Harga Kripto Hari Ini 7 Agustus 2022: Bitcoin dan Ethereum Lesu

Mayoritas kripto teratas berada di zona merah pada Minggu, 7 Agustus 2022.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 07 Agu 2022, 10:46 WIB
Bitcoin - Image by Allan Lau from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Harga bitcoin dan kripto jajaran teratas lainnya kini berada di zona merah pada perdagangan Minggu (7/8/2022) setelah dua hari menguat. Mayoritas kripto jajaran atas bergerak melemah.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Minggu (7/8/2022), kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, bitcoin (BTC) turun 0,97 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga bitcoin merosot 3,23 persen. Saat ini, harga bitcoin berada di posisi USD 23.021,80 atau sekitar Rp 342,83 juta (asumsi kurs Rp 14.892 per dolar Amerika Serikat).

Harga ethereum (ETH) juga ikut melemah selama 24 jam terakhir. Bahkan koreksi harga ethereum mencapai 2,89 persen. Selama sepekan, harga ethereum susut 0,39 persen. Kini, harga ethereum berada di posisi USD 1.686,52 atau sekitar Rp 25,10 juta.

Selanjutnya harga binance coin (BNB) tergelincir 1,85 persen dalam 24 jam terakhir. Akan tetapi, dalam sepekan terakhir, harga BNB menanjak 6,27 persen. Saat ini, harga BNB berada di posisi USD 310,88.

Selain itu, harga XRP juga bergerak di zona merah. Harga XRP melemah 0,93 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harga XRP terpangkas 4,63 persen. Kini, harga XRP berada di posisi USD 0,3718.

Harga cardano (ADA) juga lesu dalam 24 jam terakhir. Harga ADA turun 0,92 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam 24 jam terakhir, harga ADA susut 3,46 persen. Saat ini, harga ADA berada di posisi USD 0,5122.

Demikian juga solana yang berada di zona merah. Harga solana (SOL) merosot 1,48 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga solana anjlok 8,09 persen. Kini, harga solana di posisi USD 39,81.

Sementara itu, harga polkadot susut 1,29 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, harga polkadot bertambah 4,11 persen. Saat ini, harga polkadot berada di posisi USD 8,56.

Stablecoin seperti tether (USDT) berada di zona merah dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga USDT turun tipis 0,02 persen. Kini berada di posisi USD 1,00.

Sedangkan harga USD Coin (USDC) justru menguat. Dalam 24 jam terakhir, harga USDC bertambah 0,02 persen. Dalam sepekan, harga USDC naik 0,01 persen. Kini harga USDC berada di posisi USD 1,00.

Harga Binance USD (BUSD) menguat 0,04 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga BUSD melemah 0,07 persen. Kini harga BUSD berada di posisi USD 1,00.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Awali Agustus 2022 Pasar Kripto Kembali Koreksi, Bagaimana Prospek ke Depan?

Ilustrasi bitcoin (Foto: Visual Stories/Unsplash)

Sebelumnya, pergerakan pasar kripto pada Senin (1/8/2022) terlihat sedikit koreksi, setelah reli singkat yang cukup baik pada pekan lalu. Meskipun begitu, Bitcoin (BTC) berhasil menyelesaikan penutupan minggu ini 5 persen lebih tinggi, naik dua pekan berturut-turut. 

Reli ini terjadi pada saat The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga acuan dan setelah Departemen Perdagangan AS melaporkan Ekonomi AS menurun untuk kuartal kedua berturut-turut, yang berarti negara tersebut secara teknikal berada dalam masa resesi.

Dalam situasi ini, Trader Tokocrypto, Afid Sugiono mengatakan, investor masih gencar melakukan aksi akumulasi dan bahkan sukses mengantar nilai kapitalisasi pasar kripto kembali tembus USD 1 triliun. 

"Hal baiknya, saat ini dan beberapa pekan ke depan, sentimen makroekonomi yang tengah mereda bisa jadi faktor investor untuk meningkatkan aktivitasnya di pasar kripto,” ujar Afid kepada Liputan6.com, Senin, 1 Agustus 2022.

Namun, menurut Afid harga Bitcoin (BTC) dan kripto secara keseluruhan masih dalam kondisi bearsih. Kenaikan ini terlihat meragukan karena penguatan tersebut tak diiringi kenaikan volume perdagangan yang besar, karena likuiditas yang tipis. 

“Saat ini, investor sedang mencoba mencari tahu apakah titik terbawah Bitcoin sudah tercapai, walaupun secara teknis level relative strength index (RSI) hampir menunjukan posisi overbought di mana terjadi suatu pergerakan downtrend. Oleh karena itu, terjadi koreksi harga seperti yang terjadi pada Senin pagi ini," tutur Afid.

Adapun, Fear & Greed Indeks yang mengukur sentimen terhadap harga Bitcoin pun pagi ini naik mencapai 33/100 bandingkan Minggu, 31 Juli 2022 di 39/100, walaupun masih di level fear.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Agustus Bakal Jadi Bulan Baik

Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Afid menuturkan, Agustus akan menjadi bulan yang 'baik' bagi kripto dan saham. Reli naik kemungkinan akan terus berlanjut ke depan, tetapi dengan koreksi harga sementara di beberapa titik. 

"Agustus ditetapkan menjadi bulan yang tenang bagi sentimen makroekonomi, dengan The Fed tidak akan mengubah kebijakan suku bungannya pada bulan ini sampai September," tutur Afid.

Namun, risiko kenaikan inflasi kemungkinan tetap ada, dengan adanya pengumuman Indeks Harga Konsumen (CPI) AS berikutnya dirilis 10 Agustus nanti. Minggu ini, Uni Eropa juga akan melaporkan perkiraan inflasi bulanan tertinggi untuk wilayahnya diprediksi sekitar 8,9 persen.

Menilik dari sisi analisis teknikal secara harian, Afid memaparkan, BTC berhasil breakout dari level krusialnya di USD 22.582 (Rp 335,9  juta). Harga BTC berpotensi menguat sampai ke level USD 24.705 hingga UD$ 25.960. Sementara, support terdekat BTC berada di level USD 22.530.

"Saat ini bisa dibilang jadi kesempatan baik untuk mengambil keuntungan (profit taking) atau trading dengan cepat. Soalnya, jika BTC berada di bawah level USD 21.320, maka kemungkinan akan terjerumus untuk masuk kembali ke fase bearish,” tambah Afid.

Terakhir, Afid mengingatkan saat ini kondisi ekonomi tidak menampakkan sinyal perbaikan dan masih ada ancaman resesi panjang di depan, sehingga tak ada bukti konkret kripto akan terus tumbuh secara berkelanjutan dalam jangka pendek.


Analis Prediksi Harga BNB Coin Bakal Sentuh Rp 11,6 Juta pada 2025

Bitcoin - Image by Benjamin Nelan from Pixabay

Portal perbandingan harga Finder kembali memperbarui prediksi harga untuk Binance coin (BNB) pada Senin, 25 Juli 2022. Perusahaan menjelaskan awal bulan ini, mereka mensurvei panel dari 54 spesialis industri untuk memberikan prediksi mereka tentang harga koin binance antara sekarang hingga 2030.

“Panel kami menganggap koin Binance (BNB) akan bernilai USD 274 (Rp 4 juta) pada akhir 2022 sebelum naik menjadi USD 781 (Rp 11,6 juta) pada 2025,” isi laporan tersebut, dikutip dari Bitcoin.com, Senin (1/8/2022). 

Para panel juga mengharapkan harga koin binance untuk terus tumbuh, melonjak ke USD 1.814 pada akhir 2030. Pada saat penulisan, BNB diperdagangkan di kisaran USD 276,69, naik 3,4 persen dalam 7 hari terakhir dan 14,5 persen dalam 30 hari terakhir, berdasarkan data dari pasar Bitcoin.com. 

 

 


Selanjutnya

Ilustrasi bitcoin (Foto: Kanchanara/Unsplash)

Koin Binance adalah cryptocurrency terbesar kelima di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar.  Direktur pelaksana Digital Capital Management, Ben Ritchie, salah satu pakar di panel, berpendapat positif di BNB, mengharapkan nilai koin mencapai USD 300 pada akhir tahun.

“Harga BNB juga mengikuti permintaan dan penawaran. BNB memperkenalkan mekanisme burn di setiap biaya transaksi dan melakukan burn triwulanan, menjadikannya aset deflasi," ujar Ritchie. 

Ritchie juga menuturkan, BNB Chain berencana untuk mendukung rantai layer 2 dalam jaringan, yang dapat membantu di masa depan karena mereka mungkin mengalami masalah biaya gas yang sama dengan Ethereum. Karena ekosistem rantai BNB terus tumbuh, harganya dapat mencapai USD 3.000 pada 2030.

Apakah Sudah Waktunya Membeli, Menjual, atau Menahan BNB Sekarang?

Menjawab pertanyaan tersebut, panel melihat masa depan yang cukup cerah untuk BNB, tetapi hanya 20 persen yang mengatakan sudah waktunya untuk membeli. Mayoritas (50 persen) dari panel mengatakan itu layak untuk mempertahankan BNB, sedangkan saran penjualan 30 persen. 

Pakar Finder juga baru-baru ini membuat prediksi tentang beberapa cryptocurrency lainnya, termasuk bitcoin (BTC), ether (ETH), cardano (ADA), dan solana (SOL). 

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya