Kuliah Singkat tentang Manta Ray di Pusat Konservasi Pertama Milik Resor di Maladewa

Pusat konservasi pertama di Maladewa itu menjadi salah satu keunikan yang dimiliki Kuramathi Maldives Resort.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 06 Agu 2022, 22:03 WIB
Kerangka paus sperma yang dipajang di Eco-Center Kuramathi Maldives Resort di Maladewa. (dok. Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Bagi pengelola resor di Maladewa, alam adalah sahabat. Tanpa dukungan alam, usaha mereka tak akan berjalan lancar. Itu pesan yang ingin disampaikan Kuramathi Maldives Resort lewat pendirian Eco Center pada 1999 lalu.

Saya berkesempatan mengunjungi pusat konservasi yang diklaim sebagai yang pertama dikelola sebuah resor di Maladewa, pada akhir Juni 2022, atas undangan Maldives Marketing and Public Relations Corporation. Di tempat itu terdapat aula yang berkonsep terbuka, laboratorium mini, dan ruang pamer yang memajang salah satunya kerangka paus sperma sepanjang dua meter.

Menurut Sara Scroglieri, ahli biologi kelautan Eco Center, pusat konservasi itu multifungsi sebagai tempat penelitian sekaligus sarana edukasi tentang pentingnya menjaga lautan bagi manusia. Target utamanya adalah para turis yang datang dari berbagai negara. Secara rutin, tiga kali seminggu, mereka membuka kelas yang bisa diikuti oleh semua orang.

Topiknya beragam, mengingat makhluk laut sangatlah beragam. Salah satunya adalah mengulas soal manta. Makhluk itu merupakan ikon penting Maladewa. Dikutip dari akun Facebook Kuramathi Eco Center, Sabtu (6/8/2022), wisata manta ray adalah bisnis global bernilai 140 juta dolar AS per tahun. Biaya itu dihabiskan turis hanya untuk melihat manta di alam liar.

Dampak ekonominya juga dirasakan Maladewa. Diperkirakan negara kepulauan itu memperoleh pendapatan sebesar 8,1 juta dolar per tahun hanya dari wisata manta ray. Populasi manta ray di Maladewa disebut yang terbesar dan salah satu yang dipelajari secara intensif di dunia.

"Dengan lebih dari 5000 manta karang yang teridentifikasi dalam 15 tahun dan pencapaian luar biasa seperti penunjukan dua KKP, Cagar Biosfer Dunia UNESCO, dan penambahan semua spesies pari ke Daftar Spesies yang Dilindungi Nasional Maladewa," demikian penjelasan Eco Center.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Persebaran Plankton

Sara Scroglieri, ahli biologi kelautan Eco Center di Kuramathi Maldives Resort. (dok. Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Terkait pusat konservasi di Kuramathi, Sara menjelaskan pihaknya juga berperan dalam mengumpulkan data persebaran planton di perairan. Sampel yang diambil dari lapangan kemudian diteliti lebih lanjut di laboratorium mereka. 

"Kami menelitinya di bawah mikroskop untuk mengetahui plankton apa yang kami temukan dan seberapa banyak jumlahnya," ujar Sara.

Persebaran plankton bisa mengindikasikan kondisi lingkungan habitat manta. Semakin banyak, koloni manta biasanya akan berada di lokasi itu. Itu bisa menjadi petunjuk bagi pengelola tur manta ke mana mereka harus menuju. Di sisi lain, data tersebut juga diperlukan negara itu untuk menjaga ekosistem manta.

"Kami juga membagikannya (data) kepada Pusat Riset Nasional serta kepada Maldivian Manta Ray Project, organisasi yang bergerak untuk menggalang donasi bagi kelanjutan hidup manta," ujarnya.

Atas kontribusi itu, Kuramathi Maldives berhasil mendapat sertifikat sebagai Operator Wisata Manta Bertanggung Jawab. Pencapaian itu juga berkat dukungan Maldivian Manta Ray Project yang mengembangkan Kode Etik Praktik Terbaik untuk Wisata Pari Manta yang kini tersedia untuk semua orang melalui inisiatif Cara Berenang bersama Pari Manta.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Cara Berenang Bersama Manta

Spot Diving Terbaik untuk Melihat Pari Manta di Indonesia (Sumber: Pixabay)

Dikutip dari laman swimwithmantas.org, wisata manta haruslah berkelanjutan. Manta disebut sangat sensitif terhadap gangguan, dan bila dijalankan serampangan, wisata manta hanya akan membahayakan makhluk laut itu daripada memberikan kebaikan. 

Terdapat sejumlah kejadian interaksi manusia yang tidak terkendali berdampak negatif pada populasi manta lokal, menjauhkan mereka dari area penting tempat mereka membersihkan, memberi makan, atau berkembang biak. Sementara banyak operator selam di seluruh dunia telah mengembangkan pedoman untuk pertemuan manta, tidak ada yang divalidasi oleh studi ilmiah.

Karena itu, The Manta Trust berusaha mengatasinya dengan menyediakan 10 langkah yang harus diikuti agar bisa berenang aman dengan pari manta, yakni:

1.Masuk ke air dengan tenang dan tenang, tidak lebih dekat dari 10 meter / 33 kaki dari pari manta.

2.Jauhkan fin Anda di bawah permukaan air saat berenang. Percikan dan kebisingan dapat menakuti manta, jadi Anda harus mendekati manta setenang mungkin.

3. Jangan mendekat lebih dekat dari 3 meter/10 kaki. Tetap diam dan biarkan manta datang kepada Anda.

4. Anda harus mendekati manta dari samping, memberi mereka jalan yang jelas di depan.

 


Langkah Berikutnya

Spot Diving Terbaik untuk Melihat Pari Manta di Indonesia (Sumber: Pixabay)

5. Saat manta berenang melewati Anda, jangan mengejarnya. Anda tidak akan pernah bisa mengejar manta, dan kemungkinan besar justru akan menakuti mereka dalam prosesnya.

6. Jangan menyentuh pari manta. Anda akan merusak pertemuan dan mungkin didenda tergantung pada hukum setempat.

7. Hanya untuk penyelam scuba. Kemungkinan jika menyelam dengan manta, Anda akan bertemu dengan mereka di stasiun pembersihan. Ini adalah situs penting bagi pari manta. Selama pertemuan, tetap di sisi stasiun pembersihan. Jangan berenang ke area pembersihan utama.

8. Hanya untuk penyelam scuba. Tetap rendah dan melayang di dekat dasar laut, tetapi berhati-hatilah agar tidak merusak terumbu di bawah Anda. Tergantung pada lokasi penyelaman, Anda mungkin perlu tinggal di area yang diperuntukkan bagi penyelam.

9. Hanya untuk penyelam scuba. Saat manta berenang ke arah Anda, jangan menghalangi jalannya saat mereka berenang di atas kepala. Tetap rendah dan tetap di tempat Anda berada.

10. Selain langkah-langkah di atas, pastikan untuk mengikuti aturan, undang-undang, dan peraturan tambahan yang mungkin khusus untuk situs manta yang Anda kunjungi.

 

Infografis Destinasi Wisata Berkelanjutan di Indonesia dan Dunia (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya