus dimulai dari unit kita masing-masing, dari diri kita sendiri, mulai sekarang juga," pungkas Bambang.
Advertisement
Gandeng BSSN, Pemkot Tangerang Buat Tim Keamanan Siber
Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Tangerang mengungkap, hingga Februari 2022, ada 74.000 serangan siber yang coba masuk ke sistem Kota Tangerang.
Namun, sejauh ini, kata Kadis Kominfo Kota Tangerang Mulyani, semua serangan siber tersebut masih dapat ditangani pihaknya. Meski begitu, pihak Pemkot Tangerang mencoba terus berinovasi agar tetap mampu menangkal serangan-serangan tersebut.
"Serangan atau insiden siber yang masuk ke Kota Tangerang bisa dibilang hampir setiap hari. Dengan itu, adanya Kota Tangerang CSIRT memang sangat penting dan dibutuhkan untuk lebih menjaga keamanan yang harus dijaga," kata Mulyani, Selasa (22/2/2022).
Dia juga menyampaikan, Diskominfo Kota Tangerang, bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN meluncurkan Kota Tangerang CSIRT atau Computer Security Incident Response Team, untuk menangani masalah keamanan informasi seperti serangan atau insiden siber.
Pembentukan CSIRT sesuai dengan amanat undang-undang dan diperkuat melalui keputusan Wali Kota Tangerang tanggal 22 Desember 2021, lalu sebagai penanganan atas serangan siber terhadap sistem aplikasi lembaga.
"CSIRT ini untuk merespons berbagai permasalahan dalam bidang teknologi informasi, terutama dalam menangani masalah keamanan informasi seperti serangan atau insiden siber," tuturnya.