80 Ribu Wisatawan di Sanya China Terjebak Lantaran Kasus COVID-19 Meningkat

Pembatasan mulai berlaku pada pukul 6 pagi waktu setempat setelah pihak berwenang Sanya, China mengatakan situasi COVID-19 makin buruk.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 07 Agu 2022, 21:00 WIB
Para turis berbelanja di pusat perbelanjaan bebas pajak (duty free) di Kota Sanya, Provinsi Hainan, China selatan, pada 5 Oktober 2020. Hainan mencatatkan lonjakan penjualan produk bebas pajak selama liburan Hari Nasional dan Festival Pertengahan Musim Gugur. (Xinhua/Guo Cheng)

Liputan6.com, Sanya - Kota Sanya di China selatan memberlakukan penguncian pada hari Sabtu dan membatasi jaringan transportasi untuk mencoba membendung wabah COVID-19 yang datang ketika sekitar 80.000 pengunjung menikmati pantainya pada musim liburan.

Pembatasan mulai berlaku pada pukul 6 pagi waktu setempat setelah pihak berwenang mengatakan situasi COVID-19 "sangat parah" dan pergerakan orang dibatasi.

Pihak berwenang tidak mengatakan kapan tindakan itu akan dicabut. Mereka mengatakan, wisatawan yang ingin meninggalkan kota, yang berada di pulau Hainan, harus menunjukkan lima tes PCR negatif selama tujuh hari, seperti dikutip dari laman VOA News, Minggu (7/8/2022).

"Kami mendesak masyarakat umum dan wisatawan untuk memahami dan memberikan dukungan mereka," kata pihak berwenang dalam sebuah pernyataan di akun WeChat pemerintah kota.

Kota ini melaporkan 263 kasus COVID-19 untuk hari Jumat, naik dari dua hari sebelumnya. Pihak berwenang mengatakan mereka telah mendeteksi subvarian omicron BA.5.1.3.

Penguncian terjadi di musim liburan dan Sanya merupakan rumah bagi beberapa hotel kelas atas yang dijalankan oleh perusahaan internasional termasuk IHG dan Marriott International.

Wakil walikota Sanya, He Shigang, mengatakan kepada penyiar CCTV bahwa ada sekitar 80.000 turis di kota itu tetapi kasus-kasus itu sebagian besar terjadi di kalangan penduduk.

Para pejabat mengatakan pada konferensi pers pada hari Sabtu bahwa wisatawan akan mendapatkan hotel dengan setengah harga jika mereka harus memperpanjang masa tinggal mereka.

"Benar-benar menyebalkan," kata Micah Hostetter, seorang konsultan bisnis yang berbasis di Shanghai yang dijadwalkan berangkat pada Minggu setelah tinggal selama seminggu.

"Kami tidak tahu berapa lama kami akan berada di sini, kami berharap tidak selama itu," kata Hostetter, yang mengalami penguncian hampir dua setengah bulan di Shanghai awal tahun ini.

Penjualan tiket kereta api dari Sanya ditangguhkan, CCTV melaporkan, mengutip operator nasional, dan lebih dari 80% penerbangan ke dan dari Sanya telah dibatalkan, menurut penyedia data Variflight.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Makau Akan Perpanjang Lockdown COVID-19, Kasino Juga Ditutup

Toko-toko tutup di Makau, Senin (11/7/2022). Jalan-jalan di pusat perjudian terbesar di dunia, Makau, kosong pada Senin setelah kasino dan sebagian besar bisnis lainnya diperintahkan ditutup untuk menahan wabah virus corona terburuk. (AP Photo/Kong)

Pemerintah Makau akan memperpanjang penguncian wilayah (lockdown) kasino dan bisnis lain hingga Jumat (22/7), sementara para pejabat berusaha menyetop penyebaran COVID-19 di pusat judi terbesar di dunia itu, menurut pernyataan di situsnya.

Lockdown di wilayah administratif khusus China itu sebelumnya dijadwalkan berakhir Senin (18/7).

Makau memberlakukan penutupan itu pada Senin (11/7), menghentikan mesin ekonomi kota itu - kasino - dan melarang warga meninggalkan apartemen mereka, kecuali untuk kegiatan esensial seperti belanja kebutuhan makanan.

Makau telah mencatat sekitar 1.700 infeksi virus corona sejak pertengahan Juni. Lebih dari 20.000 orang menjalani karantina wajib. Pemerintah mematuhi kebijakan nol-COVID yang diberlakukan China.

Kebijakan itu bertujuan untuk mengatasi semua wabah, berlawanan dengan tren global yang berusaha hidup berdampingan dengan virus itu.

Lebih dari 90% dari 600.000 warga Makau telah divaksin lengkap untuk melawan COVID, tapi ini pertama kalinya kota itu kewalahan menghadapi varian Omicron yang menyebar cepat.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Tutup Kasino untuk Tekan Penyebaran COVID-19

Toko-toko tutup di Makau, Senin (11/7/2022). Jalan-jalan di pusat perjudian terbesar di dunia, Makau, kosong pada Senin setelah kasino dan sebagian besar bisnis lainnya diperintahkan ditutup untuk menahan wabah virus corona terburuk. (AP Photo/Kong)

Makau menutup semua kasinonya untuk pertama kali dalam lebih dari dua tahun pada Senin (11 Juli), membuat saham di perusahaan game jatuh karena pihak berwenang berjuang untuk menahan wabah virus corona terburuk di pusat perjudian terbesar di dunia.

Dilansir laman Channel News Asia, Senin (11/7/2022), lebih dari 30 kasino di kota itu dan bisnis lainnya akan tutup selama satu minggu dan orang-orang diperintahkan untuk tinggal di rumah meskipun perjalanan singkat untuk layanan penting diizinkan.

Polisi akan memantau arus orang di luar dan hukuman keras akan dijatuhkan bagi mereka yang tidak patuh, kata pemerintah.

Meskipun banyak kasino telah ditutup secara efektif selama tiga minggu terakhir dengan hanya sedikit staf yang diizinkan, langkah-langkah yang lebih drastis memukul kepercayaan investor dengan keras. Beberapa analis memperkirakan bahwa pemulihan pendapatan game mungkin tidak akan terjadi hingga akhir kuartal ketiga atau selama kuartal keempat.

"Kami mungkin perlu menghapus Juli dan kemungkinan Agustus juga dari model," kata DS Kim, seorang analis di JP Morgan.

Saham di Sands China anjlok 9 persen, sementara saham di Melco International, Wynn Macau, SJM, Galaxy, MGM China turun antara 6 persen dan 7 persen.


Kasus COVID-19

Resor kasino MGM Grand Makau ditutup di Makau, Senin (11/7/2022). Jalan-jalan di pusat perjudian terbesar di dunia, Makau, kosong pada Senin setelah kasino dan sebagian besar bisnis lainnya diperintahkan ditutup untuk menahan wabah virus corona terburuk. (AP Photo/Kong)

Makau telah mencatat sekitar 1.500 infeksi COVID-19 sejak pertengahan Juni.

Sekitar 19.000 orang berada dalam karantina wajib karena pemerintah mematuhi kebijakan "nol-COVID" China yang bertujuan untuk membasmi semua wabah, bertentangan dengan tren global yang mencoba hidup berdampingan dengan virus.

Lebih dari 30 zona di kota yang dianggap berisiko tinggi sekarang dikunci, artinya tidak ada yang diizinkan masuk atau keluar setidaknya selama 5 hari. Sementara pemerintah mengatakan tidak memberlakukan penguncian seluruh kota, langkah-langkah ketat berarti Makau ditutup secara efektif.

Kasino terakhir ditutup di Makau pada Februari 2020 selama 15 hari. Pemerintah sebelumnya ragu-ragu untuk menutup kasino karena mandatnya untuk melindungi pekerjaan. 

Industri ini mempekerjakan sebagian besar penduduk secara langsung dan tidak langsung dan menyumbang lebih dari 80 persen pendapatan pemerintah.

Infografis Nasib Dunia Usaha Diterpa Corona (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya