Liputan6.com, Jakarta Kejuaraan Nasional Wushu Piala Presiden 2022 siap digelar di Jawa Timur. Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI), Airlangga Hartarto telah menyerahkan Piala Presiden kepada Ketua Pengprov (Pengurus Provinsi) WI Jawa Timur (Jatim), Soedomo Mergonoto di kediamannya Komplek Widya Chandra Jakarta, Sabtu (6/8/2022).
Piala Presiden diserahkan ke Pengprov Jatim karena mereka yang akan melaksanakan Kejurnas Wushu Wushu Piala Presiden 2022. Rencananya kejurnas wushu Piala Presiden akan digelar di Graha Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Surabaya, Jawa Timur, 16-22 September 2022.
Advertisement
Sebelumnya, Jatim mendapatkan Piala Presiden di Kejurnas 2018 Yogyakarta dan Kejurnas 2019 di Bangka Belitung. ’’Kami percayakan penyelenggaraan kejuaraan ini kepada Jawa Timur. Dan kalau sekali lagi Jatim meraih Piala Presiden, maka ini menjadi piala tetap yang dimiliki Jatim,’’ kata Airlangga Hartarto yang saat penyerahan itu didampingi Sekjen PB WI, Ngatino.
Mendapat tugas melaksanakan kejurnas, Soedomo menyatakan kesiapannya. Bahkan, pria yang juga pemilik Kapal Api itu yakin dengan kemampuan atlet-atlet wushu Indonesia untuk bersaing di kancah internasional. ’’Saya yakin, wushu bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah global,’’ ucap Soedomo.
Dalam menggelar kejurnas ini, Pengprov WI Jatim menggandeng Harian Disway. ’’Ini gara-gara Pak Domo,’’ kata founder Harian Disway, Dahlan yang ikut dalam pertemuan dengan Airlangga Hartarto.
Jumlah Peserta
Dalam audiensi itu, Dahlan bercerita bahwa Harian Disway pernah menyelenggarakan Disway Open Wushu Championship pada 25-27 Maret 2022. Kejuaraan terbuka itu diikuti 347 atlet dari 13 kontingen yang berasal dari 11 kota pada 3 provinsi. ’’Pesertanya buanyak. Mereka antusias semua,’’ katanya.
Dengan pengalaman kejuaraan tersebut, Harian Disway pun oke ketika diajak Pengprov Jatim untuk menggelar kejuaraan yang lebih besar. Berdasar kalkulasi panitia, tak kurang dari 700 atlet akan berlaga pada kejuaraan ini.
Sebab, selain Kejurnas Nasional Wushu Piala Presiden, ada juga kejuaraan terbuka nasional yang memperebutkan dua piala. Yakni, Piala Airlangga Hartarto untuk kategori tradisional (kungfu) dan Piala Menpora untuk kategori Taolu.
Advertisement
Maskot
Wujud Piala Presiden yang diterima Soedomo terlihat begitu gagah. Bahannya kuningan. Ia melambangkan burung Garuda yang sedang membentangkan sayapnya. Menaungi empat atlet wushu. Baik atlet tangan kosong, senjata, plus Sanda (kategori pertarungan).
Maskot Kejurnas Wushu Piala Presiden 2022 juga turut diluncurkan pada acara audiensi tersebut. Maskot diberi nama Xiao Hao. Bisa diterjemahkan sebagai Mutiara Kecil. Juga bisa berarti Little Hero. Pahlawan Kecil. ’’Atlet wushu kita adalah mutiara-mutiara kecil. Yang berani,’’ ucap Dahlan.
Xiao Hao dirancang oleh Nathania Christiyanto, kepala desainer Harian Disway. Nia, sapaannya, meracik berbagai macam unsur dalam maskot itu. Xiao Hao digambarkan sebagai seorang anak imut yang memakai baju tanding wushu. Lambang atlet wushu.
Promo
Baju itu berwarna putih. Seperti mutiara. Ada ornamen biru yang menyerupai lidah api. Itulah simbolisasi blue fire, api biru yang ada di Gunung Ijen, Bondowoso. Itulah api yang ketika dilihat seolah tetap memancarkan rasa adem.
Unsur lain adalah ayam berkisar yang memang menjadi satwa maskot Jawa Timur. Tidak seperti maskot-maskot lain, Xiao Hao bukan seekor ayam. Bukan pula ayam berwujud manusia. Ia adalah anak yang sedang memakai topi berbentuk ayam berkisar.
Meski menggambarkan atlet bela diri, Xiao Hao tidak tampil sebagai sosok yang gahar dan sangar. Ia tetap sangat imut. ’’Menyenangkan,’’ kata Dahlan.
Ide dasarnya, suasana kompetisi dalam pertandingan wushu tetap harus fun. Menggembirakan. Sebab, pada dasarnya para atlet itu bertanding untuk satu tujuan bersama: meraih prestasi.
Airlangga pun mengapresiasi maskot tersebut. ’’Bisa jadi merchandise,’’ kata lelaki yang juga Ketua Umum Partai Golkar tersebut.
Advertisement