Orangtua Wajib Tahu 2 Manfaat Imunisasi untuk Anak

Imunisasi mengurangi peluang untuk jadi sakit dan atau mempengaruhi berat ringannya suatu penyakit jika terpapar.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Agu 2022, 08:00 WIB
Petugas menimbang bayi saat Bulan Imunisasi Anak Nasional di RPTRA Pola Idaman, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Senin (1/8/2022). Sebanyak 76 anak mengikuti bulan imunisasi anak nasional pemberian imunisasi tambahan Campak-Rubela dan pemberian imunisasi pada anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Imunisasi bukan membuat seseorang jadi kebal terhadap penyakit. Namun, mengurangi peluang untuk jadi sakit dan atau mempengaruhi berat ringannya suatu penyakit jika terpapar. Itulah pentingnya anak perlu mendapatkan imunisasi. 

“Dengan imunisasi memberikan dua kemungkinan, pertama bisa tidak terpapar penyakit, dan yang kedua jikapun terpapar itu hanya ringan,” kata dokter spesialis anak RS Sari Asih Ciledug, Kota Tangerang, Arifin Kurniawan mengutip Antara.

Imunisasi berfungsi memberikan kekebalan tubuh secara buatan agar anak terhindar dari penyakit di kemudian hari serta meningkatkan atau menimbulkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit yang spesifik.

Vaksin imunisasi terdiri dari dua program yaitu program yang diinisiasi oleh pemerintah dan mandiri. Namun banyak masyarakat mengira jika imunisasi oleh pemerintah adalah program wajib sehingga imunisasi lanjutan tidaklah wajib.

Dijelaskannya, perjalanan imunisasi terhadap seseorang cukup panjang. Meskipun terlambat, imunisasi masih bisa dilakukan dimana batas usia imunisasi lengkap.

 

 


Vaksin Rotavirus Harus Diberikan Sebelum Anak 6 Bulan

Ilustrasi balita yang diimunisasi. (Sumber foto: Pexels.com)

Namun, ada satu vaksin yang tidak bisa diberikan jika sudah terlambat yakni rotavirus. Ini adalah vaksin yang diberikan sebelum anak berusia enam bulan untuk mencegah muntaber.

Beberapa penyakit yang dapat diminimalisasi dampaknya melalui imunisasi ialah hepatitis B, TBC (tuberkulosis), Polio, Difteri/tetanus/batuk rejan, campak dan rubella.

Sedangkan untuk imunisasi lanjutan atau tambahan bisa mencegah beberapa penyakit berbahaya seperti ; Pneumonia dan meningitis, diare karena rotavirus, influenza, gondongan (mumps), Hepatitis A, kanker serviks, cacar air, ensefalitis hingga demam berdarah.

"Jika orangtua merasa terlambat melakukan imunisasi terhadap anak, maka perlu didiskusikan terlebih dahulu kepada dokter di fasilitas kesehatan terdekat," katanya.


BIAN Bulan Imunisasi Anak Nasional

Seorang anak usai imunisasi di RPTRA Pola Idaman, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Senin (1/8/2022). Sebanyak 76 anak mengikuti bulan imunisasi anak nasional pemberian imunisasi tambahan Campak-Rubela dan pemberian imunisasi pada anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) saat ini tengah gencar melangsungkan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). BIAN telah dimulai sejak Senin, 1 Agustus 2022.

BIAN berlangsung diseluruh Posyandu di Kota Tangerang melalui 38 Puskesmas, dengan target sasaran balita 9 bulan hingga 59 bulan untuk imunisasi tambahan campak rubella. Serta imunisasi kejar untuk melengkapi imunisasi yg belum lengkap untuk anak usia 12 hingga sampai 59 bulan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dini Anggareni mengatakan anak mesti dalam kondisi sehat saat diimunisasi.

"Sebaiknya kondisi si anak harus dalam kondisi yang sehat. Disitulah peran penting tenaga medis saat pelaksanaan imunisasi, dengan mewawancara orangtua mengenai kondisi si anak, apakah sedang sakit atau tidak," kata Dini mengutip laman Kota Tangerang.

 

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya