Liputan6.com, Jakarta - Bahasa cinta atau love language jadi hal umum yang perlu diketahui masing-masing individu dalam sebuah hubungan. Salah satu yang tak asing adalah physical touch.
Physical touch adalah bahasa cinta yang pemiliknya akan cenderung menyukai atau merasa disayangi bila ada sentuhan yang dilakukan secara fisik oleh pasangan.
Advertisement
Seorang penulis Gary Chapman mengungkapkan bahwa bahasa cinta dapat membantu manusia untuk lebih memahami bagaimana untuk mencintai orang-orang yang ada dalam hidup Anda, terutama pasangan.
"Masih memungkinkan untuk Anda dan pasangan memiliki bahasa cinta yang sama, tapi akan lebih baik apabila Anda menemukan seseorang dengan bahasa cinta yang bisa melengkapi Anda," kata Gary mengutip laman Bustle, Rabu (3/8/2022).
Terlebih menurut pelatih hubungan, Thalia Ouimet, perbedaan bahasa cinta yang tidak selaras dan saling mengisi juga dapat menciptakan konflik dalam hubungan. Itulah mengapa penting untuk memahami bahasa cinta satu sama lain.
"Jangan pula berasumsi bahwa pasangan memiliki bahasa cinta yang sama dengan Anda. Jadi penting untuk mendiskusikan bagaimana Anda dan pasangan biasanya menunjukkan dan menerima cinta," kata Thalia.
Lalu bagi Anda yang memiliki love language physical touch, pasangan dengan love language apakah yang dianggap cocok?
Menurut Thalia, individu dengan love language physical touch akan cocok dengan seseorang yang memiliki love language quality time. Bahasa cinta ini dianggap cocok karena Anda dan pasangan bisa menghabiskan waktu bersama dan sentuhan fisik juga bisa saling tercipta.
Pasangan Serasi yang Dianggap Cocok
Lebih lanjut menurutnya, Anda dan pasangan dapat merasa disayangi satu sama lain karena bahasa cinta physical touch dan quality time bisa sama-sama saling mengisi.
"Misalnya, Anda dan pasangan bisa menghabiskan waktu untuk menonton film bersama sambil berpelukan. Kedekatan emosional juga bisa dengan mudahnya terbangun dari aktivitas tersebut," ujar Thalia.
Thalia menambahkan, jika Anda telah menikah, maka Anda pun bisa menghabiskan waktu untuk berpelukan dan melakukan percakapan sebelum atau sesudah berhubungan seks.
Hal tersebut dianggap menjadi cara yang baik untuk mengekspresikan kedua bahasa cinta ini. Anda berdua juga dapat merasa kebutuhan satu sama lain terpenuhi dengan baik.
Tak berhenti di sana, ketidakcocokan terkait love language menjadi hal yang sangat mungkin terjadi. Namun bukan berarti, solusi tak ada untuk menghampiri.
Advertisement
Love Language Berbeda
Setiap pasangan tak selalu memiliki bahasa cinta yang sama, perbedaan inipun bisa menimbulkan permasalahan. Sehingga, saling memahamilah yang jadi kuncinya.
Mengutip laman Elite Daily, terapis pernikahan dan keluarga Anita Chlipala mengungkapkan bahwa bahas cinta merupakan hal yang dapat dipahami. Anda bisa mengamatinya pada pasangan seiring berjalannya waktu.
"Jika memperhatikan pasangan dari waktu ke waktu, kemungkinan besar Anda dapat mengetahui apa bahasa cinta yang dimiliki pasangan. Namun jika Anda dan pasangan tidak saling mengetahui bahasa cinta masing-masing, maka mungkin itu bisa menimbulkan masalah," ujar Anita.
Penting pula untuk mengingat bahwa setiap orang memiliki cara tersendiri untuk menunjukkan rasa cintanya. Anda dan pasangan juga tak harus memiliki bahasa cinta yang sama untuk dapat membangun hubungan yang sehat dan bahagia.
"Mengenali bahasa cinta pasangan merupakan sebuah keterampilan yang dapat Anda pelajari. Itu juga menjadi salah satu tugas Anda berdua untuk saling memenuhi bahasa cinta masing-masing," ujar Anita.
Dampak Positif Love Language yang Berbeda
Di sisi lain, memiliki bahasa cinta yang berbeda dari pasangan sebenarnya bisa menjadi hal yang positif. Mengingat adanya kesempatan untuk hubungan tersebut bertumbuh dan memperluas ide-ide Anda dalam hubungan untuk menunjukkan cinta dengan berbagai cara.
"Komunikasikan itu dengan jujur. Pasangan tidak bisa membaca pikiran Anda. Meskipun mungkin sulit untuk memberitahu pasangan bahwa Anda tidak merasa cukup dicintai atau didukung selama ini, memulai percakapan itu memiliki manfaat yang besar," ujar Anita.
"Penyesuaian semacam ini dalam suatu hubungan juga tidak akan terjadi dalam semalam, jadi Anda dan pasangan harus menginvestasikan waktu sebagai proses yang dilakukan bersama," tambahnya.
Jika Anda memiliki bahasa cinta yang berbeda dengan pasangan, memberitahunya secara gamblang akan berdampak baik pada hubungan jangka panjang.
"Hubungan ada untuk kita belajar dan bertumbuh. Berbicara tentang bagaimana Anda ingin diperlakukan, dicintai, dan dihargai akan membantu Anda dan pasangan untuk dapat lebih memahami satu sama lain," kata psikolog klinis sekaligus pakar hubungan, Jennifer B Rhodes.
Advertisement