Liputan6.com, Jakarta Sepanjang semester I-2022, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) berhasil mencatatkan kinerja yang positif selama semester I 2022.
Corporate Secretary PT PNM, L Dodot Patria Ary mengatakan (PNM) mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja positif di tengah kondisi perekonomian dunia yang masih penuh dengan tantangan.
Advertisement
Dodot menjelaskan, laba usaha PNM mampu menembus Rp 592,03 miliar. Naik naik 38,54 persen (yoy) dibandingkan dengan laba usaha sebelumnya senilai Rp 427,33 miliar.
"Laba usaha PNM mampu menembus Rp 592,03 miliar, alias naik 38,54 persen (yoy)," kata dia, Kamis (4/8/2022).
Hasilnya, laba periode berjalan PNM masih mencapai Rp 458,29 miliar. PNM pun mampu memberikan laba periode berjalan kepada entitas induk, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) alias BBRI, mencapai Rp 455,32 miliar.
Dari sisi penyaluran kredit, PNM telah menyalurkan kredit sebesar Rp 29,27 triliun. Angka ini mengalami pertumbuhan hingga 26,07 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
"Dari sisi pembiayaan, PNM berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 29,27 triliun atau tumbuh 26,07 persen (yoy)," kata Dodot.
Mekaar
Dodot menjelaskan peningkatan penyaluran pembiayaan tercatat tumbuh positif. Kinerja ini penopang utamanya PNM Mekaar yang tumbuh 30,60 persen sampai 30 Juni 2022.
Dari sisi total pendapatan bunga dan syariah, nilainya naik dari Rp 3,61 triliun pada periode Juni 2021 ke Rp 5,63 triliun pada periode Juni 2022. Alasannya beban bunga dan syariah hanya naik tipis pada periode yang sama dari Rp1,09 triliun ke Rp 1,28 triliun.
"Alhasil pendapatan dari bunga dan imbal hasil syariah bersih pun naik signifikan sebesar Rp 1,83 triliun," kata dia.
Dalam laporan per 30 Juni 2022, jumlah nasabah pembiayaan aktif PNM mencapai 12,37 juta nasabah. Angka ini naik secara signifikan dari sebelumnya sebesar 11,18 juta nasabah per 31 Desember 2022.
Sementara itu, NPL per 30 Juni 2022 mengalami perbaikan dari 0,69 persen per 31 Desember 2021 menjadi hanya 0,66 persen per 30 Juni 2022. Jumlah kantor layanan PNM pun tumbuh dari 3.673 kantor layanan per 31 Desember 2021 menjadi 4.195 kantor layanan per 30 Juni 2022, akibat dorongan ekspansi jangkauan dari PNM.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
BKPM dan PNM Permudah Perizinan untuk UMKM
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berkolaborasi dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dalam rangka sinergi pengembangan dan pelayanan perizinan berusaha bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Sinergi tersebut dituangkan dalam Nota Kesepahaman yang ditandatangani oleh Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Riyatno dengan Direktur Utama PT PNM Arief Mulyadi di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta pagi ini (18/7/2022), dan disaksikan langsung oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.
Menteri Bahlil mengungkapkan apresiasi yang tinggi kepada PT PNM atas kerja sama yang dilakukan. Kolaborasi ini penting dilakukan untuk mendorong agar UMKM “naik kelas” dengan memiliki legalitas usaha, yaitu Nomor Induk Berusaha (NIB).
“UMKM kita masih banyak yang belum formal. Jika masih informal, sekalipun usaha mereka bagus, tidak bisa ditolong dengan akses perbankan. Pelaku UMKM begitu usahanya bagus, perlu memanfaatkan KUR (Kredit Usaha Rakyat). Nah, saya terenyuh karena saya dibesarkan dari UMKM. Bagi pengusaha, uang 5 juta itu hanya seperti tips. Untuk ibu-ibu rumah tangga, ini sudah untuk menyekolahkan anak mereka, agar mereka mampu menciptakan lapangan kerja untuk yang lainnya,” kata Bahlil.
Bahlil meminta kerja sama PT PNM untuk bersama-sama mendorong pelaku UMKM melegalkan usahanya agar dapat memanfaatkan akses perbankan yang telah disiapkan oleh pemerintah, sehingga dapat mengembangkan usahanya lebih luas.
“Ini adalah tanggung jawab kita semua. Percayalah, kita mengurus yang kecil itu menyentuh. Terima kasih Pak Arief,” ujar Bahlil.