Ma’ruf Amin Ingatkan Tantangan Saat Ini Ajaran Ekstrem dan Islamofobia

Ma’ruf Amin menyatakan salah satu tantangan yang dihadapi umat Islam adalah bagaimana memberi pencerahan kepada kelompok yang memahami ajaran Islam secara ekstrem, dan juga kepada orang yang terjangkit Islamofobia.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 06 Agu 2022, 09:48 WIB
Menyambut hari besar umat Islam tersebut, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengharapkan Muslim di Indonesia dapat berhijrah ke arah yang lebih baik lagi, baik sebagai pribadi, kelompok, maupun bangsa. (Foto: BPMI, Setwapres).

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyatakan salah satu tantangan yang dihadapi umat Islam dewasa ini adalah bagaimana memberi pencerahan kepada kelompok yang memahami ajaran Islam secara ekstrem, dan juga kepada orang yang terjangkit Islamofobia (anti Islam).

Oleh sebab itu, Ma’ruf berharap kehadiran Islamic Book bisa meningkatkan literasi masyarakat tentang Islam yang lebih mendalam.

“Kita ingin mendorong melalui Book Fair ini minat baca (masyarakat) makin terangsang dan pengetahuan tentang Islam dari berbagai sudut semakin dikuasai,” ungkap Ma’ruf Amin dalam keterangannya, Sabtu (6/8/2022).

Ma’ruf menyebut kerjasama antara pemerintah, ormas dan masyarakat seperti lewat penyelenggaraan Islamic Book Fair 2022, bisa menjadi salah satu wahana untuk mengembangkan pemahaman Islam yang moderat (wasathi) bersama ormas-ormas islam.

“Pengembangan Islam wasathi itu kita bangun (juga) melalui sinergi antara pemerintah dengan ormas-ormas Islam seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan ormas-ormas lain,” ungkapnya.

Bahkan, kata Ma’ruf, MUI telah menginisiasi adanya pusat dakwah Islam yang menyatu antara ormas-ormas Islam dengan berbagai instansi pemerintah, untuk melakukan gerakan yang lebih masif dalam menyebarkan pemahaman Islam yang moderat.

“Jadi lebih terorganisir, sehingga seluruhnya dalam (gerakan) yang sama, kita sasar semua kalau masih ada kelompok-kelompok yang masif, yaitu dalam rangka juga kita melakukan kontra radikalisme dan terorisme, di samping juga melakukan berbagai upaya rehabilitasi (atau) deradikalisasinya,” ujar Ma’ruf.


Ajaran Islam Secara Ekstrem

Ma’ruf menuturkan, selain tantangan Islamofobia dari kalangan masyarakat di luar Islam, tantangan lain juga muncul dari kalangan umat Islam sendiri yang memahami ajaran Islam secara ekstrem.

“Jadi ada dua sisi sebenarnya, di satu sisi ada (penganut) Islam yang ekstrem, (dan) di sisi lainnya juga ada anti Islam atau Islamofobia,” ujarnya.

Untuk itu, Ma’ruf meyakini bahwa penyebaran buku-buku tentang Islam melalui Islamic Book Fair kali ini akan mampu mengatasi kedua tantangan tersebut.

“(Penganut ajaran) Islam yang ekstrem berlebihan bisa tercerahkan, Islamofobia juga hilang karena memahami Islam yang sebenarnya,” harapnya.

 

Infografis RUU Terorisme (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya