Liputan6.com, Jakarta Holding BUMN Pangan atau ID FOOD ingin kmebali membumikan budaya minum teh di masyarakat. Disamping itu, ada potensi ekspor produk teh ke Taiwan hingga Jerman.
Direktur Utama ID FOOD, Frans Marganda Tambunan menyampaikan dorongan terhadap budaya minum teh akan kembali mebghidupkan ekosistem teh. Baik dari perkebunan di sektor hulu, hingga penetrasi pasar di hilir.
Advertisement
“Kami berupaya ciptakan ekosistem teh dengan mengangkat kembali budaya teh Indonesia gandeng UMKM dan Petani lokal di Kabupaten Solok Sumatera Barat,” ujar dia dalam keterangan resmi, ditulis Kamis (4/8/2022).
Frans melihat, perkembangan ekosistem kopi yang menjamur saat ini perlu juga diikuti oleh produk teh. Dia mengatakan untuk mewujudkan ekosistem teh akan memanfaatkan peluang pasar komoditas kopi.
Kemudian disinergikan dengan pasar konsumsi teh yang diproduksi hasil olahan petani dan perkebunan anak usaha ID Food, Mitra Kerinci di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat.
“Ekosistem itu diwujudkan dari hulu perkebunan teh Kerinci kemudian di hilir kami gandeng komunitas kopi dalam penetrasi pasarnya, seperti pada kegiatan festival teh dan kopi sinergi UMKM binaan dan petani,” jelasnya.
Frans melanjutkan mengenai data produksi teh pucuk basah sampai dengan Semester I 2022 tercatat sebanyak 4.780 ton atau 69 persen dari target 2022. Angka ini juga mengalami kenaikan 78 persen dengan periode yang sama tahun lalu.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Potensi Ekspor
Dari produksi teh pucuk tersebut kemudian dilakukan pengolahan dan memproduksi teh kering sampai dengan Semester I 2022 adalah sebanyak 1.186 ton atau 73 persen dari target 2022 dan capaian 79 persen yoy.
“Kami melihat komoditas teh Indonesia juga memiliki potensi ekspor, pada tahun 2022 ini terdapat minat ekspor teh Indonesia dengan negara tujuan seperti Taiwan, Jerman dan Malaysia dengan produk black tea dan special tea, sementara minat konsumsinya produk green tea menjadi favorit konsumsi lokal di Indonesia,” kata Frans.
Sementara itu, Direktur PT Mitra Kerinci, Arief Maulana Yamin melanjutkan bahwa perkebunan teh yang dikelola ID FOOD group memiliki luasan sekitar 2025 Ha. Bahkan memproduksi kapasitas produksi teh yang dilakukan pengolahan sekitar 4.000 ton per tahun.
Arief melanjutkan bahwa ajakan untuk mengangkat Teh Indonesia selain melibatkan petani juga mengajak kontribusi milenial untuk menggaungkan keunggulan teh Indonesia.
“Keunggulan dari teh Indonesia asal Solok Selatan Sumbar ini berada di kaki gunung Kerinci yang menjadi daya tarik wisatawan karena berdekatan Taman Nasional Kerinci seblat,hasil produksi tehnya diolah menjadi keanekaragaman teh dan dapat dikombinasikan dengan buah seperti jeruk dan nanas, diolah menjadi minuman tisane serta diolah dengan kombinasi rempah - rempah seperti jahe maupun tanaman obat lainnya,” kata Arief.
Arief melanjutkan Mitra Kerinci memproduksi 2 olahan teh yaitu Black tea dan green tea yang berpotensi peluang ekspor. Varian lainnya mitra Kerinci juga memproduksi special Tea seperti jasmine tea yang diolah mix dengan bunga melati.
Selain itu, produk teh Indonesia produksi Mitra Kerinci Member of ID FOOD memiliki cita rasa yang khas yaitu woody, nutty dan vegetal.
Mengenai ekosistem pangan komoditas kopi, Arief mengakui turut menggandeng tokoh adat masyarakat setempat Datuk Sibungsu sekaligus Pembina kopi di Sumatera barat.
"Jadi penggiat kopi disinergikan dengan teh untuk peningkatan market komoditas teh Indonesia,” tukasnya.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
ID Food Revitalisasi Pabrik Gula
Sebagai langkah untuk bersiap swasembada gula melalui kontribusi peningkatan produksi gula ID Food Group, BUMN Holding pangan bersinergi dengan Kementerian Pertanian (Kementan) melalui peningkatan kinerja on farm dan off farm untuk swasembada gula.
Salah satunya, dengan revitalisasi Pabrik Gula yang dikelola anak usaha ID FOOD yakni PT PG Rajawali II.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, petani tebu adalah pelaku utama swasembada gula. Oleh karenanya, program yang dijalankan Kementan dalam rangka pencapaian swasembada gula fokus pada peningkatan kapasitas petani guna meningkatkan produktivitas tebu dan rendemennya.
"Langkah untuk prioritas swasembada gula salah satunya melalui revitalisasi pabrik gula dan peningkatan kemitraan petani. Pabrik gula dapat berperan dalam menentukan dan mengkoordinir kapan petani harus memupuk, bibit yang dipakai, menanam, tebang, muat, angkut," paparnya dalam keterangan tertulis, Senin (1/8/2022).
Mentan Syahrul melanjutkan, saat ini Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian sedang menggenjot pengembangan benih-benih unggul untuk komoditas prioritas swasembada, salah satunya tebu.
Selain itu, dalam rangka peningkatan produktivitas tebu, Kementan melalui Ditjen Perkebunan melaksanakan sejumlah strategi.
Diantaranya, pemantapan areal, rehabilitasi tanaman, penyediaan agro input berupa pupuk dan benih unggul, penyediaan sarana dan prasarana, peningkatan produktivitas lahan melalui penerapan standar teknis budidaya dan manajemen Tebang Muat dan Angkut (TMA), antisipasi perubahan iklim, serta penetapan harga.
Program Makmur
Program Makmur yang jadi sinergi perusahaan pelat merah berhasil menanami 168.550 hektare lahan selama semester I 2022. Tujuan adanya Program Makmur yang diusung BUMN ini adalah mewujudkan ketahanan pangan.
Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan merinci progres Program Makmur. Diantaranya tercapainya luas lahan tanam seluruh komoditas pangan hingga Semester I 2022 seluas 168.550 Ha dari target 250 ribu Ha. Dengan jumlah petani yang mengikuti program sejumlah 85.605 orang.
"Khusus untuk 3 komoditas pangan seperti jagung, tebu dan padi Hingga semester I 2022 ini capai tanam 82.886 Ha dari target 180 ribu Ha, yakni untuk komoditas tebu terealisasi perluasan tanam tebu dari target luas 112.631 Ha terealisasi 12.221 Ha atau capai 10,9 persen, didukung dengan pasokan pupuk sebanyak 1.859 ton dan jumlah Petani tebu 2.903 orang," tuturnya mengutip keterangan resmi, Jumat (29/7/2022).
Salah satu dukungan capaian tersebut melalui kolaborasi Holding Pangan ID FOOD bersama Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) melalui PT Petrokimia Gresik dan PT PG Rajawali I. Keduanya melakukan kegiatan panen dan tanam tebu melalui program Petani Makmur di lahan percontohan Demonstration Plot (Demplot) di Malang Jawa Timur.
Kegiatan dilakukan untuk mendukung peningkatan produktivitas Petani Tebu seperti yang dihasilkan panen melalui lahan percontohan metode demplot yang berhasil memproduksi tebu sebanyak 160 - 165 ton per ha.
"Program Makmur untuk komoditas tebu pada Musim Tanam (MT) 2021/2022 sudah menghasilkan panen Tebu sebanyak 286.338 Ton sedangkan pada MT 2022/2023 telah dilakukan perluasan tanam seluas 5.700 Ha dengan jumlah Petani Tebu 1140 orang yang dikelola Anggota holding PT PG Rajawali I serta sinergi suplai pupuk dari PT Petrokimia Gresik sebanyak 200 ton," kata dia.
Lebih lanjut Frans menyebut kontribusi perbaikan hulu pangan komoditas padi telah dilakukan perluasan tanam pada MT 2022/2023 terealisasi sekitar 13.084 hektar. Ini juga didukung dengan jumlah Petani padi sebanyak 12.959 orang.
Selanjutnya, telah menghasilkan hasil panen padi sebanyak 20.733 Ton pada masa tanam 2021/2022. Sedangkan jagung telah dilakukan perluasan tanam 4.213 Ha dan pada masa tanam 2021/2022 telah menghasilkan panen jagung sebesar 5.033 Ton.
Advertisement