Harga Kripto Hari Ini 6 Agustus 2022: Bitcoin dan Ethereum Kompak di Zona Hijau

Mayoritas harga bitcoin dan kripto teratas lainnya kompak menguat pada Sabtu pagi, 6 Agustus 2022.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 06 Agu 2022, 09:29 WIB
Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Liputan6.com, Jakarta - Harga bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau bergerak di zona hijau pada perdagangan Sabtu pagi, 6 Agustus 2022. Harga bitcoin dan ethereum kompak menguat.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Sabtu (6/8/2022), kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, bitcoin (BTC) menguat 1,89 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, selama sepekan terakhir, harga bitcoin susut 2,10 persen. Saat ini, harga bitcoin di posisi USD 23.254,52 atau sekitar Rp 347,62 juta (asumsi kurs Rp 14.948 per dolar AS).

Demikian juga harga ethereum kini bergerak di zona hijau. Dalam 24 jam terakhir, harga ethereum (ETH)  melambung 6,2 persen. Selama sepekan terakhir, harga ethereum menguat 2,45 persen. Kini, harga ethereum berada di posisi USD 1.736,03 atau sekitar Rp 25,95 juta.

Kemudian harga BNB naik tipis 0,36 persen dalam 24 jam terakhir. Harga BNB melambung 7,12 persen selama sepekan terakhir. Saat ini, harga BNB berada di posisi USD 315,45.

Selanjutnya harga cardano (ADA) juga menguat dalam 24 jam terakhir. Harga ADA naik 1,68 persen. Akan tetapi, selama sepekan terakhir, harga cardano berada di zona merah dan turun tipis 0,93 persen. Kini, harga cardano berada di posisi USD 0,5155.

Demikian juga solana menguat dalam 24 jam terakhir. Harga solana (SOL) bertambah 1,97 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, selama sepekan, harga solana merosot 4,61 persen. Kini, harga solana berada di posisi USD 40,27.

Sementara itu, harga polkadot naik dalam 24 jam terakhir. Harga polkadot melambung 3,79 persen. Dalam sepekan terakhir, harga polkadot melesat 3,98 persen. Saat ini, harga polkadot berada di posisi USD 8,65.

Di sisi lain, harga XRP menguat tipis 0,06 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga XRP naik 1,31 persen. Kini, harga XRP berada di posisi USD 0,3744.

Stablecoin seperti tether (USDT) bergerak di zona merah dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga tether susut 0,02 persen ke posisi USD 1.

Selain itu, harga USD Coin (USDC) berada di zona merah dalam 24 jam terakhir. Sementara itu, selama sepekan, harga USDC naik 0,02 persen ke posisi USD 0,9999.

Sementara itu, harga binance USD (BUSD) bergerak di zona merah. Harga BUSD turun terbatas 0,05 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga BUSD melemah 0,04 persen. Saat ini harga BUSD di posisi USD 0,9995.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Harga Kripto Solana Sempat Terkoreksi Akibat Peretasan

Ilustrasi bitcoin dan ethereum (Foto: Unsplash/Thought Catalog)

Sebelumnya, baru-baru ini, proyek kontrak pintar Solana mengalami masalah setelah ditemukan hampir 8.000 dompet berbasis Solana telah disusupi oleh peretas. 

Solana meminta pemilik dompet yang menjadi korban untuk menyelesaikan survei dan tim menekankan sedang menyelidiki akar masalahnya. 

Akibat dari peretasan ini, harga token Solana (SOL) harus terkoreksi pada perdagangan Kamis (4/8/2022). Berdasarkan data dari CoinDesk, token Solana (SOL) turun lebih dari 4,2 persen selama 24 jam terakhir. Kini SOL diperdagangkan di sekitar USD 39 atau sekitar Rp 581.686. Secara tahunan SOL telah turun 76 persen tahun ini. 

Sedangkan data analisis teknikal menunjukkan Solana tidak menembus di bawah rata-rata pergerakan sederhana (SMA) 50 hari menunjukkan beberapa pemegang Solana besar mungkin masih bertahan. 

Namun, berdasarkan analisa dari Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, Solana dengan cepat didorong kembali setelah harganya mencoba bergerak di atas resistance kunci di USD 44. Harga sekarang jatuh menuju support kunci di USD 35.

"Dari sisi analisis teknikalnya, bear flag pattern sudah terbentuk pola yang menunjukan adanya tren turun pada harga. Ketika harga berada dalam tren turun, ada lebih banyak tekanan jual yang menggerakkan harga ke bawah daripada ke atas," kata Afid kepada Liputan6.com, Kamis (4/8/2022).

Namun, Afid menuturkan, investor perlu wait and see untuk melihat pergerakan SOL lebih lama lagi, karena hingga saat ini geraknya masih naik-turun, meski bear flag pattern sudah sedikit terbentuk.

 

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Kata CEO Solana Labs

Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Pengembang dan korban Solana menemukan eksploitasi pada Selasa malam waktu setempat dan metode serangan peretas saat ini tidak diketahui. Perusahaan keamanan blockchain Peckshield mencatat kemungkinan eksploitasi berasal dari serangan rantai pasokan.

Pendiri dan CEO Solana Labs, Anatoly Yakovenko juga menyatakan eksploitasi kemungkinan berasal dari serangan rantai pasokan.

Semua cerita korban yang dikonfirmasi sejauh ini memiliki kunci yang diimpor atau dibuat di ponsel. Sebagian besar laporan adalah dompet Slope, tetapi beberapa pengguna dompet Phantom juga.

Saat ini, jumlah dana yang dicuri dari peretasan juga tidak diketahui, karena perusahaan keamanan Anchain memperkirakan peretasan itu berhasil mencuri USD 5 juta (Rp 74,4 miliar) dan perkiraan Peckshield sekitar USD 8 juta. 


Intip Cara agar Masyarakat Hati-Hati Investasi Kripto

Bitcoin - Image by mohamed Hassan from Pixabay

Sebagai salah satu aset investasi yang mulai populer di Indonesia, sering kali banyak masyarakat yang ikut-ikutan untuk mulai investasi kripto tanpa memiliki pengetahuan yang cukup. 

Hal semacam ini tentunya bisa berdampak buruk bagi investor karena kripto merupakan salah satu aset investasi dengan risiko yang tinggi. 

Terkait dengan hal tersebut, peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) sekaligus pengamat kripto, Nailul Huda membagikan beberapa cara agar masyarakat cermat dan hati-hati dalam berinvestasi kripto.

Menurut Nailul, pertama masyarakat harus melihat dan memahami aset kripto adalah investasi alternatif yang memiliki risiko tinggi. 

"Jadi yang perlu dipahami pertama adalah risikonya yang tinggi baru melihat keuntungannya. Karena kripto ini high risk high return, Maka dari itu jangan hanya dilihat dari high returnnya saja,” ujar Nailul kepada Liputan6.com, Kamis (4/8/2022). 

Kemudian cara kedua masyarakat perlu mengetahui mana aset dan pedagang kripto yang sudah terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). 

"Masyarakat harus bisa lakukan crosscheck ke situs Bappebti perusahaan kripto dan aset mana yang sudah terdaftar. Hal ini untuk memberi jaminan aset yang kita punya dilindungi negara, dalam artian perlindungan ini ada di bawah Bappebti. Jadi masyarakat bisa meminimalisir penipuan," ujar Nailul.


Risiko Kripto Tinggi

Ilustrasi bitcoin (Foto: Visual Stories/Unsplash)

Selanjutnya yang ketiga, Nailul menuturkan karena risiko dari kripto yang tinggi, harga coin tidak selalu menguntungkan dan tidak ada jaminan harganya bisa terus naik. 

“Jadi ketika masyarakat berinvestasi kripto perlu dipahami tidak ada jaminan harga akan naik atau untung terus. Contohnya koin Luna tidak ada yang bisa menjamin harganya bisa naik. Oleh sebab itu, masyarakat perlu hati-hati jika ada tawaran aset kripto yang menjanjikan keuntungan,” tutur Nailul. 

Adapun saat ini Indonesia sedang dalam tahap pembuatan bursa kripto Indonesia. Nailul mengharapkan bursa ini bisa menjadi perlindungan untuk investor kripto di Indonesia. 

“Kalau bursa kripto sudah selesai nanti transaksinya akan di bursa. Kemungkinan, bursa juga akan mengawasi jika ada kripto yang naik atau turun terlalu tinggi, maka akan dirijek seperti saham,” pungkas Nailul. 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya