Dapat Hapus Dosa Setahun Lalu, Ini Niat Puasa Asyura Lengkap dengan Sejarahnya

Bagi umat muslim yang hendak menjalani puasa Asyura tentu wajib mengetahui niat serta sejarah puasa Asyura berikut ini.

oleh Camelia diperbarui 05 Agu 2022, 14:03 WIB
Ilustrasi Berbuka Puasa Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Saat ini kita telah memasuki bulan muharram. Di bulan ini umumnya umat muslim menjalani ibadah sunah puasa yaitu puasa Asyura. Puasa Asyura adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada 10 Muharram. Hari Asyura adalah satu hari yang paling istimewa dan penuh dengan keutamaan di bulan Muharram.

Hari Asyura adalah hari ke sepuluh pada bulan pertama tahun Hijriah, yaitu tanggal 10 Muharam. Di tanggal ini Nabi Adam AS diciptakan, Nabi Ibrahim AS dilahirkan, Nabi Ayyub AS disembuhkan dari penyakitnya, dan masih banyak lagi peristiwa besar lainnya. Bagi umat muslim yang hendak menjalani puasa Asyura tentu wajib mengetahui niat puasa Asyura berikut ini:

Niat Puasa Asyura:

Nawaitu shauma ghadin 'an adaa'i sunnatil aasyuuraa lillaahi ta'aalaa.

Artinya:

"Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.”

Sementara itu ada satu keutamaan puasa Asyura yang nampaknya tak ingin dilewati seluruh umat muslim di muka bumi yaitu dihapuskannya dosa-dosa setahun yang lalu. Penjelasan tentang penghapusan dosa-dosa setahun lalu tersebut diungkapkan dalam hadis berikut:

Abu Qotadah Al Anshoriy berkata, "Nabi shallallahu’alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, "Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang."

Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa Asyura? Beliau menjawab, "Puasa Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim no. 1162).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

 


Sejarah Puasa Asyura

Ilustrasi Membaca Niat Puasa Dzulhijjah Credit: pexels.com/pixabay

Dikutip dari kanal Islami-Liputan6.com, awal mula umat Islam disunahkan melaksanakan puasa tersebut tidak dapat dilepaskan dari sejarah Nabi Muhammad SAW. KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menceritakan sejarah puasa sunah Asyura berawal saat Nabi Muhammad SAW sedang berjalan-jalan dan melihat orang-orang Yahudi melakukan puasa pada tanggal 10 Muharram.

Puasa Asyura menurutmu sejarahnya Nabi diajarkan malaikat Jibril? Bukan! Puasa Asyura ketika Nabi jalan-jalan, orang Yahudi yang merupakan tetangganya itu melakukan puasa pada hari itu,” cerita Gus Baha dikutip dari kanal YouTube Santri Media Online, Rabu (3/8/22).

"Kemudian Nabi bertanya kepada mereka (orang-orang Yahudi), kamu berpuasa, kenapa? mereka menjawab: Ini hari penting, hari ini Nabi Musa AS diselamatkan, hari ini Nabi Musa AS mengalahkan Firaun," sambungnya.

Lantas Gus Baha juga menjelaskan bahwa Rasulullah SAW kemudian mengatakan kepada kaum Yahudi bahwa ia lebih berhak terhadap Nabi Musa daripada kalian Bani Israil. Nabi Muhammad SAW kepada kaum Yahudi mengatakan dirinya yang melanjutkan tugas kenabian dari nabi-nabi terdahulu.

Akhirnya Nabi memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa Asyura,” ujar Gus Baha.

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Keutamaan Bulan Muharram dalam Islam dan Dalilnya

Ilustrasi Tahun Baru Islam. (Muharram vector created by freepik - www.freepik.com)

1. Amalan Baik Dilipatgandakan Pahalanya

Keutamaan bulan Muharram dalam Islam adalah ini hari yang sangat baik untuk melakukan segala bentuk amal kebaikan, karena pahala pasti dilipatgandakan. Nabi Muhammad SAW menyebut bulan Muharram sebagai salah satu bulan Haram di kalender Hijriah, lalu bersabda tentang keutamaan bulan Muharram dalam Islam:

"Maka sesungguhnya darah, harta, dan kehormatan kalian semua haram (mulia) atas kalian seperti mulianya hari ini, di negeri ini, dan di bulan ini. Dan sesungguhnya kalian akan menghadap Tuhanmu sekalian dan Dia akan bertanya kepada kalian tentang amal perbuatkan kalian." (HR. Bukhari dan Muslim).

2. Satu dari Empat Bulan Disucikan

Keutamaan bulan Muharram dalam Islam adalah ini termasuk satu dari empat bulan (Dzulqaadah, Dzulhijah, Muharram, dan Rajab) yang disucikan atau haram. Itu artinya di bulan Muharram adalah dilarang melakukan peperangan, sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW sebelumnya.

Adanya keutamaan bulan Muharram dalam Islam ini dijelaskan dalam Al-Qur’an surat at-Taubah ayat 36:

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus…”

3. Momen untuk Berpuasa Terbaik Setelah Bulan Ramadhan

Keutamaan bulan Muharram dalam Islam adalah ini menjadi momen untuk berpuasa terbaik setelah bulan Ramadhan. Adanya keutamaan bulan Muharram dalam Islam ini dijelaskan dalam hadis berikut:

"Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram, dan sebaik-baik sholat setelah sholat fardhu adalah sholat malam." (HR Muslim)

Dalam sebuah riwayat yang dijelaskan oleh Ali bin Abi Thalib dari Rasulullah SAW, keutamaan bulan Muharram dalam Islam adalah berpuasa maka akan diterima taubatnya.

"Jika engkau ingin berpuasa setelah Ramadan, maka berpuasalah pada bulan Muharram. Sesungguhnya bulan tersebut adalah bulan Allah dan pada bulan itu terdapat satu hari di mana ketika suatu kaum bertaubat, Allah juga menerima taubat kaum yang lain." (HR Tirmidzi)

4. Bulan Suci yang Dosanya Dilipatgandakan

Keutamaan bulan Muharram dalam Islam adalah sangat dilarang melakukan perbuatan buruk atau dosa. Ini karena selain perbuatan baik akan dilipatgandakan pahalanya, juga dosa yang diperbuatan pada bulan ini akan dilipatgandakan dosanya.

Adanya keutamaan bulan Muharram dalam Islam ini dijelaskan dalam Kitab Tafsir Ibnu Katsir berikut ini:

"Allah SWT mengkhususkan empat bulan haram dari 12 bulan yang ada, bahkan menjadikannya mulia dan istimewa, juga melipatgandakan perbuatan dosa disamping melipatgandakan perbuatan baik." (Ibnu Katsir)

5. Ada Hari Asyura yang Penuh Keberkahan

Keutamaan bulan Muharram dalam Islam adalah ada hari Asyura yang penuh dengan keberkahan. Islam menyebut hari Asyura adalah waktu yang paling istimewa karena banyak peristiwa bersejarah terjadi pada hari ini.

Hari Asyura dalam kalender Islam jatuh pada tanggal 10 di bulan Muharram. Pada hari istimewa ini, dianjurkan untuk menunaikan puasa Asyura tepat pada 10 Muharram dan lengkapi pula dengan puasa Tasu’a pada 9 Muharram.

Adanya keutamaan bulan Muharram dalam Islam ini dijelaskan Ibnu Abbas ra. Ia berkata:

"Ketika Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura dan menyuruh para Sahabatnya juga berpuasa, maka mereka berkata: Wahai Rasulullah SAW, hari Asyura itu hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani. Maka Rasulullah SAW bersabda: Kalau demikian, Insya Allah tahun depan kita berpuasa pada hari yang kesembilan." (HR. Muslim dan Abu Dawud).

6. Bulan Kemuliaan bagi Para Nabi

Keutamaan bulan Muharram dalam Islam adalah ini menjadi bulan kemuliaan bagi para nabi. Dalam Kitab Al-Nawadzir oleh Syekh Sihabuddin bin Salamah Al-Qolyubi, ada 10 nama nabi yang diangkat derajatnya pada bulan Muharram yaitu Nabi Adam AS, Nabi Idris AS, Nabi Nuh AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Daud AS, Nabi Sulaiman AS, Nabi Ayub AS, Nabi Yunus AS, Nabi Yakub AS, Nabi Isa AS. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya