Liputan6.com, Yogyakarta - Berbicara tentang produk perawatan kulit (skincare), tentu nama retinol dan retinoid sudah tidak asing lagi. Banyak produk skincare yang menjadikan retinol sebagai 'aktor utama' dalam formulanya.
Dua bahan aktif yang dinilai dapat menyamarkam tekstur wajah dan mengurangi tanda penuaan ini, belakangan cukup populer di kalangan beauty enthusiast. Meski memiliki fungsi yang sama, beda retinol dan retinoid itu relatif signifikan.
Retinoid adalah kelompok turunan vitamin A yang menjadi bahan favorit dalam perawatan kulit untuk mencegah penuaan. Bahan kimia ini mampu meningkatkan pergantian sel dan membuat garis-garis halus tersamarkan, meratakan warna kulit dan bintik penuaan, serta meningkatkan elastisitas kulit.
Baca Juga
Advertisement
Sedangkan, retinol adalah jenis retinoid tertentu. Produk-produk yang termasuk dalam pasar over the counter (OTC) biasanya mengandung retinol yang merupakan bentuk yang lebih lemah, sementara retinoid merujuk pada obat-obatan yang sifatnya lebih kuat.
Pada dasarnya, istilah umum dasar untuk retinol adalah yang dijual bebas sedangkan retinoid dijual dengan resep. Retinol memiliki nama lain pada kemasan skincare, seperti retinyl palmitate, retinyl linoleate, retinaldehyde, propionic acid, atau retinyl acetate.
Semakin banyak mengalami konversi, maka produk tersebut akan semakin lemah. Karena termasuk dalam turunan retinoid paling mild, ketika kamu menggunakan produk dengan kandungan retinol akan memberikan hasil yang lebih lambat dari produk dengan kandungan retinoid.
Meski demikian, keduanya sama-sama menimbilkan efek iritasi pada kulit. Namun, retinoid yang lebih kuat akan memberikan efek iritasi yang lebih besar.
Efek iritasi, seperti kemerahan dan mengelupas, juga akan dialami pada pengguna retinol. Jadi, selalu tanyakan dahulu pada dokter ahli kecantikan kulit sebelum kamu menggunakan produk retinol maupun retinoid.
(Resla Aknaita Chak)