Amerika Serikat Menyatakan Darurat Cacar Monyet

Pemerintah Amerika Serikat dinilai lambat merespons perkembangan kasus cacar monyet di negara itu.

oleh Asnida Riani diperbarui 05 Agu 2022, 08:58 WIB
Ilustrasi cacar monyet. (pexels/edward jenner).

Liputan6.com, Jakarta - Amerika Serikat (AS) mengumumkan keadaan darurat kesehatan atas wabah cacar monyet pada Kamis, 4 Agustus 2022, waktu setempat. Pernyataan itu memungkinkan pemerintah federal meningkatkan tanggapan terhadap virus tanpa hambatan peraturan biasa.

"Saya ingin membuat pengumuman hari ini bahwa saya akan mendeklarasikan keadaan darurat kesehatan masyarakat (wabah cacar monyet)," kata Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, Xavier Becerra, melansir New York Post, Jumat (5/8/2022). "Kami siap merespons ke tingkat berikutnya dalam mengatasi virus ini.”

Ia melanjutkan, "Kami mendesak setiap orang Amerika untuk menganggap serius cacar monyet dan bertanggung jawab, serta membantu kami mengatasi virus ini."

Negara itu telah melaporkan lebih dari 6,6 ribu kasus cacar monyet, yang menyebabkan demam, nyeri, dan benjolan atau luka di tubuh. Virus menyebar melalui kontak kulit-ke-kulit yang berlarut-larut, dan demografi utama yang terpengaruh sejauh ini adalah pria gay dan biseksual.

Kepala penasihat medis pemerintah AS, Dr. Anthony Fauci, mengatakan bahwa pemerintah akan bekerja dengan para pemimpin LGBTQ untuk memastikan adanya edukasi tentang wabah cacar monyet dan terlibat dengan masyarakat. "Pelibatan masyarakat selalu terbukti berhasil," kata Fauci.

Pejabat pemerintahan Biden telah berada di bawah pengawasan publik untuk respons lambat terhadap wabah yang berkembang, terutama karena vaksin untuk virus sudah ada.

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Rochelle Walensky, mengatakan, "Yang penting, deklarasi ini juga akan membantu kami memperluas kemampuan kesehatan masyarakat untuk mempercepat berbagi data, sehingga kami dapat memiliki data yang komprehensif dan tepat waktu untuk menginformasikan keputusan kesehatan masyarakat."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Darurat Kesehatan Global

Ilustrasi penyakit cacar monyet atau monkeypox. Credits: pixabay.com by TheDigitalArtist

Sebelumnya, Joe Biden telah menunjuk Robert Fenton dari FEMA sebagai koordinator penanggulangan cacar monyet nasional Gedung Putih pada Selasa, 2 Agustus 2022. Juga, menunjuk Dr. Demetre Daskalaki, direktur pencegahan HIV CDC, sebagai wakilnya.

Pemerintah AS mengatakan telah menyediakan 1,1 juta dosis vaksin, dan 600 ribu telah diberikan. Fase baru perjuangan negara itu melawan virus cacar monyet akan dimulai karena deklarasi keadaan darurat, yang disebut terlambat oleh Lawrence Gostin, pakar hukum kesehatan masyarakat di Universitas Georgetown.

"Ini adalah kasus buku teks darurat kesehatan masyarakat," kata Gostin, menambahkan bahwa perintah itu seharusnya dikeluarkan lebih cepat. "Ini bukan masalah negara merah atau biru. Tidak ada oposisi politik untuk memerangi cacar monyet."

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan global pada 23 Juli 2022 setelah menolak menyatakannya pada akhir Juni. Lebih dari 25.800 kasus cacar monyet telah tercatat di seluruh dunia. AS sendiri tercatat memiliki kapasitas sebanyak 80 ribu tes cacar monyet per minggu.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Bagaimana dengan di Indonesia?

Ilustrasi virus cacar monyet. Credits: pexels.com by Anna Shvets

Di Indonesia, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah mengungkap hasil tes pemeriksaan terhadap seorang pasien suspek cacar monyet. "Kemarin terindikasi satu, tadi hasil PCR-nya negatif (cacar monyet)," kata Ganjar, melansir kanal Regional Liputan6.com.

Kendati demikian, Ganjar mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap cacar monyet dan menerapkan pola hidup sehat dalam mengantisipasi wabah tersebut. Menurutnya, setiap orang yang memiliki gejala mirip cacar monyet harus segera menjalani pemeriksaan sebagai langkah antisipatif.

Ganjar juga menginstruksikan jajarannya berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk Kementerian Kesehatan dalam antisipasi penyebaran penyakit cacar monyet di Jateng. Ia pun meminta pemerintah pusat memperketat akses masuk pendatang ke Indonesia untuk mencegah penyebaran cacar monyet yang sudah muncul di berbagai wilayah, termasuk negara-negara tetangga.

"Kami meminta karena ini pasti ada pengaruh dari luar. Pintu masuk Indonesia masih butuh pengetatan-pengetatan dan checking menggunakan banyak peralatan agar bisa aman," katanya.


Tetap Waspada

Tangkapan mikroskop elektron bagian ultratipis dari virus cacar monyet file 2004. (Gambar: AFP/RKI Institut Robert Koch/Freya Kaulbars)

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa ada satu pasien suspek cacar monyet di Jawa Tengah, lapor kanal Health Liputan6.com. Gejala pada pasien tersebut mirip dengan gejala-gejala pasien monkeypox, yang mana ia kemudian dinyatakan negatif cacar monyet.

Kadinkes Jateng Yunita Dyah Suminar mengatakan, kondisi pasien suspek cacar monyet itu semakin membaik. Pasien tersebut masih berada di ruang isolasi dan mendapatkan pemantauan dari tim medis di sana.

Sejauh ini, Indonesia belum melaporkan adanya kasus cacar monyet. Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, menjelaskan bahwa saat ini Indonesia masuk dalam Klasifikasi 1 cacar monyet bila merujuk pada rekomendasi WHO. Hal tersebut lantaran Indonesia belum melaporkan adanya kasus cacar monyet.

Meski belum ada kasus, Satgas Monkeypox Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengingatkan publik untuk tetap waspada. "Sampai di hari ini belum terdapat kasus konfirmasi infeksi monkeypox. Namun pemerintah, tenaga kesehatan dan masyarakat harus tetap waspada," ujar Ketua Satgas Monkeypox PB IDI, Hanny Nilasari.

Infografis Ancaman Cacar Monyet dan Antisipasi Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya