Liputan6.com, Jakarta - World Series of Trading (WSOT) atau sering disebut piala dunia kripto adalah kompetisi perdagangan kripto terbesar di dunia yang diselenggarakan pertukaran kripto Bybit.
Kompetisi untuk tahun ini telah resmi berakhir pada 17 Juli 2022 dengan total hadiah fantastis senilai USD 8 juta atau sekitar Rp 119,1 miliar (asumsi kurs Rp 14.888 per dolar AS).
Advertisement
Hampir 70.000 trader berpartisipasi dalam kompetisi tahun ini untuk menunjukkan keahlian mereka di ajang perdagangan kripto yang setara dengan Piala Dunia. Jumlah partisipan WSOT 2022 dua kali lipat lebih banyak dibandingkan 2021. Hal ini membuka total hadiah yang 100 persen lebih besar dibanding tahun lalu.
Setelah melalui 20 hari berkompetisi secara ketat, para trader berhasil meraih keuntungan sebesar lebih dari 10.000 persen terlepas dari kondisi pasar kripto yang sedang koreksi belakangan ini.
Salah satu pendiri dan CEO Bybit, Ben Zhou mengungkapkan dirinya terpana dengan kompetisi tahun ini dari segi jumlah partisipan dan semangat komunitas dari acara tersebut.
“Kompetisi ini tidak hanya menunjukkan kepercayaan yang tak tergoyahkan dari para penggemar kripto di seluruh dunia, tetapi juga secercah harapan di pasar bear,” ujar Zhou dalam siaran pers, dikutip Rabu (3/8/2022).
Total hadiah dibagi ke dalam tiga kategori terpisah. Balap Regu menawarkan total hadiah senilai USD 6 juta, dengan acara Balap Tunggal, dan acara Hadiah Zona Kecepatan yang masing-masing menawarkan total hadiah senilai USD 1 juta.
Selain itu, Bybit membagi-bagikan sebanyak lebih dari 1.000 bonus hadiah NFT, termasuk NFT CloneX dan NFT Mutant Ape Yacht Club yang berharga.
Kontes yang menarik tersebut sekali lagi berhasil memikat komunitas kripto, membuktikan ketahanan pasar digital yang sedang berkembang di tengah situasi pasar yang penuh ketidakpastian.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tim
Trader dari lebih dari 1.000 regu yang mencakup 182 wilayah berjuang sekuat tenaga untuk menjadi pemenang, dengan raksasa Korea Maeuknam_Team membentuk tim terbesar dengan 3.241 anggota, diikuti oleh Sniper Squad, dan Streamer_Satto yang masing-masing terdiri dari 2.565 dan 2.232 anggota.
Untuk dapat memenangkan kompetisi perdagangan, tentunya dibutuhkan kreativitas dan keberanian. Oleh karena itu, Bybit melanjutkan kemitraannya bersama UNICEF dengan menyalurkan donasi lainnya sebesar USD 400.000 dalam BTC.
Dengan bangga Bybit mendukung UNICEF dan kontribusinya untuk menyediakan akses yang sama ke dunia pendidikan dan memberdayakan pendidikan anak perempuan di Asia timur dan Pasifik.
Selain itu, kontribusi tersebut akan meningkatkan, mengintensifkan, dan mengimplementasikan program percontohan pendidikan STEAM (Sains, Teknologi, Teknik, Seni, dan Matematika) yang berfokus pada anak perempuan di provinsi pegunungan terpencil di Vietnam.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Survei: 54 Persen Investor Kripto Tak Jual Aset Selama Harga Anjlok
Sebelumnya, menurut sebuah laporan baru yang diterbitkan oleh platform penelitian intelijen konsumen CivicScience, sekitar 54 persen investor belum menjual cryptocurrency mereka selama beberapa bulan terakhir.
Dilansir dari UToday, Rabu (3/8/2022), adapun survei ini dilakukan terhadap lebih dari 1.000 pengunjung situs CivicScience yang dimulai pada 25 Juli hingga 26 Juli 2022. Namun, seperempat atau sekitar 26 persen investor cryptocurrency menjual hampir semua kepemilikan mereka. Kemudian 20 persen responden hanya menjual sejumlah kecil kripto.
Tidak mengherankan, ada korelasi langsung antara pendapatan seseorang dan kemampuan seseorang untuk memegang simpanan cryptocurrency.
Para investor yang berpenghasilan lebih dari USD 150.000 atau sekitar Rp 2,2 miliar per tahun biasanya memiliki tingkat keyakinan yang tinggi, dengan sekitar 70 persen dari mereka tidak menjual apapun selama beberapa bulan terakhir.
Selanjutnya
Sebaliknya, mayoritas dari mereka yang pendapatan tahunannya di bawah USD 50.000 memang menjual semua atau setidaknya sebagian dari kepemilikan mereka. Adapun menurut laporan CivicScience, 20 persen dari populasi umum telah berinvestasi dalam cryptocurrency.
Persentase mereka yang mengklaim volatilitas cryptocurrency memengaruhi keinginan mereka untuk berinvestasi dalam aset digital, seperti Bitcoin, Dogecoin, dan Ethereum, telah tumbuh dari 54 persen pada Januari menjadi 58 persen pada Juli.
Ini menunjukkan kecelakaan baru-baru ini membuat cryptocurrency secara signifikan kurang menarik bagi investor yang menghindari risiko. Hanya seperlima investor percaya kripto belum mencapai puncak popularitasnya, yang sekali lagi ini menegaskan pasar sedang berada di pasar beruang.
Alasan utama mengapa investor ragu-ragu untuk mendapatkan eksposur ke kripto adalah kurangnya legitimasi yang dirasakan, menurut 30 persen responden. Responden juga enggan mencelupkan jarinya ke dalam kripto karena tidak memahaminya. Beberapa juga khawatir tentang volatilitas ekstremnya.
Advertisement