Liputan6.com, Jakarta - Instagram telah menjawab mengenai perubahan desain yang kontroversial dan Instagram mirip TikTok. Namun CEO Meta Mark Zuckerberg menyebut, Instagram tidak akan berhenti untuk berfokus pada konten layar penuh.
Dijelaskan oleh Instagram Head, Adam Mosseri, melalui video Ask Me Anything yang dia unggah di Instagram Reels, Instagram akan mulai menguji foto format ultra-high 9:16 dalam satu atau dua minggu mendatang.
Advertisement
"Anda telah memiliki video dengan format layar penuh, namun Anda belum bisa memiliki foto layar penuh Instagram. Jadi, kami pikir mungkin kami harus memastikan bahwa Instagram memperlakukan keduanya (foto dan video) secara setara," kata Mosseri, dikutip Tekno Liputan6.com dari The Verge, Minggu (7/8/2022).
Saat ini, Instagram memiliki format tampilan foto vertikal 4:5 saat mengunggah foto. Dengan memperkenalkan dukungan foto 9:16 yang lebih ramping dan tinggi akan membantu Instagram membuat foto memenuhi seluruh layar ketika menggulir feed aplikasi Instagram.
Sebelumnya, tampilan desain Instagram yang baru dikritik oleh beberapa fotografer karena memaksa semua foto ditampilkan dalam bingkai yang tanggung, yakni format 9:16.
Selain itu, feed baru juga menambahkan gradien overlay ke bagian bawah unggahan, sehingga teks diklaim akan mudah dibaca. Namun hal tersebut berbenturan dengan karya asli fotografer.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informsasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tampilan Layar Penuh Kurang Ideal untuk Tampilkan Foto?
Selama pengujian tampilan baru Instagram yang banyak diprotes pengguna, Mosseri beberapa kali mengakui, pengalaman layar penuh kurang ideal untuk menampilkan foto. Namun kini, Instagram tampaknya masih berniat untuk menampilkan format foto layar penuh.
Berdasarkan data perusahaan, desain Instagram yang dirombak begitu tidak disukai oleh beberapa orang, sehingga sebagian pengguna mulai jarang memakai aplikasi ini.
"Saya pikir kita perlu mengambil langkah besar ke belakang, berkumpul kembali dan mencari tahu bagaimana cara kita bergerak maju," kata Mosseri dalam sebuah wawancara.
Instagram juga mengatakan akan mengurangi jumlah rekomendasi yang ditampilkan ke pengguna, sehingga pengguna bisa memilih untuk melihat mana konten yang ingin mereka nikmati, alih-alih hanya berdasarkan rekomendasi mesin.
Diprotes
Instagram belum lama ini dapat kritik pedas dari pengguna, termasuk pemilik akun IG dengan follower terbanyak kedua di dunia, Kylie Jenner.
Para pengguna ini kesal karena tampilan Instagram makin lama makin mirip TikTok, kebanyakan menampilkan video Reels. Pengguna juga merasa kalau Instagram lebih sering memberikan rekomendasi Reels dari akun random yang tidak diikuti.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Zuckerberg Mau Bikin Instagram Makin Mirip TikTok
Akibatnya, pengguna jarang lihat konten foto yang diunggah orang-orang yang di-follow. Parahnya, hal ini bakal terus berlangsung, di mana Instagram akan tetap menunjukkan rekomendasi Reels dari akun yang tidak mereka ikuti.
Hal ini dikonfirmasi langsung oleh CEO Meta, Mark Zuckerberg. Mengutip The Verge, Kamis (28/7/2022), Mark Zuckerberg mengatakan, perusahaan akan menggandakan jumlah konten dari akun yang direkomendasikan di Instagram dan Facebook pada akhir 2023.
"Feed berubah, dari yang semula dari orang yang diikuti kini menjadi konten yang direkomendasikan oleh AI di Facebook dan Instagram, jika kamu tidak mengikuti akun tersebut," kata Mark Zuckerberg.
Ia mengatakan, Reels jadi salah satu tren di Facebook dan Instagram. Menurut Mark Zuckerberg, Meta dengan AI-nya akan makin fokus ke video.
Mark Zuckerberg berkata, saat ini rekomendasi mencakup 15 persen dari seluruh konten di Facebook dan di Instagram jumlah tersebut lebih besar.
"Membangun sistem rekomendasi di semua jenis konten adalah sesuatu yang kami fokuskan secara unik," kata Zuckerberg memberikan penekanan tentang rekomendasi.
Pakai AI untuk Beri Rekomendasi
Dalam memberi rekomendasi konten Reels ke pengguna, Facebook menggunakan teknologi AI bernama Discovery Engine.
Teknologi akan membantu Meta untuk menggeser fokus tampilan feed pengguna. Dari yang semula tampilan Facebook dan Instagram berdasarkan kronologi waktu posting menjadi hasil rekomendasi AI.
Pergeseran ini, menurut The Verge, dimaksudkan untuk memungkinkan Facebook dan Instagram menjadi lebih bersaing dengan TikTok.
Dalam laporan pendapatan kuartal kedua Meta, Rabu kemarin, Mark Zuckerberg menjelaskan, "AI menemukan konten tambahan yang menurut orang menarik. Hal ini akan meningkatkan engagment dan kualitas feed kami,"
Ia menekankan, Meta akan memakai AI untuk merekomendasikan semua konten yang dibagikan secara publik di layanannya, baik itu link atau foto.
"Dalam hal itu, saya pikir apa yang kami lakukan sangat unik. Saya tidak berpikir orang akan ingin dibatasi pada satu format," tuturnya.
(Tin/Ysl)
Advertisement