Lewat Australian Volunteers, Sukarelawan Australia Siap Bantu Pembangunan Indonesia

Australia bangga menjadi negara mitra sukarelawan internasional terbesar di Indonesia.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 03 Agu 2022, 08:00 WIB
Ilustrasi Australia. (natanaelginting/Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Program Australian Volunteers kembali terlaksana di Indonesia. Sebelumnya sempat beralih ke kegiatan sukarelawan jarak jauh selama pandemi COVID-19.

"Saya senang melihat sukarelawan Australia memiliki keinginan untuk bertukar pengetahuan dan keterampilan dengan organisasi, masyarakat, dan komunitas lokal di Indonesia," ujar Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams PSM seperti tertuang dalam keterangan tertulis dari Kedubes Australia di Jakarta yang dikutip Rabu (2/8/2022).

"Program Australian Volunteers adalah bagian penting dari program kerja sama pembangunan Pemerintah Australia yang telah berjalan lama," kata Duta Besar Williams.

Program Australian Volunteers merupakan kontributor aktif program pembangunan Australia di Indonesia - mendukung prioritas pembangunan Indonesia sejak tahun 1951.

Australia bangga menjadi negara mitra sukarelawan internasional terbesar di Indonesia.

Sukarelawan Australia di Indonesia melakukan sejumlah kegiatan bekerja sama dengan berbagai organisasi Indonesia baik di sektor swasta maupun publik.

Waktu penugasan untuk para sukarelawan ini dapat berkisar dari beberapa bulan hingga dua tahun.

 

Sukarelawan Australia yang datang ke Indonesia umumnya berasal dari berbagai kelompok usia dan latar belakang profesional, untuk bekerja di berbagai bidang mulai dari kesehatan, pendidikan, lingkungan, olahraga, seni, dan proyek masyarakat.

Sebelum pandemi, pada 2018-2019, terdapat 155 program penugasan Australian Volunteers di Indonesia. Para sukarelawan bekerja sama dengan organisasi mitra di seluruh nusantara, yang di antaranya terletak di Bali, Kalimantan Tengah, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Lombok, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Dubes Australia untuk Penanggulangan Terorisme Kunjungi Indonesia, Bawa Misi Apa?

Ilustrasi bendera Australia (pixabay)

Duta Besar Australia untuk Penanggulangan Terorisme, Roger Noble AO, DSC, CSC, mengunjungi Jakarta pada 1-5 Agustus. Ini merupakan kunjungan pertama Dubes Noble ke Indonesia sejak menjabat pada Februari 2021.

“Australia dan Indonesia memiliki komitmen yang kuat untuk memastikan kawasan kita tetap aman, terlindungi, dan bebas dari terorisme. Kita terus bekerja sama untuk memperkuat respons kawasan terhadap ancaman terorisme,” kata Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams PSM.

Selama kunjungannya, Duta Besar Noble akan bertemu dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Bapak Boy Rafli Amar, dan pejabat senior Pemerintah Indonesialainnya untuk membahas kemitraan erat Australia dan Indonesia dalam memerangi terorisme serta kekerasan ekstremisme di wilayah kita.

Bapak Boy Rafli dan Duta Besar Noble terakhir kali bertemu di Sydney pada April 2022 dalam Konsultasi Bilateral Tahunan Kerja Sama Penanggulangan Terorisme Australia-Indonesia, seperti dijelaskan dalam rilis yang diterima Liputan6.com dari Kedubes Australia, Senin (1/8/2022).

“Dialog Penanggulangan Terorisme Australia-Indonesia baru-baru ini di Sydney, Australia, adalah kesempatan besar untuk berbagi pengalaman dan mendiskusikan rencana untuk masa yang akan datang. Saya harap dapat melanjutkan pembicaraan ini dengan Bapak Boy Rafli dan pimpinanlainnya minggu ini sebagai bagian dari kunjungan resmi pertama saya ke Indonesia,” kata Duta Besar Noble.

Duta Besar Noble akan menggunakan kunjungannya untuk membahas kerja sama lebih lanjut di bawah Nota Kesepahaman Australia-Indonesia tentang Penanggulangan Terorisme, yang diperbarui pada September tahun lalu, dan menegaskan kembali komitmen bersama kita untuk memperkuat respons kawasan kita terhadap ancaman terorisme.

 


Kerja Sama Australia-Indonesia di Bidang Lain

Bendera negara Australia - AFP

Australia bekerja sama dengan PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) menghadirkan transportasi umum yang aman dan berkualitas tinggi di Jakarta.

Tim Stapleton, Minister Konselor bidang Ekonomi di Kedutaan Besar Australia Jakarta mengatakan, “Australia senang dapat bekerja sama dengan TransJakarta dalam mentransformasi layanan setelah pandemi, dengan tujuan meningkatkan jumlah penumpang”.

Minister Konselor Stapleton menambahkan, “kesiapsiagaan krisis dan rancangan komunikasi yang diluncurkan hari ini dikembangkan melalui kemitraan yang erat dengan TransJakarta”, demikian disampaikan dalam rilis yang diterima Liputan6.com dari Kedubes Australia di Jakarta pada Selasa (21/6/2022).

“Rancangan tersebut memberikan fondasi kuat bagi TransJakarta dalam merespons krisis di masa depan dan merupakan perangkat yang berharga dalam upaya TransJakarta untuk memberikan layanan yang aman dan lebih baik.”

TransJakarta, seperti banyak penyedia transportasi global, mengalami penurunan jumlah penumpang yang tajam selama pandemi COVID-19.

TransJakarta dan Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT) yang didanai Pemerintah Australia bersama-sama mengembangkan manajemen krisis, kesiapsiagaan, dan rancangan komunikasi untuk mendukung layanan transportasi umum yang lebih tangguh.

Rancangan yang diberikan dengan bantuan Australia ini, mencakup rekomendasi tentang bagaimana mengelola gangguan di masa depan.

Rekomendasi dari laporan ini akan membantu kampanye Transjakarta “Raih Kembali” untuk meningkatkan jumlah penumpang dengan mendukung transportasi umum perkotaan yang aman.

Kedutaan Besar Australia, yang diwakili oleh Minister Konselor Tim Stapleton, secara resmi menyerahkan dokumen tersebut kepada pihak TransJakarta pada upacara di halte transit terbaru Jakarta yang telah dibuka sejak Desember 2021.

Australia akan terus bermitra dengan TransJakarta, termasuk pada dua inisiatif yang bertujuan mengintegrasikan hub transportasi dengan area pemukiman di Jakarta.


PM Australia Anthony Albanese Ingin Indonesia Ikut Atasi Masalah Ekonomi Dunia

Perdana Menteri Australia yang baru Anthony Albanese, dari Partai Buruh. Ia menggantikan Scott Morrison. (Foto AP/Rick Rycroft)

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut pertemuannya dengan Presiden RI Joko Widodo berfokus pada upaya bersama dalam mengatasi tantangan ekonomi yang alami dunia pasca-pandemi COVID-19.

Anthony Albanese berharap banyak untuk bisa bekerja sama dengan Indonesia dalam mengatasi permasalahan tersebut.

"Pada saat ini dunia dihadapi oleh ketidakpastian ekonomi global. Dan dengan bekerja sama dengan Indonesia, kami akan secara efektif mengatasi banyak tantangan dalam menavigasi pemulihan ekonomi global pasca-COVID," kata PM Albanese dalam press briefing bersama awak media di Hotel Raffles Jakarta, Senin (6/6/2022).

"Dan saya berharap dapat bekerja sama dengan Presiden Widodo untuk membantu mewujudkannya."

"Saya menegaskan kembali dukungan kepada Presiden Widodo dalam merevitalisasi hubungan perdagangan dan investasi kita, termasuk dengan menyadari potensi yang ada dari Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Australia Indonesia."

Anthony Albanese juga menyampaikan bahwa bersama Jokowi ia telah berbicara tentang berbagai masalah lain dan telah memiliki komitmen khusus.

"Masalah perubahan iklim, di mana kami memiliki program kemitraan infrastruktur perubahan iklim senilai US$ 200 juta."

"Pentingnya ASEAN dan sentralitasnya bagi kebijakan luar negeri kita dan bagi kawasan. Dan saya akan bertemu dengan Sekjen ASEAN setelah konferensi pers ini."

Hubungan Indonesia Australia (Liputan6.com/Trieyas)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya